Log in

View Full Version : Biar anak anak sekolah ga doyan ML lagi


Chanukah
9th December 2010, 10:57 PM
YOGYAKARTA, Sejumlah pendidik dan pemerhati pendidikan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemerhati Pendidikan Yogyakarta meminta sekolah berinisiatif sendiri untuk kembali menyelenggarakan mata pelajaran budi pekerti. Dihapusnya mata pelajaran ini berakibat pada pendidikan yang miskin etika dan nilai budaya.

Ketua Forum Komunikasi Pemerhati Pendidikan Yogyakarta (FKPPY) Gideon Hartono mengatakan, meskipun tidak ada dalam kurikulum nasional, sekolah bisa berinisiatif sendiri menambahkan mata pelajaran budi pekerti. Ini dimungkinkan dengan berlaku kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang memberi kelonggaran sekolah mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan.

"Pelajaran setidaknya diselenggarakan satu jam sepekan, sebagai tambahan muatan lokal di sekolah," ujarnya dalam diskusi FKPPY dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Rabu (21/10).

Menurut Gideon, meskipun dengan nama berbeda, sejumlah sekolah di DI Yogyakarta telah berinisiatif menyelenggarakan pelajaran tambahan budi pekerti. Di SD Budya Wacana, misanya, pendidikan budi pekerti dinamai Pembangunan Karakter dan sudah berlangsung selama enam tahun terakhir. Gerakan ini dimaksudkan sebagai gerakan moral yang bisa menyebar ke seluruh Indonesia.

"Materinya mirip dengan pelajaran budi pekerti yang dulu ada, seperti ajaran menghormati orangtua, menghargai orang lain, tata krama, serta menggali nilai-nilai kearifan lokal sendiri," tutur Gideon yang juga Ketua Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional (YPPN) Budya Wacana.

Menurutnya, saat ini pendidikan semakin pincang karena mengesampingkan pendidikan budi pekerti. Pendidikan mengutamakan aspek pengetahuan dan kemampuan akademis. Hal ini terlihat dari keberhasilan pendidikan yang hanya diukur dari prestasi akademis peserta didik, seperti nilai, olimpiade, maupun kompetisi. Akibatnya, anak semakin pandai namun semakin kehilangan nilai budi pekerti.

Minim etika

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Usaha Fakultas Ilmu Budaya UGM Arif Akhyat mengatakan, saat ini kurikulum sekolah sangat minim materi yang menguatkan etika dan membentuk perilaku sosial yang positif. "Dampaknya adalah anak generasi sekarang cenderung tidak nampak etika maupun penghargaannya akan nilai budaya, ini bisa menjadi awal hilangnya jati diri sebagai bangsa Indonesia," tuturnya.

Menurut Arif, FIB UGM tengah merancang kurikulum sejumlah mata pelajaran berbasis nilai kearifan lokal dan etika. Sejumlah pelajaran tersebut mencakup bahasa, sastra, dan sejarah. Selain itu, FIB UGM juga telah bekerjasama dengan sejumlah sekolah untuk meluruskan materi yang melenceng dalam kurikulum sejarah.

Untuk mengingatkan pentingnya pelajaran budi pekerti, FKPPY dan FIB UGM juga akan menggelar seminar Pendidikan Budi Pekerti bagi Generasi Muda Indonesia pada Minggu (25/10) di kampus FIB. Kegiatan tersebut ditujukan bagi guru, pendidik, walimurid, serta pengelola sekolah.

Gimana gan, setuju ga pelajaran ini di berikan kembali ke anak anak sekolah? emak gw dari tahun 80-an sering wanti wanti ke gw supaya punya budi pekerti yang baik, karena pas gw sekolah tahun 88-an pelajaran ini memang sudah tidak ada lagi, terakhir kali di gunakan mungkin di tahun 1970-an, meskipun pelajaran ini kebanyakan di tolak anak anak sekolah, tetapi menurut gw lebih baik tetap di berikan, supaya anak anak bisa menghormati orang tua dan tentunya juga menjaga tingkah lakunya dengan mengikuti norma norma budaya ketimuran