Log in

View Full Version : Maunya Islamisasi atau Arabisasi Sih?


rumahmenteng
27th May 2012, 07:09 PM
http://pontianak.tribunnews.com/foto/bank/images/tolak-FPI-2.jpg


Entah sudah berapa ribu dari kami yang jengah dengan sepak terjang ormas-ormas yang hobi mengidentifikaskian diri mereka sendiri sebagai ormas Islam, namun justru seringkali melakukan aksi yang dibarengi dengan kelakuan barbar nirtoleransi yang mengesankan bahwa seolah negara ini adalah mereka yang punya. Mulai dari aksi sweeping warung-warung makanan di siang hari pada bulan puasa, sabotase jalanan tiap kali akan menggelar konvoi dan tabligh akbar, hingga pemberedelan terhadap apapun yang berseberangan dengan pendapat mereka.



Sejak kapan Islam menganut paham senggol bacok? Sejak kapan Islam menganut gua suka gua lakuin, lo ga suka bodo amat?



Well, saya cuma cecunguk berpemahaman agama rendah. Namun setidaknya, saya pernah tahu bahwa Islam tumbuh di negara ini dengan cara yang damai dan sangat elegan. Tidak ada sejarahnya Islam disebarkan di Indonesia dengan kekerasan, mengintimidasi pemeluk kepercayaan lain, atau konvoi naik kuda serampangan keliling pulau Jawa hingga meresahkan penduduk setempat. Yang ada Wali Songo justru menyebarkan Islam dengan sangat sangat elegan: memadukan kearifan budaya lokal, mulai dari lagu, pewayangan, arsitektur bangunan, dan lain sebagainya, dengan nilai-nilai yang hendak mereka tanamkan.



Pernah mendengar syahdu-nya lagu �Tombo Ati� yang dipopulerkan oleh Opick? Sejatinya komposisi awal lagu ini disusun oleh Sunan Bonang, salah satu penyebar agama Islam generasi awal yang juga termasuk salah satu anggota Wali Songo. Melalui indahnya lagu ini, Sunan Bonan berhasil meraih simpati penduduk-penduduk lokal yang saat itu belum memeluk agama Islam. Lalu ada pula Sunan Kalijaga yang menggunakan seni ukir, pewayangan, alat-alat musik seperti gamelan, dan lain sebagainya untuk menjadi magnet dalam menarik simpati penduduk lokal di sekitarnya.



Mereka menggunakan kebudayaan, bukan kekerasan.



Dan yang patut digarisbawahi, sebagian besar dari anggota Wali Songo bukanlah orang Indonesia asli. Mereka datang dari negeri nun-jauh di sana (mulai dari Maroko, Mesir, Turki, hingga negeri-negeri di Asia Tengah) yang pada masanya memiliki peradaban yang jauh lebih maju dibandingkan dengan peradaban kita. Bayangkan, mereka yang berasal dari negeri berperadaban maju, mau bersusah-susah pergi ke negeri terpencil lalu dengan begitu rendah hati mempelajari kemudian mengadopsi budaya lokal sebelum kemudian menjadikannya sebagai �senjata� dalam menarik simpati penduduk setempat.



Lalu kenapa sekarang gaya berdakwah yang begitu elegan tersebut, kini bergeser menjadi serentetan aksi brutal barbar senggol bacok??? Mereka anggota ormas Islam (yang saya yakin sebagian besar anggotanya adalah 100% keturunan Indonesia asli) justru seolah berteriak-teriak ingin merombak negara ini menjadi negara khilafah Islam blah blah blah yang segalanya harus seragam dan berkiblat pada negara-negara Arab sana?



Lagipula kalau mau meniru negara Arab, negara mana yang pantas untuk kita tiru? Arab Saudi? Bah. Memberi keadilan bagi TKI kita saja mereka tak mampu.



Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui siapapun. Toh, jika saya berniat untuk menggurui-pun, ilmu saya sama sekali tak cukup. Saya hanya ingin bertutur dalam kacamata orang awam, bahwa agama yang saya peluk ini seharusnya tidak sedangkal meramaikan jalanan berteriak �Allahuakbar� sembari menghancurkan warung remang-remang sekena hati.



Semoga saja harapan saya ini tidak salah, dan tulisan ini tidak menyinggung siapapun. Kalaupun ada yang tersinggung, tolong jangan sweeping kamar kos saya :)



*Tulisan ini juga bisa dibaca di SINI (http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/06/maunya-islamisasi-atau-arabisasi-sih/)



*Sumber Gambar (http://pontianak.tribunnews.com/2012/02/14/polri-siap-pidanakan-fpi)

</div>