ps3black
27th May 2012, 10:36 PM
lanjutan dari thread2 saya yang sebelumnya :)
agan2 sekalian,mohon komen bermutu ya buat tugas kuliah saya :)
2 komen bagus saya kasi melon
cekedot
Lagi-lagi kita rakyat Indonesia kembali disajikan berita yang membuat kita merasa tidak nyaman, dimana terjadi bentrokan antar kelompok masyarakat di Solo Jawa Tengah. Berikut artikel mengenai kejadian tersebut :
[/quote][quote]
Bentrokan dua kelompok kembali terjadi di Jl RE Martadinata Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, hari ini, pukul 16.30 WIB, setelah yang pertama sekitar pukul 14.00 WIB.
Satu kelompok dari organisasi masyarakat (ormas) di Solo, membalas menyerbu kelompok lain di Kampung Sewu dengan membawa senjata tajam dan melemparkan benda menyerupai bom yang meledak di sudut gang di Jl Martadinata.
Dalam peristiwa itu, seorang wartawan dari TATV Solo, pipi Harun Al Rasid terkena serpihan ledakan sehingga mengeluarkan darah.
"Saya di belakang Harun saat meliput peristiwa bentrokan tersebut. Tiba-tiba ada suara ledakan dari kelompok ormas itu, dan serpihannya mengenai pipin Harun," kata Rois, wartawan ANTV.
Kelompok ormas sekitar 200 orang menyerbu ke Kampung Sewu dan berkeliling di jalan-jalan sempit sebelum dihalau anggota Polresta Surakarta.
Sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIB, bentrokan antara kelompok warga Kampung Sewu dengan kelompok satu ormas di Solo menyebabkan sebuah sepeda motor tinggal kerangka akibat dibakar massa Kepala Polresta Surakarta Kombes Polisi Asdjima'in, ke lokasi kejadian untuk mengamankan daerah tersebut.
"Kami melakukan mengamankan dengan melibatkan para tokoh dari kedua pihak yang berseteru itu," kata Kapolresta.
Pasukan Brimob dari Polresta Surakarta telah diturunkan dengan perlengkapan lengkap untuk mengamankan di daerah bentrok di Kampung Sewu.
Kapolresta menjelaskan, telah memeriksa sejumlah saksi peristiwa tersebut. Seorang korban salah sasaran masih dirawat di Rumah Sakit Moewardi Solo.
"Korban, hanya perlu istirahat dan lukanya ringan. Polisi segera meminta keterangan korban ini, terkait kejadian itu," katanya.
Akibat peristwa tersebut Agus Musjianto, 31, warga Pulokerto Sukoharjo, luka-luka dan diduga ia korban salah sasaran amukan massa. Korban, kini dirawat di RSU Moewardi Solo. Sedangkan, wartawan TATV hanya luka ringan di pipi.
Sumber artikel : http://www.beritasatu.com/nasional/4...i-terjadi.html (http://www.beritasatu.com/nasional/46100-bentrok-dua-kelompok-di-solo-kembali-terjadi.html)
Pada dasarnya adalah wajar bila setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda dengan manusia lainnya. Namun menjadi tidak wajar bila perbedaan mengenai suatu hal tersebut diselesaikan dengan cara yang bersifat anarkis yaitu dengan melukai manusia lainnya. Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki rakyat yang bersifat plural. Dimana di dalam Indonesia ada banyak sekali perbedaan-perbedaan pandangan,agama,budaya,hingga suku. Di tengah aktivitas masyarakat yang memiliki banyak sekali perbedaan itulah rentan sekali terjadi konflik-konflik akibat adanya perbedaan kepentingan ataupun perbedaan pandangan mengenai suatu hal. Para tokoh pendiri bangsa Indonesia pada zaman kemerdekaan Indonesia sebenarnya sudah menyadari masalah pluralnya masyarakat Indonesia ini akan memicu perpecahan di masa mendatang. Oleh karena itulah para pendiri bangsa kita bersama-sama berpikir dan merumuskan suatu ideologi yang dijadikan dasar negara kita, yaitu pancasila. Pancasila adalah pandangan ideal yang apabila diterapkan dalam segala perbuatan dan pemikiran rakyat Indonesia jelaslah bisa menjamin ketertiban dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kehidupan kita. Namun ironisnya,saat ini pancasila sudah tidak dipedulikan lagi oleh rakyat Indonesia. Sudah sangat sedikit rakyat Indonesia yang memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila, salah satunya dapat kita lihat pada artikel di atas. Di dalam pancasila sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia, terdapat nilai agar kita sebagai rakyat Indonesia dapat bersatu serta memperjuangkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi ataupun kepentingan suatu kelompok primordial. Rasa egoisme yang lebih mementingkan kepentingan kelompok sendiri seperti kasus di atas akan berakibat retaknya persatuan Indonesia yang dikehendaki oleh pancasila, bahkan memberikan rasa tidak aman serta merugikan masyarakat sekitar mereka. Dapat kita lihat bahwa akibat perbuatan kelompok tersebut, warga yang tidak ada kaitannya ikut terluka. Padahal berdasar sila keempat pancasila, seharusnya permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan bermusyawarah, sehingga tidak akan ada korban seperti di artikel di atas.
Harapan saya pribadi adalah agar semua rakyat Indonesia dapat mengaplikasikan dan mengamalkan nilai pancasila yang ada sehingga tidak akan ada masalah yang diselesaikan dengan cara anarkis dan merugikan orang-orang sekitarnya.
