lumpiabasah
27th May 2012, 11:01 PM
gini gan,,ane mau sharing dikit hasil bacaan ane di dunia maya,,,
maap kalo :repost: ,,
kita saling berbagi info saja,,
cekidot gan,,,
Panggung di Pekan Raya Jakarta, 9 Juli 2009, adalah kali terakhir Pongki Barata bernyanyi bersama Jikustik. Beberapa hari setelah itu, muncul berita yang mengatakan Jikustik bubar karena ditinggal empat personelnya. Pongki memilih bungkam terhadap semua pertanyaan yang diajukan. Dia dituduh lebih memilih uang ketimbang persahabatan, karena aktif bersama The Dance Company. Pernyataan soal ingin vakum sempat dilontarkan kepada Adit, sang kibordis, tapi beberapa hari setelahnya, status Facebook Dadi, sang gitaris sangat menyindir Pongki. Ungkapan kekesalan Dadi dan Icha, sang bassis di Facebook akhirnya berujung pada dihapusnya Pongki dari daftar teman. Telepon kepada Dadi dan Icha pun tak kunjung diangkat. Dia malah sempat menangis karena memikirkan kejadian itu
Apa sebenarnya yang Anda rasakan sebagai Pongki Jikustik sekarang?
Pongki Jikustik itu punya beban yang banyak di situ. Seharusnya band, karena perjuangannya sama, porsinya sama. Tetapi, pada titik tertentu aku ngerasa pembagian kerjanya udah nggak sama. Tidak bisa disalahkan yang lain untuk tidak mendapat porsi kerja yang tidak sama. Tapi kadang-kadang, aku harus memutuskan bahwa, oke aku lagi nggak bisa mikir, jadi tolong jangan disuruh mikir dulu untuk hal tertentu. Nah, kalo itu yang terjadi, jadinya aku ngerasa overload di pikirannya dan nanti Jikustik nggak bisa maksimal karena yang dipikirin bukan cuma nyanyi lagi tapi hal-hal lain. Jikustik itu prosesnya kan sama. Sama-sama dari nol sama-sama ngamen di cafe, kemudian kita dapat suksesnya sama-sama, delapan album sama-sama, nggak ganti personil. Ketika salah satu mau bilang �nggak�, ada dinding yang enggak kelihatan, untuk ngomong �Aku bener nggak ya kalo ngomong nggak.� Nah, seperti itu yang sebenernya bikin capek. Usulan ku saat itu kan sebenernya kita berhenti dulu, supaya nggak berdebat untuk hal-hal yang nggak penting, bisa fokus ke musik. Saat itu saya ngeliat anak-anak udah punya kesibukan lain yang bukan musik, yang bukan Jikustik.
Jadi intinya Anda sedang jenuh, ingin break dulu, tapi yang lain...
Tidak setuju. Cuma memang, daripada saya menyalahkan peran masing-masing yang menurut saya sudah nggak seimbang, lebih baik sayanya vakum deh, soalnya kalau diterusin pasti pikiranku kan nggak cuma musik. Yang kedua, di depan mata saya sekarang ini ada sekian banyak opportunity yang harus saya pilih, setelah saya berkarir professionalisme dari tahun �96 sampai sekarang. Opsi-opsi itu mulai muncul, misalnya memproduseri album orang lain, terus, proyek-proyek musik lainnya di Jakarta. Yang bukan nyanyi juga misalnya jadi komentator, juri, terus kebetulan anakku home schooling, jadi aku harus meluangkan waktu untuk benar-benar ngeliat dia belajarnya. Terus, belum nanti aku harus bikin album solo, aku merasa udah umur segini masa album solo nggak ada? Jadi sebenernya Dance Company itu hanya salah satu kegiatan yang bakal nanti kedepan. Nah di posisi ini, sekarang, saya mikir bahwa delapan tahun kemarin, delapan album itu cukup untuk saya dikenal sebagai Pongki Jikustik. Saya mau melakukan hal-hal lain, yang kalau saya ikutin Jikustik juga, di dalam kegiatan itu pasti saya nanti banyak bentroknya.
