rumahmenteng
27th May 2012, 10:22 PM
Pernah tidak agan bertanya-tanya, adik-kakak-anak cewek kita malam minggu ini lagi dimana, sama siapa, ngapain aja ??
Semoga jawabannya, bukan berikut
- sedang nongkrong dipinggir jalan ...gelap
- sama pacar cowoknya
- sedang pacaran (smoga hanya ngobrol) bukan pelukan, cipokan, apalagi olahraga tangan
Miris ga seh agan, coba jalan malam minggu ke tempat2 favorit macam
- flyover
- pinggir jalan bulevard yang gelap
- pinggir BKT
- cafe/warung/taman
- warnet (dooh...http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif)
- dll.....agan tambahin sendiri
ane miris karena hal-hal kayak gitu udah dianggap lumrah dan kita cuma bisa diem (toh g ganggu kita, g kenal gan, g peduli, g mau cari masalah, dll) termasuk ane :mewek:
Makanya ane mau curhat dan share sama agan sekalian
Masih pada muda2, bisa jadi SMP, pake hotpants, kaos ketat pas sepinggang, kadang ditarik2 biar g keliatan kancutnya, padahal cowoknya pake jaket celana panjang.
Bahkan yang pake jilbab juga se-akan tidak ada bedanya, hanya sekadar trend dan mode aja. Padahal tahun 80an akhir, berani pake jilbab itu butuh perjuangan yang kuat karena bisa dikeluarin dari sekolah.
[/spoiler] for Berita Tempo Mei 89:
[/quote][quote]
Dari balik keyakinan ?
HARI-hari ini persidangan jilbab. Sepuluh siswi SMA Negeri 68 Jakarta menggugat kepala sekolahnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Cewek-cewek itu menuntut ganti rugi Rp 161 juta. Mereka "dikembalikan pada orangtua". Kasarnya, dikeluarkan karena ke sekolah mengenakan jilbab. Walau mereka dirugikan, sebelumnya tak ada yang memperkarakan kepala sekolah sampai ke tingkat pengadilan negeri. Padahal, mereka tak mengganggu orang lain, tetapi menjalankan keyakinannya. Dasarnya adalah Quran, Surah Al-Ahzab, ayat 59. "Apa, sih, salah kami?" tanya salah seorang di antara mereka.
Urusan jilbab memang seperti langganan SMA 68 ini. Tujuh tahun silam siswinya Ratu Siti Nashiratun Nisa, berkerudung. Kepala sekolahnya, ketika itu Subandio, memanggil Ratu. Kemudian orangtuanya menerima surat dari Subandio. Isinya: Ratu diizinkan masuk setelah mematuhi seragam sekolah yang ditentukan. Surat melebihi masa skors itu tak berbatas. Ayah Ratu protes. Juga protes yang sama dari kawan-kawan Ratu.
Sejak muncul di lingkungan Masjid Salman Bandung, 1977, jilbab sudah mengundang tanda tanya. Kemudian baru heboh (1982) setelah sejumlah siswi SMA 3 Bandung mengenakannya di sekolah. Para siswi itu minta dispensasi, dibolehkan olahraga dengan bercelana panjang dan berkerudung. Permintaan itu ditolak. Atty Martiana dan tujuh kawannya diharuskan bercelana pendek seperti biasanya. Karena mereka menolak, akibatnya diancam akan diberi "nilai dua" untuk pelajaran olahraga. Mereka protes, dan ramai sebelum tercapai kompromi: nilai pelajaran olahraga di rapor para siswi itu dikosongkan.
Kasus serupa terjadi pula di Jember, Surabaya, dan Bogor. Di Jember, malah seorang siswi SMA I terpaksa pindah ke Bandung. Tapi di Surabaya kepala SMA 7, Muhadji Reksodidjojo, berat hati memindahkan muridnya yang berjilbab itu ke sekolah lain karena ada larangan siswi berjilbab di sekolahnya, setelah keluarnya peraturan seragam baru pada Maret 1982. Persoalan kerudung masih tak kunjung selesai. Balnak kepala sekolah masih melarang pemakaian jilbab, seperti yang berekor pada gugatan itu.