</div>
agan2 sekalian,mohon komen bermutu ya buat tugas kuliah saya :)
2 komen bagus saya kasi melon
cekedot
Lagi-lagi kita rakyat Indonesia kembali disajikan berita yang membuat kita merasa tidak nyaman, dimana terjadi bentrokan antar kelompok masyarakat di Solo Jawa Tengah. Berikut artikel mengenai kejadian tersebut :
[/quote][quote]
Bentrokan dua kelompok kembali terjadi di Jl RE Martadinata Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, hari ini, pukul 16.30 WIB, setelah yang pertama sekitar pukul 14.00 WIB.
Satu kelompok dari organisasi masyarakat (ormas) di Solo, membalas menyerbu kelompok lain di Kampung Sewu dengan membawa senjata tajam dan melemparkan benda menyerupai bom yang meledak di sudut gang di Jl Martadinata.
Dalam peristiwa itu, seorang wartawan dari TATV Solo, pipi Harun Al Rasid terkena serpihan ledakan sehingga mengeluarkan darah.
"Saya di belakang Harun saat meliput peristiwa bentrokan tersebut. Tiba-tiba ada suara ledakan dari kelompok ormas itu, dan serpihannya mengenai pipin Harun," kata Rois, wartawan ANTV.
Kelompok ormas sekitar 200 orang menyerbu ke Kampung Sewu dan berkeliling di jalan-jalan sempit sebelum dihalau anggota Polresta Surakarta.
Sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIB, bentrokan antara kelompok warga Kampung Sewu dengan kelompok satu ormas di Solo menyebabkan sebuah sepeda motor tinggal kerangka akibat dibakar massa Kepala Polresta Surakarta Kombes Polisi Asdjima'in, ke lokasi kejadian untuk mengamankan daerah tersebut.
"Kami melakukan mengamankan dengan melibatkan para tokoh dari kedua pihak yang berseteru itu," kata Kapolresta.
Pasukan Brimob dari Polresta Surakarta telah diturunkan dengan perlengkapan lengkap untuk mengamankan di daerah bentrok di Kampung Sewu.
Kapolresta menjelaskan, telah memeriksa sejumlah saksi peristiwa tersebut. Seorang korban salah sasaran masih dirawat di Rumah Sakit Moewardi Solo.
"Korban, hanya perlu istirahat dan lukanya ringan. Polisi segera meminta keterangan korban ini, terkait kejadian itu," katanya.
Akibat peristwa tersebut Agus Musjianto, 31, warga Pulokerto Sukoharjo, luka-luka dan diduga ia korban salah sasaran amukan massa. Korban, kini dirawat di RSU Moewardi Solo. Sedangkan, wartawan TATV hanya luka ringan di pipi.
Sumber artikel : http://www.beritasatu.com/nasional/4...i-terjadi.html (http://www.beritasatu.com/nasional/46100-bentrok-dua-kelompok-di-solo-kembali-terjadi.html)
Pada dasarnya adalah wajar bila setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda dengan manusia lainnya. Namun menjadi tidak wajar bila perbedaan mengenai suatu hal tersebut diselesaikan dengan cara yang bersifat anarkis yaitu dengan melukai manusia lainnya. Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki rakyat yang bersifat plural. Dimana di dalam Indonesia ada banyak sekali perbedaan-perbedaan pandangan,agama,budaya,hingga suku. Di tengah aktivitas masyarakat yang memiliki banyak sekali perbedaan itulah rentan sekali terjadi konflik-konflik akibat adanya perbedaan kepentingan ataupun perbedaan pandangan mengenai suatu hal. Para tokoh pendiri bangsa Indonesia pada zaman kemerdekaan Indonesia sebenarnya sudah menyadari masalah pluralnya masyarakat Indonesia ini akan memicu perpecahan di masa mendatang. Oleh karena itulah para pendiri bangsa kita bersama-sama berpikir dan merumuskan suatu ideologi yang dijadikan dasar negara kita, yaitu pancasila. Pancasila adalah pandangan ideal yang apabila diterapkan dalam segala perbuatan dan pemikiran rakyat Indonesia jelaslah bisa menjamin ketertiban dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kehidupan kita. Namun ironisnya,saat ini pancasila sudah tidak dipedulikan lagi oleh rakyat Indonesia. Sudah sangat sedikit rakyat Indonesia yang memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila, salah satunya dapat kita lihat pada artikel di atas. Di dalam pancasila sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia, terdapat nilai agar kita sebagai rakyat Indonesia dapat bersatu serta memperjuangkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi ataupun kepentingan suatu kelompok primordial. Rasa egoisme yang lebih mementingkan kepentingan kelompok sendiri seperti kasus di atas akan berakibat retaknya persatuan Indonesia yang dikehendaki oleh pancasila, bahkan memberikan rasa tidak aman serta merugikan masyarakat sekitar mereka. Dapat kita lihat bahwa akibat perbuatan kelompok tersebut, warga yang tidak ada kaitannya ikut terluka. Padahal berdasar sila keempat pancasila, seharusnya permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan bermusyawarah, sehingga tidak akan ada korban seperti di artikel di atas.
Harapan saya pribadi adalah agar semua rakyat Indonesia dapat mengaplikasikan dan mengamalkan nilai pancasila yang ada sehingga tidak akan ada masalah yang diselesaikan dengan cara anarkis dan merugikan orang-orang sekitarnya.
</div>