Tapi, Anda merasa personel Jikustik lain sudah punya kesibukan ya
Makanya aku berani ngomong gitu, tapi kalau menurut versi yang aku denger dari manager, yang paling besar ya masalah itu, atau masalah kenapa sih nggak ngomong dari dulu, atau masalah kenapa sih ngomongnya mendadak? Kalau menurut saya sih saya ngomongnya nggak pernah mendadak, cuma nggak pernah banyak, cuma mungkin nggak dianggep penting jadi dianggep lewat. Intinya, kuakui komunikasi susah, mungkin karena saya tinggal di Jakarta dan Jikustik tetap di Jogja.
Kalau begitu sekarang statusnya bagaimana?
Statusnya tidak ada yang mengeluarkan dan tidak ada yang dikeluarin. Yang tadinya Dadi sama Icha mengeluarkan diri, balik lagi. Yang recent update-nya tuh gini, Jikustik manggung tanpa Pongki. Pongki non-aktif, maunya Pongki. Nah tergantung mereka, selama ini sih kayaknya nggak ngeluarin gua juga. Dan kayaknya, banyak orang juga nggak mendukung aku keluar. Mereka ngerti kalo aku udah jelasin.
Tapi yang namanya berteman kan kadang-kadang suka ada fase berseteru
Iya, nggak masalah kok. Isteriku juga bilang, apapun yang terjadi, keluar dari Jikustik tuh bukan opsi. Lo nggak boleh ninggalin, nggak boleh lupain temen. Biar bagaimanapun semua orang punya andil yang baik dalam hidup kita. Jadi gua menunggu pertemanan ini terjalin kembali.
Kapan terakhir kali bertemu dengan kawan-kawan di Jikustik?
Juli, sekitar bulan Juli. Saya ngomong secara lisan, �Dit, aku kok lagi enggak bisa mikir tentang Jikustik. Boleh enggak kita vakum?� �Wah nggak bisa Pong, kalu vakum nanti yang lain berhenti dong.� Nah itu dia masalahnya, jangan berhenti, gitu. Jikustik ini kan kita sama-sama, enggak ada tuh Jikustik tuh Pongki. Pongki Jikustik tuh menurut aku enggak ada. Jadi kalau Pongkinya lagi manduk ya yang lain harus bisa mengisi gitu. �Tapi nggak bisa Pong kamu vokalis.� Nah itu bener, cuman, kenapa tidak memikirkan sesuatu yang lain daripada bergantung pada peran satu vokalis? Karena aku udah capek, aku lagi nggak bisa gitu. Ya tapi itu hanya wacana ya. Kemudian, kami manggung, 9 Juli itu di PRJ tuh terakhir kita manggung formasi ini. Nggak ada omongan cuman masih dalam taraf saling tebak-menebak nih, yang satu mikir apa yang satu mikir apa. Udah gitu, selang berapa lama tiba-tiba, saya banyak ditelpon orang, �Itu ada apa, dengan status di Facebooknya Icha, di Facebooknya Dadi, kenapa ya?� Terus saya pikir, saya lihat, ternyata memang tulisannya cukup menyindir saya, masalah tidak loyal, lebih mementingkan uang. Pokoknya, menurut saya suatu kalimat-kalimat yang bikin down juga ya. Saya pikir, loh kan saya kan belum ada pernyataan resmi ke mereka, kenapa sudah ada anggepan seperti itu, gitu. Akhirnya malam itu juga, manager dateng, ke rumah kita ngobrol, saya tulis surat, resmi menyatakan kondisi saya saat itu bahwa untuk menjalankan Jikustik saya lagi nggak ada kekuatan nih, belum saya send, tiba-tiba udah masuk SMS duluan, bahwa Dadi sama Icha mengundurkan diri dari Jikustik. Yang saya heran, apa dasarnya mereka mengundurkan diri, sedangkan belum ada kalimat resmi dari saya. Kemudian seinget saya abis itu, tetep saya kirim suratnya, tapi tetep nggak ada respon, Icha di Facebook bilang A, Dadi bilang A juga, aku memilih diam aja, tapi intinya kedua-duanya mengundurkan diri. Intinya, cukup tuh seminggu tuh membuat saya down, dengan Dance Company lagi jalan-jalannya, terus di Facebook itu, perang statement akhirnya, perang Facebook. Seminggu saya benci sama Facebook. Menurut