rumahmenteng
27th May 2012, 11:12 PM
[/quote][quote]
Debut Gemilang Italiano
oleh: Harispiyadhi
Antonio Conte sukses mengantarkan Juventus untuk pertama kalinya menjuarai Serie A liga Italia setelah tim yang berjuluk La Vecchia Signora itu terjerat kasus calciopoli tahun 2006. Conte melanjutkan prestasi gemilang max allegri yang juga sukses menghantarkan ACMilan meraih titel ke 18 nya musim lalu. Namun prestasi Conte lebih mengkilap ketimbang kolega nya tersebut, ia memimpin anak asuh nya melewati 38 pertandingan di Serie A tanpa sekalipun menelan kekalahan. Conte dan allegri adalah sosok pelatih muda yang sukses mengantarkan tim asuhannya merebut gelar juara liga. Keduanya sukses melanjutkan �Debut Gemilang Italiano� sebagai nahkoda sebuah club. Jelas allegri dan conte bukan lah orang italia pertama yang sukses memberikan gelar pada club yang baru di asuh nya.
Jauh sebelum mereka ada nama pelatih legendaris italia, Giovanni Trapattoni yang juga sukses membawa juventus menjuarai liga italia pada medio 1976-1977. Mr.trap sapaan Trapattoni adalah pelatih italia yang sukses dalam debut kepelatihannya, bahkan ia bukan hanya merajai italia tapi juga berhasil memenangi gelar liga Jerman dan Portugal. Mr.trap mengantarkan Bayern Munich juara liga jerman tahun 1996-1997, setelah ia sempat gagal di tahun 1994 yang berujung pemecatan dirinya. Namun, di tahun 1996 dia kembali dan berhasil meyabet gelar di tahun yang sama. Pada musim kompetisi 2004-2005, Mr Trap kembali menunjukkan kualitas nya sebagai pelatih jempolan setelah membawa Benfica merajai liga Portugal di tahun tersebut.
Arrigo sacchi juga pernah menorehkan sejarah serupa pada tahun 1987-1988. Dimana ia sukses menjalani debut nya sebagai pelatih ACMilan, Milan yang kala itu di perkuat oleh trio belanda Rijkaard-Gullit-Basten bukan hanya dibawa nya sukses menjuarai liga, ditangan dingin Sacchi Milan mendapatkan predikat sebagai "The Dream Team" dengan membawa ac milan merajai eropa dua tahun berturut-turut yaitu pada 1988-1989 dan 1989-1990 sekaligus menjadikannya pelatih terakhir yang mampu mempertahankan gelar liga champion yang dulu berformat piala champion. Suksessor sacchi, Fabio Capello juga sukses merajai italia pada tahun 1991-1992 dengan club yang sama, meski prestasi Capello sempat tercoreng pada tahun 1987 yang harus merelakan posisinya di gantikan Sacchi, Namun Capello membuktikan diri bahwa dia bukanlah pelatih kacangan. Capello bukan hanya sukses memberikan milan sebiji gelar liga tapi empat, dan satu gelar liga champion. Prestasi Capello bersama milan hampir sama dengan Conte musim ini yang tidak sekalipun merasakan kekalahan dalam satu musim kompetisi. Bedanya, pada masa kepelatihan Capello liga Italia hanya diikuti oleh 18 tim (sekarang 20 tim). Fabio capello melanjutkan torehan tinta emasnya di negeri Matador, Fabio membawa Real Madrid menjuarai la liga Spanyol tahun 1996-1997 dan 2006-2007 pada tahun pertama kepelatihannya di club yang bermarkas di stadion Bernabeu tersebut.
Nama Marcello Lippi tidak bisa dikesampingkan bila membahas prestasi �Debut Gemilang Italiano�, pelatih yang dulu gemar menghisap cerutu sambil memberikan instruksi kepada para pemainnya itu sukses mengantarkan juventus menghapus masa paceklik gelar mereka sejak pertengahan musim 1980-an dengan menjuarai liga italia pada tahun 1994-1995 dan setahun kemudian membawa I bianconeri juara liga champion 1995-1996. Gelar liga champion yang diberikan Lippi itu sekaligus gelar eropa terakhir yang di raih Juventus yang kala itu di perkuat oleh si kuncir Roberto Baggio dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Setelah sempat �murtad� menangani Inter Milan di tahun 1999-2000 Lippi kembali ke juventus pada tahun berikutnya dan kembali sukses memberikan gelar domestik ke 26 bagi juventus.