Yang juga masih hangat adalah kasus Elizabeth Rini. Siswi SMA 83 Jakarta ini ditolak masuk sekolah "sebelum melengkapi dengan sejumlah persyaratan" -- karena ia pindah agama, lalu kepalanya mengenakan jilbab. Rini terpaksa mengurus Ebtanasnya sendiri, karena pihak sekolahnya lepas tangan. Apa pun dalihnya, ada juga yang alergi pada sikap beragama. Kakanwil P dan K Jawa Timur pada periode awal 1980-an, Soegijo, bahkan mengimbau pimpinan sekolah di wilayahnya agar tidak menyelenggarakan salat Jumat.
Ane cuma bisa ngajak agan untuk saling menjaga dan mengingatkan, monggo dengan cara apapun nurani kita sebenarnya tau, hanya kadang kitanya g mau tau.
Apa iya kita cuma bisa diam cuek dan ngga melakukan apa-apa ?
Nuhun
for Pesan TS:
Jangan cuma bisa cuek apalagi dengan saudara/anak sendiri, kasih perhatian gan supaya g "lepas" klo diluar
Jangan cuma cuek baca thread ane ngga di rate bintang5 apalagi yang ISO bermurah hatilah bagi http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif nya :loveceriwis:
[spoiler=open this] for Cekidot:
MAINAN EDUKATIF DAN ALAT BANTU BELAJAR, MURAH DAN MUDAH (http://ceriwis.us/showthread.php?t=13853921)
SOUVENIR DAN APLIKASI MAGNET KULKAS BERUPA KUE DAN CAKE DARI FLANEL (http://ceriwis.us/showthread.php?t=14181288)
BAJU ANAK, BAYI, DAN DEWASA, KUALITAS TERBAIK DENGAN HARGA MURAH (http://fadhilshop.wordpress.com)
</div>
Semoga jawabannya, bukan berikut
- sedang nongkrong dipinggir jalan ...gelap
- sama pacar cowoknya
- sedang pacaran (smoga hanya ngobrol) bukan pelukan, cipokan, apalagi olahraga tangan
Miris ga seh agan, coba jalan malam minggu ke tempat2 favorit macam
- flyover
- pinggir jalan bulevard yang gelap
- pinggir BKT
- cafe/warung/taman
- warnet (dooh...http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif)
- dll.....agan tambahin sendiri
ane miris karena hal-hal kayak gitu udah dianggap lumrah dan kita cuma bisa diem (toh g ganggu kita, g kenal gan, g peduli, g mau cari masalah, dll) termasuk ane :mewek:
Makanya ane mau curhat dan share sama agan sekalian
Masih pada muda2, bisa jadi SMP, pake hotpants, kaos ketat pas sepinggang, kadang ditarik2 biar g keliatan kancutnya, padahal cowoknya pake jaket celana panjang.
Bahkan yang pake jilbab juga se-akan tidak ada bedanya, hanya sekadar trend dan mode aja. Padahal tahun 80an akhir, berani pake jilbab itu butuh perjuangan yang kuat karena bisa dikeluarin dari sekolah.
[/spoiler] for Berita Tempo Mei 89:
[/quote][quote]
Dari balik keyakinan ?
HARI-hari ini persidangan jilbab. Sepuluh siswi SMA Negeri 68 Jakarta menggugat kepala sekolahnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Cewek-cewek itu menuntut ganti rugi Rp 161 juta. Mereka "dikembalikan pada orangtua". Kasarnya, dikeluarkan karena ke sekolah mengenakan jilbab. Walau mereka dirugikan, sebelumnya tak ada yang memperkarakan kepala sekolah sampai ke tingkat pengadilan negeri. Padahal, mereka tak mengganggu orang lain, tetapi menjalankan keyakinannya. Dasarnya adalah Quran, Surah Al-Ahzab, ayat 59. "Apa, sih, salah kami?" tanya salah seorang di antara mereka.