saya, bukan hal yang pas untuk disebut di situ tapi itu terjadi, tapi saya sangat memahami, saya kenal mereka ini puluhan tahun ya, bukan sekedar sehari dua hari kenal mereka. Tapi saya bisa memahami kenapa itu jadi mereka untuk mengungkapkan kekesalannya kepada saya, karena mungkin mereka tahu kalau ngomong langsung ke saya juga enggak ada gunanya �You won�t change my mind� gitu loh. Mereka tahu saya keras kepala kan sebenernya, jadi mereka enggak... ngapain ngomong ke Pongki, mending nulis, gitu pikirannya. Saya tahu mereka, dan mereka juga, saya yakin bukan tipe pendendam ya. Jadi marah itu, harus lewat dulu harus keluar dulu gitu loh. Jadi saya diemin dulu seminggu, kemudian saya denger kabar lagi...
Marah-marahnya seperti apa?
Ya misalnya, ternyata dia lebih memilih uang daripada pertemanan. Terus, �Oh, gini toh maksudnya omongan kemarin, bubar aja apa gimana?� Nah kayak gitu-gitu. Provokatif! Sangat wajar di kondisi itu. Dan saya disarankan untuk diam. Cuma dua orang yang tahu kejadian persisnya, istri saya dan manajer. Mereka takut saya ikut meledak juga kalau saya ikut meledak juga kan malah makin ruwet. Jadi, memang saya ditahan untuk nggak ngoomong apa-apa ke media pun saya nggak ngomong apa-apa.
begitulah gan,,pongki angkat bicara mengenai statusnya di jikustik saat ini,,,masih ada gan updateannya ane kasih beberapa menit lagi,,,
semoga berkenan dan bermanfaat gan..
:shakehand:
</div>
maap kalo :repost: ,,
kita saling berbagi info saja,,
cekidot gan,,,
Panggung di Pekan Raya Jakarta, 9 Juli 2009, adalah kali terakhir Pongki Barata bernyanyi bersama Jikustik. Beberapa hari setelah itu, muncul berita yang mengatakan Jikustik bubar karena ditinggal empat personelnya. Pongki memilih bungkam terhadap semua pertanyaan yang diajukan. Dia dituduh lebih memilih uang ketimbang persahabatan, karena aktif bersama The Dance Company. Pernyataan soal ingin vakum sempat dilontarkan kepada Adit, sang kibordis, tapi beberapa hari setelahnya, status Facebook Dadi, sang gitaris sangat menyindir Pongki. Ungkapan kekesalan Dadi dan Icha, sang bassis di Facebook akhirnya berujung pada dihapusnya Pongki dari daftar teman. Telepon kepada Dadi dan Icha pun tak kunjung diangkat. Dia malah sempat menangis karena memikirkan kejadian itu
Apa sebenarnya yang Anda rasakan sebagai Pongki Jikustik sekarang?
Pongki Jikustik itu punya beban yang banyak di situ. Seharusnya band, karena perjuangannya sama, porsinya sama. Tetapi, pada titik tertentu aku ngerasa pembagian kerjanya udah nggak sama. Tidak bisa disalahkan yang lain untuk tidak mendapat porsi kerja yang tidak sama. Tapi kadang-kadang, aku harus memutuskan bahwa, oke aku lagi nggak bisa mikir, jadi tolong jangan disuruh mikir dulu untuk hal tertentu. Nah, kalo itu yang terjadi, jadinya aku ngerasa overload di pikirannya dan nanti Jikustik nggak bisa maksimal karena yang dipikirin bukan cuma nyanyi lagi tapi hal-hal lain. Jikustik itu prosesnya kan sama. Sama-sama dari nol sama-sama ngamen di cafe, kemudian kita dapat suksesnya sama-sama, delapan album sama-sama, nggak ganti personil. Ketika salah satu mau bilang �nggak�, ada dinding yang enggak kelihatan, untuk ngomong �Aku bener nggak ya kalo ngomong nggak.� Nah, seperti itu yang sebenernya bikin capek. Usulan ku saat itu kan sebenernya kita berhenti dulu, supaya nggak berdebat untuk hal-hal yang nggak penting, bisa fokus ke musik. Saat itu saya ngeliat anak-anak udah punya kesibukan lain yang bukan musik, yang bukan Jikustik.