Anak didik Arrigo Sacchi, Carlo Ancelotti tak mau ketinggalan untuk menorehkan prestasi fantastis seorang pelatih yang mampu memenangi gelar liga pada debut kepelatihannya. Yap, Don Carlo begitu biasa ia disapa mampu meraih gelar liga premiere Inggris saat menukangi chelsea di tahun 2009-2010. Dimana sekaligus ia menorehkan sejarah sebagai pelatih pertama asal italia yang mampu memenangi gelar juara liga di negri yang memiliki kompetisi paling menghibur tersebut. Don Carlo yang semasa menjadi pemain sebagai gelandang jangkar itu mampu menggagalkan ambisi Sir. Alex memenangi gelar ketiga secara beruntun bersama Man United. Sayang, ekspektasi dan ambisi sang bos besar Roman Abrahimovic agar membawa gelar liga champion ke Stamford Bridge, yang pernah di persembahkannya untuk ac milan sebanyak dua kali (2003 dan 2007) gagal di capai sehingga memaksa taipan minyak asal rusia itu berhenti memakai jasanya.
Alberto Zaccheroni adalah nama Italia berikutnya yang sukses membawa tim yg di arsitekinya menjuarai liga pada debut kepelatihannya. Mr. Zacc sapaan Zaccheroni mungkin tidak setenar nama-nama diatas, namun prestasi yang ia torehkan jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan mengusung formasi 3-4-3 diantara merebaknya formasi 4-4-2 di italia, Zacc berhasil memastikan gelar ke 16 bagi ACMilan pada musim kompetisi 1998-1999.
Kini, dengan berakhirnya musim kompetisi liga-liga di benua biru patut kita tunggu apakah akan ada lagi kejutan-kejutan dari pelatih berdarah Italia musim depan untuk menorehkan prestasi yang tidak mudah di raih itu. Butuh kerja keras, dan bermental baja untuk bisa menorehkan prestasi sebagai sang juara di debut kepelatihan seorang pelatih. Semoga, kesamaan inisial �I� pada Italia dapat menular pada Indonesia, semoga...Amien. http://static.kaskus.co.id/images/smilies/iloveindonesias.gif
</div>
Debut Gemilang Italiano
oleh: Harispiyadhi
Antonio Conte sukses mengantarkan Juventus untuk pertama kalinya menjuarai Serie A liga Italia setelah tim yang berjuluk La Vecchia Signora itu terjerat kasus calciopoli tahun 2006. Conte melanjutkan prestasi gemilang max allegri yang juga sukses menghantarkan ACMilan meraih titel ke 18 nya musim lalu. Namun prestasi Conte lebih mengkilap ketimbang kolega nya tersebut, ia memimpin anak asuh nya melewati 38 pertandingan di Serie A tanpa sekalipun menelan kekalahan. Conte dan allegri adalah sosok pelatih muda yang sukses mengantarkan tim asuhannya merebut gelar juara liga. Keduanya sukses melanjutkan �Debut Gemilang Italiano� sebagai nahkoda sebuah club. Jelas allegri dan conte bukan lah orang italia pertama yang sukses memberikan gelar pada club yang baru di asuh nya.
Jauh sebelum mereka ada nama pelatih legendaris italia, Giovanni Trapattoni yang juga sukses membawa juventus menjuarai liga italia pada medio 1976-1977. Mr.trap sapaan Trapattoni adalah pelatih italia yang sukses dalam debut kepelatihannya, bahkan ia bukan hanya merajai italia tapi juga berhasil memenangi gelar liga Jerman dan Portugal. Mr.trap mengantarkan Bayern Munich juara liga jerman tahun 1996-1997, setelah ia sempat gagal di tahun 1994 yang berujung pemecatan dirinya. Namun, di tahun 1996 dia kembali dan berhasil meyabet gelar di tahun yang sama. Pada musim kompetisi 2004-2005, Mr Trap kembali menunjukkan kualitas nya sebagai pelatih jempolan setelah membawa Benfica merajai liga Portugal di tahun tersebut.
