rumahmenteng
27th May 2012, 07:25 PM
Coba kita renungkan sejenak kembali, apakah hikmah dibalik Tragedi Kecelakaan Sukhoi Super jet-100 yang terjadi pada tanggal 9 Mei? Tegurankah terhadap bangsa Indonesia ? atau kita semua rakyat Indonesia ? lalu apakah yang kita bisa lakukan ?
Manusia hanya mempunyai rencana, tapi kembali lagi Allah yang menentukan segalanya, sungguh nyata, apakah kita semua tidak akan mengakui hal itu "waullah hualam bisawab"?
Kita juga bisa lihat di tv dan baca dari berita yang beredar sesaat setelah kesuksesan penerbangan dari Rusia sampai ke bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta,apa yang mereka lakukan ? Terlihat mereka pesta minum bir, hal tersebut mungkin hal yang biasa dalam budaya mereka, tapi kenapa yang ikut dalam penerbangan musti ikut-ikutan budaya barat yang menyalahi ajaran islam.
Mungkin hal tersebut adalah teguran, karena minum bir adalah haram menurut Islam, dan sungguh nyata dampaknya, kesadaran akan hilang, apalagi sedang menerbangankan pesawat Sukhoi yang mempunyai kecepaatan diatas 800 km/jam saat itu. Bahkan menurut berita di berbagai media televisi yang juga dikatakan ada � permintaan dari kapten Pilot untuk menurunkan pesawat dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki �, padahal ketinggian Gunung Salak 7.000 kaki, secara logika sehat potensi kecelakaan besar sungguh nyata-nyata di depan mata.Sadarkah permintaan itu ?
Sumber : CERITAMU.com (http://www.ceritamu.com/forum/)
</div>
Manusia hanya mempunyai rencana, tapi kembali lagi Allah yang menentukan segalanya, sungguh nyata, apakah kita semua tidak akan mengakui hal itu "waullah hualam bisawab"?
Kita juga bisa lihat di tv dan baca dari berita yang beredar sesaat setelah kesuksesan penerbangan dari Rusia sampai ke bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta,apa yang mereka lakukan ? Terlihat mereka pesta minum bir, hal tersebut mungkin hal yang biasa dalam budaya mereka, tapi kenapa yang ikut dalam penerbangan musti ikut-ikutan budaya barat yang menyalahi ajaran islam.
Mungkin hal tersebut adalah teguran, karena minum bir adalah haram menurut Islam, dan sungguh nyata dampaknya, kesadaran akan hilang, apalagi sedang menerbangankan pesawat Sukhoi yang mempunyai kecepaatan diatas 800 km/jam saat itu. Bahkan menurut berita di berbagai media televisi yang juga dikatakan ada � permintaan dari kapten Pilot untuk menurunkan pesawat dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki �, padahal ketinggian Gunung Salak 7.000 kaki, secara logika sehat potensi kecelakaan besar sungguh nyata-nyata di depan mata.Sadarkah permintaan itu ?
Sumber : CERITAMU.com (http://www.ceritamu.com/forum/)
</div>