Jadi intinya Anda sedang jenuh, ingin break dulu, tapi yang lain...
Tidak setuju. Cuma memang, daripada saya menyalahkan peran masing-masing yang menurut saya sudah nggak seimbang, lebih baik sayanya vakum deh, soalnya kalau diterusin pasti pikiranku kan nggak cuma musik. Yang kedua, di depan mata saya sekarang ini ada sekian banyak opportunity yang harus saya pilih, setelah saya berkarir professionalisme dari tahun �96 sampai sekarang. Opsi-opsi itu mulai muncul, misalnya memproduseri album orang lain, terus, proyek-proyek musik lainnya di Jakarta. Yang bukan nyanyi juga misalnya jadi komentator, juri, terus kebetulan anakku home schooling, jadi aku harus meluangkan waktu untuk benar-benar ngeliat dia belajarnya. Terus, belum nanti aku harus bikin album solo, aku merasa udah umur segini masa album solo nggak ada? Jadi sebenernya Dance Company itu hanya salah satu kegiatan yang bakal nanti kedepan. Nah di posisi ini, sekarang, saya mikir bahwa delapan tahun kemarin, delapan album itu cukup untuk saya dikenal sebagai Pongki Jikustik. Saya mau melakukan hal-hal lain, yang kalau saya ikutin Jikustik juga, di dalam kegiatan itu pasti saya nanti banyak bentroknya.
Tapi, Anda merasa personel Jikustik lain sudah punya kesibukan ya
Makanya aku berani ngomong gitu, tapi kalau menurut versi yang aku denger dari manager, yang paling besar ya masalah itu, atau masalah kenapa sih nggak ngomong dari dulu, atau masalah kenapa sih ngomongnya mendadak? Kalau menurut saya sih saya ngomongnya nggak pernah mendadak, cuma nggak pernah banyak, cuma mungkin nggak dianggep penting jadi dianggep lewat. Intinya, kuakui komunikasi susah, mungkin karena saya tinggal di Jakarta dan Jikustik tetap di Jogja.
Kalau begitu sekarang statusnya bagaimana?
Statusnya tidak ada yang mengeluarkan dan tidak ada yang dikeluarin. Yang tadinya Dadi sama Icha mengeluarkan diri, balik lagi. Yang recent update-nya tuh gini, Jikustik manggung tanpa Pongki. Pongki non-aktif, maunya Pongki. Nah tergantung mereka, selama ini sih kayaknya nggak ngeluarin gua juga. Dan kayaknya, banyak orang juga nggak mendukung aku keluar. Mereka ngerti kalo aku udah jelasin.
Tapi yang namanya berteman kan kadang-kadang suka ada fase berseteru
Iya, nggak masalah kok. Isteriku juga bilang, apapun yang terjadi, keluar dari Jikustik tuh bukan opsi. Lo nggak boleh ninggalin, nggak boleh lupain temen. Biar bagaimanapun semua orang punya andil yang baik dalam hidup kita. Jadi gua menunggu pertemanan ini terjalin kembali.
Kapan terakhir kali bertemu dengan kawan-kawan di Jikustik?
