pingpong
27th May 2012, 07:27 PM
http://www.ceritamu.com/getattachment/bf18d89b-d956-4b1b-aca0-def07a5a27d9/Show.aspx?maxSideSize=240
Ada beberapa kalangan berpendapat miring dan mengenaskan tentang alay, alay adalah pembahasan yang cukup sensitif. Jadi seharusnya kita mencari penjelasan yang lebih umum untuk menjelaskan pengertian alay. Ada yang bilang alay itu sampah, banci, golongan bodoh dll. Sedangkan orang yang suka buang sampah sembarangan termasuk orang yang menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Kalau pengertiannya gitu, kita dengan mudahnya menemukan orang-orang alay dong yaitu diri kita sendiri.
Aku juga menemukan orang yang bisa memberikan alasan kenapa dia tidak menyukai alay. Akhirnya ada juga yang berani memberikan pendapatnya. Tapi mau bagaimanapun alasannya, kita gak sepatutnya untuk saling membenci atau merendahkan hanya gara-gara ke-alay-an seseorang. Sebenarnya aku menemukan lebih dari satu yang mirip atau pembahasannya sejenis.
Setelah googling dan ngobrol sesama teman mengenai alay ini menemukan pendapat seperti ini :
Banyak orang yang alay teriak alay. Pernah jadi alay kok bilang alay... labil teriak labil. orang dewasa aja masih bisa labil. manfaatnya apa? puas udah ngecap orang "labil"? dapet duit dari langit? kemakan jaman deh lu. korban media. dasar be**. Menghujat orang yang tulisannya be9iNi? emang lu gapernah? emangnya lu gapernah *hhhaaaggss atau cangaaaddh? karena tulisan lu udah bener berarti lu suci?(copas dari status teman yang dicap alay)
Haruskah kita membuang teman-teman kita yang alay, lebay, dan melambai�? hanya karena mungkin kita terganggu oleh foto profilnya yang narsis, atau status-statusnya yang memakai bahasa planet Namec itu.
Rasanya terlalu terburu-buru untuk menjawab iya.
Lantas, apakah kita harus mengeksklusifkan diri, menjauh terhadap orang-orang yang kenyataanya pikiran mereka berseberangan dengan kita, atau mengkhususkan bahwa kita adalah golongan �putih� dan �normal�?
Apa kalian mendapatkan Point nya? Right! Lebih baik aku tidak memberi komentar yang berlebihan untuk yang satu ini. Aku yakin teman-teman orang yang berpendidikan dan mempunyai nalar sehat untuk komentar dan menyikapinya.
Akhir dari pembahasan ini, Aku ingin mengajak kalian semua yang seringkali (atau kadang-kadang) menghina dina orang yang menurut kalian alay, agar kalian berhenti seperti itu. Dengan atau tanpa kalian sadari, sikap yang seperti itu hanya memunculkan kelas-kelas atau batasan-batasan yang menyebabkan perpecahan diantara kita. Bukankah Indonesia kita tercinta ini adalah Negara Kesatuan?
Cerita Lanjutannya gan ada disini CERITAMU.com (http://ceritamu.com/Ceritamu/Kiriman/Alay-Teriak-Alay--Haruskah-Alay-Dipinggirkan)
</div>
Ada beberapa kalangan berpendapat miring dan mengenaskan tentang alay, alay adalah pembahasan yang cukup sensitif. Jadi seharusnya kita mencari penjelasan yang lebih umum untuk menjelaskan pengertian alay. Ada yang bilang alay itu sampah, banci, golongan bodoh dll. Sedangkan orang yang suka buang sampah sembarangan termasuk orang yang menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Kalau pengertiannya gitu, kita dengan mudahnya menemukan orang-orang alay dong yaitu diri kita sendiri.
Aku juga menemukan orang yang bisa memberikan alasan kenapa dia tidak menyukai alay. Akhirnya ada juga yang berani memberikan pendapatnya. Tapi mau bagaimanapun alasannya, kita gak sepatutnya untuk saling membenci atau merendahkan hanya gara-gara ke-alay-an seseorang. Sebenarnya aku menemukan lebih dari satu yang mirip atau pembahasannya sejenis.
Setelah googling dan ngobrol sesama teman mengenai alay ini menemukan pendapat seperti ini :
Banyak orang yang alay teriak alay. Pernah jadi alay kok bilang alay... labil teriak labil. orang dewasa aja masih bisa labil. manfaatnya apa? puas udah ngecap orang "labil"? dapet duit dari langit? kemakan jaman deh lu. korban media. dasar be**. Menghujat orang yang tulisannya be9iNi? emang lu gapernah? emangnya lu gapernah *hhhaaaggss atau cangaaaddh? karena tulisan lu udah bener berarti lu suci?(copas dari status teman yang dicap alay)
Haruskah kita membuang teman-teman kita yang alay, lebay, dan melambai�? hanya karena mungkin kita terganggu oleh foto profilnya yang narsis, atau status-statusnya yang memakai bahasa planet Namec itu.
Rasanya terlalu terburu-buru untuk menjawab iya.
Lantas, apakah kita harus mengeksklusifkan diri, menjauh terhadap orang-orang yang kenyataanya pikiran mereka berseberangan dengan kita, atau mengkhususkan bahwa kita adalah golongan �putih� dan �normal�?
Apa kalian mendapatkan Point nya? Right! Lebih baik aku tidak memberi komentar yang berlebihan untuk yang satu ini. Aku yakin teman-teman orang yang berpendidikan dan mempunyai nalar sehat untuk komentar dan menyikapinya.
Akhir dari pembahasan ini, Aku ingin mengajak kalian semua yang seringkali (atau kadang-kadang) menghina dina orang yang menurut kalian alay, agar kalian berhenti seperti itu. Dengan atau tanpa kalian sadari, sikap yang seperti itu hanya memunculkan kelas-kelas atau batasan-batasan yang menyebabkan perpecahan diantara kita. Bukankah Indonesia kita tercinta ini adalah Negara Kesatuan?
Cerita Lanjutannya gan ada disini CERITAMU.com (http://ceritamu.com/Ceritamu/Kiriman/Alay-Teriak-Alay--Haruskah-Alay-Dipinggirkan)
</div>