Arrigo sacchi juga pernah menorehkan sejarah serupa pada tahun 1987-1988. Dimana ia sukses menjalani debut nya sebagai pelatih ACMilan, Milan yang kala itu di perkuat oleh trio belanda Rijkaard-Gullit-Basten bukan hanya dibawa nya sukses menjuarai liga, ditangan dingin Sacchi Milan mendapatkan predikat sebagai "The Dream Team" dengan membawa ac milan merajai eropa dua tahun berturut-turut yaitu pada 1988-1989 dan 1989-1990 sekaligus menjadikannya pelatih terakhir yang mampu mempertahankan gelar liga champion yang dulu berformat piala champion. Suksessor sacchi, Fabio Capello juga sukses merajai italia pada tahun 1991-1992 dengan club yang sama, meski prestasi Capello sempat tercoreng pada tahun 1987 yang harus merelakan posisinya di gantikan Sacchi, Namun Capello membuktikan diri bahwa dia bukanlah pelatih kacangan. Capello bukan hanya sukses memberikan milan sebiji gelar liga tapi empat, dan satu gelar liga champion. Prestasi Capello bersama milan hampir sama dengan Conte musim ini yang tidak sekalipun merasakan kekalahan dalam satu musim kompetisi. Bedanya, pada masa kepelatihan Capello liga Italia hanya diikuti oleh 18 tim (sekarang 20 tim). Fabio capello melanjutkan torehan tinta emasnya di negeri Matador, Fabio membawa Real Madrid menjuarai la liga Spanyol tahun 1996-1997 dan 2006-2007 pada tahun pertama kepelatihannya di club yang bermarkas di stadion Bernabeu tersebut.
Nama Marcello Lippi tidak bisa dikesampingkan bila membahas prestasi �Debut Gemilang Italiano�, pelatih yang dulu gemar menghisap cerutu sambil memberikan instruksi kepada para pemainnya itu sukses mengantarkan juventus menghapus masa paceklik gelar mereka sejak pertengahan musim 1980-an dengan menjuarai liga italia pada tahun 1994-1995 dan setahun kemudian membawa I bianconeri juara liga champion 1995-1996. Gelar liga champion yang diberikan Lippi itu sekaligus gelar eropa terakhir yang di raih Juventus yang kala itu di perkuat oleh si kuncir Roberto Baggio dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Setelah sempat �murtad� menangani Inter Milan di tahun 1999-2000 Lippi kembali ke juventus pada tahun berikutnya dan kembali sukses memberikan gelar domestik ke 26 bagi juventus.
Anak didik Arrigo Sacchi, Carlo Ancelotti tak mau ketinggalan untuk menorehkan prestasi fantastis seorang pelatih yang mampu memenangi gelar liga pada debut kepelatihannya. Yap, Don Carlo begitu biasa ia disapa mampu meraih gelar liga premiere Inggris saat menukangi chelsea di tahun 2009-2010. Dimana sekaligus ia menorehkan sejarah sebagai pelatih pertama asal italia yang mampu memenangi gelar juara liga di negri yang memiliki kompetisi paling menghibur tersebut. Don Carlo yang semasa menjadi pemain sebagai gelandang jangkar itu mampu menggagalkan ambisi Sir. Alex memenangi gelar ketiga secara beruntun bersama Man United. Sayang, ekspektasi dan ambisi sang bos besar Roman Abrahimovic agar membawa gelar liga champion ke Stamford Bridge, yang pernah di persembahkannya untuk ac milan sebanyak dua kali (2003 dan 2007) gagal di capai sehingga memaksa taipan minyak asal rusia itu berhenti memakai jasanya.
Alberto Zaccheroni adalah nama Italia berikutnya yang sukses membawa tim yg di arsitekinya menjuarai liga pada debut kepelatihannya. Mr. Zacc sapaan Zaccheroni mungkin tidak setenar nama-nama diatas, namun prestasi yang ia torehkan jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan mengusung formasi 3-4-3 diantara merebaknya formasi 4-4-2 di italia, Zacc berhasil memastikan gelar ke 16 bagi ACMilan pada musim kompetisi 1998-1999.
Kini, dengan berakhirnya musim kompetisi liga-liga di benua biru patut kita tunggu apakah akan ada lagi kejutan-kejutan dari pelatih berdarah Italia musim depan untuk menorehkan prestasi yang tidak mudah di raih itu. Butuh kerja keras, dan bermental baja untuk bisa menorehkan prestasi sebagai sang juara di debut kepelatihan seorang pelatih. Semoga, kesamaan inisial �I� pada Italia dapat menular pada Indonesia, semoga...Amien. http://static.kaskus.co.id/images/smilies/iloveindonesias.gif
</div>