Juli, sekitar bulan Juli. Saya ngomong secara lisan, �Dit, aku kok lagi enggak bisa mikir tentang Jikustik. Boleh enggak kita vakum?� �Wah nggak bisa Pong, kalu vakum nanti yang lain berhenti dong.� Nah itu dia masalahnya, jangan berhenti, gitu. Jikustik ini kan kita sama-sama, enggak ada tuh Jikustik tuh Pongki. Pongki Jikustik tuh menurut aku enggak ada. Jadi kalau Pongkinya lagi manduk ya yang lain harus bisa mengisi gitu. �Tapi nggak bisa Pong kamu vokalis.� Nah itu bener, cuman, kenapa tidak memikirkan sesuatu yang lain daripada bergantung pada peran satu vokalis? Karena aku udah capek, aku lagi nggak bisa gitu. Ya tapi itu hanya wacana ya. Kemudian, kami manggung, 9 Juli itu di PRJ tuh terakhir kita manggung formasi ini. Nggak ada omongan cuman masih dalam taraf saling tebak-menebak nih, yang satu mikir apa yang satu mikir apa. Udah gitu, selang berapa lama tiba-tiba, saya banyak ditelpon orang, �Itu ada apa, dengan status di Facebooknya Icha, di Facebooknya Dadi, kenapa ya?� Terus saya pikir, saya lihat, ternyata memang tulisannya cukup menyindir saya, masalah tidak loyal, lebih mementingkan uang. Pokoknya, menurut saya suatu kalimat-kalimat yang bikin down juga ya. Saya pikir, loh kan saya kan belum ada pernyataan resmi ke mereka, kenapa sudah ada anggepan seperti itu, gitu. Akhirnya malam itu juga, manager dateng, ke rumah kita ngobrol, saya tulis surat, resmi menyatakan kondisi saya saat itu bahwa untuk menjalankan Jikustik saya lagi nggak ada kekuatan nih, belum saya send, tiba-tiba udah masuk SMS duluan, bahwa Dadi sama Icha mengundurkan diri dari Jikustik. Yang saya heran, apa dasarnya mereka mengundurkan diri, sedangkan belum ada kalimat resmi dari saya. Kemudian seinget saya abis itu, tetep saya kirim suratnya, tapi tetep nggak ada respon, Icha di Facebook bilang A, Dadi bilang A juga, aku memilih diam aja, tapi intinya kedua-duanya mengundurkan diri. Intinya, cukup tuh seminggu tuh membuat saya down, dengan Dance Company lagi jalan-jalannya, terus di Facebook itu, perang statement akhirnya, perang Facebook. Seminggu saya benci sama Facebook. Menurut saya, bukan hal yang pas untuk disebut di situ tapi itu terjadi, tapi saya sangat memahami, saya kenal mereka ini puluhan tahun ya, bukan sekedar sehari dua hari kenal mereka. Tapi saya bisa memahami kenapa itu jadi mereka untuk mengungkapkan kekesalannya kepada saya, karena mungkin mereka tahu kalau ngomong langsung ke saya juga enggak ada gunanya �You won�t change my mind� gitu loh. Mereka tahu saya keras kepala kan sebenernya, jadi mereka enggak... ngapain ngomong ke Pongki, mending nulis, gitu pikirannya. Saya tahu mereka, dan mereka juga, saya yakin bukan tipe pendendam ya. Jadi marah itu, harus lewat dulu harus keluar dulu gitu loh. Jadi saya diemin dulu seminggu, kemudian saya denger kabar lagi...
Marah-marahnya seperti apa?
Ya misalnya, ternyata dia lebih memilih uang daripada pertemanan. Terus, �Oh, gini toh maksudnya omongan kemarin, bubar aja apa gimana?� Nah kayak gitu-gitu. Provokatif! Sangat wajar di kondisi itu. Dan saya disarankan untuk diam. Cuma dua orang yang tahu kejadian persisnya, istri saya dan manajer. Mereka takut saya ikut meledak juga kalau saya ikut meledak juga kan malah makin ruwet. Jadi, memang saya ditahan untuk nggak ngoomong apa-apa ke media pun saya nggak ngomong apa-apa.
begitulah gan,,pongki angkat bicara mengenai statusnya di jikustik saat ini,,,masih ada gan updateannya ane kasih beberapa menit lagi,,,
semoga berkenan dan bermanfaat gan..
:shakehand:
</div>