Urusan jilbab memang seperti langganan SMA 68 ini. Tujuh tahun silam siswinya Ratu Siti Nashiratun Nisa, berkerudung. Kepala sekolahnya, ketika itu Subandio, memanggil Ratu. Kemudian orangtuanya menerima surat dari Subandio. Isinya: Ratu diizinkan masuk setelah mematuhi seragam sekolah yang ditentukan. Surat melebihi masa skors itu tak berbatas. Ayah Ratu protes. Juga protes yang sama dari kawan-kawan Ratu.
Sejak muncul di lingkungan Masjid Salman Bandung, 1977, jilbab sudah mengundang tanda tanya. Kemudian baru heboh (1982) setelah sejumlah siswi SMA 3 Bandung mengenakannya di sekolah. Para siswi itu minta dispensasi, dibolehkan olahraga dengan bercelana panjang dan berkerudung. Permintaan itu ditolak. Atty Martiana dan tujuh kawannya diharuskan bercelana pendek seperti biasanya. Karena mereka menolak, akibatnya diancam akan diberi "nilai dua" untuk pelajaran olahraga. Mereka protes, dan ramai sebelum tercapai kompromi: nilai pelajaran olahraga di rapor para siswi itu dikosongkan.
Kasus serupa terjadi pula di Jember, Surabaya, dan Bogor. Di Jember, malah seorang siswi SMA I terpaksa pindah ke Bandung. Tapi di Surabaya kepala SMA 7, Muhadji Reksodidjojo, berat hati memindahkan muridnya yang berjilbab itu ke sekolah lain karena ada larangan siswi berjilbab di sekolahnya, setelah keluarnya peraturan seragam baru pada Maret 1982. Persoalan kerudung masih tak kunjung selesai. Balnak kepala sekolah masih melarang pemakaian jilbab, seperti yang berekor pada gugatan itu.
Yang juga masih hangat adalah kasus Elizabeth Rini. Siswi SMA 83 Jakarta ini ditolak masuk sekolah "sebelum melengkapi dengan sejumlah persyaratan" -- karena ia pindah agama, lalu kepalanya mengenakan jilbab. Rini terpaksa mengurus Ebtanasnya sendiri, karena pihak sekolahnya lepas tangan. Apa pun dalihnya, ada juga yang alergi pada sikap beragama. Kakanwil P dan K Jawa Timur pada periode awal 1980-an, Soegijo, bahkan mengimbau pimpinan sekolah di wilayahnya agar tidak menyelenggarakan salat Jumat.
Ane cuma bisa ngajak agan untuk saling menjaga dan mengingatkan, monggo dengan cara apapun nurani kita sebenarnya tau, hanya kadang kitanya g mau tau.
Apa iya kita cuma bisa diam cuek dan ngga melakukan apa-apa ?
Nuhun
for Pesan TS:
Jangan cuma bisa cuek apalagi dengan saudara/anak sendiri, kasih perhatian gan supaya g "lepas" klo diluar
Jangan cuma cuek baca thread ane ngga di rate bintang5 apalagi yang ISO bermurah hatilah bagi http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif nya :loveceriwis:
[spoiler=open this] for Cekidot:
MAINAN EDUKATIF DAN ALAT BANTU BELAJAR, MURAH DAN MUDAH (http://ceriwis.us/showthread.php?t=13853921)
SOUVENIR DAN APLIKASI MAGNET KULKAS BERUPA KUE DAN CAKE DARI FLANEL (http://ceriwis.us/showthread.php?t=14181288)
BAJU ANAK, BAYI, DAN DEWASA, KUALITAS TERBAIK DENGAN HARGA MURAH (http://fadhilshop.wordpress.com)
</div>