Log in

View Full Version : Meningkatkan Oktan Bensin dengan Naphthalene


rumahmenteng
27th May 2012, 07:12 PM
Seperti manusia, mesin juga bisa melakukan protes bila layanan dan perlakuan yang diberikan pemiliknya tidak layak. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah penggunaan jenis bahan bakar. Pada bahasan ini, dikhususkan untuk mesin bensin.



Kalau bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan, mesin juga bisa sakit perut. Kinerjanya tidak lancar dan nantinya bisa sakit-sakitan. Kondisinya tentu saja lebih parah lagi bila kondisi bahan bakar tercemar!Contohnya adalah penggunaan bensin premium untuk mesin-mesin dengan perbandingan kompresi tinggi, yaitu di atas 9,5: 1. Padahal mesin-mesin sekarang, agar efisisien, perbandingan kompresi tinggi. Beberapa mobil yang dipasarkan di Indonesia malah ada yang mencapai 11: 1



Mesin dengan perbandingan kompresi tinggi tidak bisa bekerja dengan baik bila diberi premium. Kalaupun dipaksa � meski tetap bekerja � kemampuannya menghasilkan tenaga tidak maksimal. Saat digeber, tidak bisa lari. Ini tandanya mesin protes!



Susah Disulut http://static.kaskus.co.id/images/smilies/shutup-kecil.gif



Di tanah air, disediakan tiga jenis bensin yang dibedakan berdasarkan nilai oktan. Masing-masing: premium (88), Pertamax Biru (92) dan Pertamax Plus (95). Merek lain seperti Shell memberi label produknya dengan Super (92) dan Super Extra (95). Semakin tinggi oktan bensin, makin mahal harganya.



Faktor harga tersebutlah yang menyebabkan pengguna mobil lebih memilih premium. Apalagi bila harga diturunkan lagi. Perbedaan harga yang makin besar membuat pemilik mobil makin tergoda beralih ke premium. Pasalnya, mereka memperoleh keuntungan biaya operasional yang makin murah. Namun korbannya adalah mesin dan lingkungan.



Dengan nilai oktan lebih rendah, premium lebih sensitif atau mudah mengalami gejala yang disebut �menembak�. Bahasa kerennya, �auto-ignition� atau pembakaran terjadi dengan sendirinya. Padahal pembakaran harus dipicu oleh bunga api yang dipercikan oleh busi. Waktunya pun telah ditentukan (ignition timing).



Bilangan oktan adalah indikator bensin �tidak mudah terbakar dengan sendirinya�. Makin tinggi bilangan oktan, semakin tinggi kemampuannya melawan godaan untuk terbakar sendiri. Sebaliknya, makin rendah oktannya, gampang tersulut dan terbakar tanpa harus �dikompori� busi.



Efisiensi http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif



Untuk sebuah mesin yang mampu bekerja dengan efisiensi tinggi, yang diperlukan bukan bahan bakar yang mudah terbakar pada suhu lebih rendah. Tetapi bahan bakar yang menghasilkan ledakan besar pada suhu lebih tinggi dan terjadi dalam waktu singkat alias spontan.



Efisiensi yang lebih tinggi hanya diperoleh dengan membuat perbandingan kompresi mesin juga tinggi. Untuk mesin bensin, paling tinggi dicabeinsi 12: 1. Namun yang umum digunakan saat ini, terutama setelah maraknya teknologi injeksi yang bekerja secara elektronik adalah 9,5 � 11 : 1.



Pada mesin-mesin lama yang masih menggunakan karburator, hubungan antara perbandingan kompresi dengan nilai oktan tidak bisa ditawar (lihat tabel).



Tabel hubungan antara perbandingan kompresi dengan kebutuhan nilai oktan bensin.



Kompresi Oktan



5 : 1 72



6 : 1 81



7 : 1 87



8 : 1 92



9 : 1 96



10 : 1 100



11 : 1 104



12 : 1 108



Anda bisa lihat spek motor anda (surf sendiri di Google ), kalau saya memakai Honda Blade 110cc thn 2008 dengan perbandingan kompresi 9,0:1. Tentu saja saya memakai Petrol biasa alias Bensin yang hanya memiliki nilai Oktan 88. Hal ini sangat tidak adil buat mesin saya. Dan untuk mengatasi hal tersebut yang saya lakukan adalah menambahkan Naphthalene (alias kapur barus), setelah menemukan referensi dari US6138615 patents (anda bisa searching sendiri di google),



Dan hasilnya, tarikan enteng BBM lebih irit 20 %, dan tidak terjadi knockling/letupan lagi, dengan perhitungan 1-2 liter=3mg Naphthelene. Kalau full tank ane kasi 6 mg.



Oke saran ane jangan terlalu banyak Naphthalene, pakai saja perhitungan di atas. Ni tambahan tentang Naphthalene.



Kimia Dasar



Naphthalene = (C10H8+ Bensin=C8H18)+O----->C2 H10 O. Artinya jika standart MTBE hasil pembuangan motor adalah C4H9O, maka penambahan Naphthalene mengurangi kadarkarbondioksida dengan memperbanyak H2O.



Ini foto ramuan racikan saya...



20 ml/cc bensin

http://2.bp.blogspot.com/-PWd7njpGPcw/T2IJpNyGISI/AAAAAAAAAKA/FkvgSC25PZg/s320/20cc+petrol.jpg



dan tambahkan



3mg serbuk Naphthalene per 2liter

http://3.bp.blogspot.com/-RqefQflA_Y...aphthalene.jpg (http://3.bp.blogspot.com/-RqefQflA_YQ/T2IJ6LybEKI/AAAAAAAAAKI/u6tFIAgdY_8/s320/Naphthalene.jpg)



Dan Diamkan Sekitar 15 menit, sampai terlarut, kemudian masukkan ke tangki motor.



Sekian dari saya, maaf ika ada salah kata.

Ni saya masih newbie Gan....heheheee



http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_peace.gif



buka blog saya juga Gan, http://coffeiza.blogspot.com/



Thx.

</div>