bakwanmalang
27th May 2012, 07:07 PM
ini adalah salah satu contoh kesalahan logika aka ad hominem perbankan nasional dalam proses penyelesaian kartu kredit konsumen gagal bayar.
petugas collection bank XXX : hutang anda sedikit , kok ngak bisa bayar ?
konsumen : saya memang orang miskin pa , tapi ditawari terus kartu kredit , jadi jah begindang ...
petugas collection bank XXX : coba anda cari pengacara , biar bisa di bantu !!! (menghardik)
konsumen : loh kenapa harus cari pengacara ? ada komisi ya pa ?
petugas collection bank XXX : bukan , untuk membantu anda dari segi hukum. sehingga ada penjamin , gitu loh
konsumen : saya kan sedang kondisi tak mampu pa...(mengeluh)
petugas collection bank XXX : ya , saya liat hutang anda memang kecil cuman 2 juta ya , masa ngak bisa bayar ???
konsumen : betul pak , makan saja hutang sana sini sekarang
petugas collection bank XXX : wah wah anda ini miskin betul (ngak ada harapan nih dapat komisi , dasar miskin) , macam mana minta sama family atau istri ?
konsumen : istri saya juga tak kerja pak , anak kami banyak.
petugas collection bank XXX : kami lihat data nya bapak hutangnya memang kecil , rumah nya di gang pulak
konsumen : betul pak
petugas collection bank XXX : kalau begitu bapak minta surat miskin , surat ndak mampu dari RT dan RW
konsumen : saya menolak pak !!! saya merasa di permalukan !!!
petugas collection bank XXX : kenapa ??? itu prosedurnya sebagai saksi dan penjamin kalau anda tidak bayar nanti
konsumen : selain harus keluar biaya lagi , saya tidak merasa wajib atau perlu.
petugas collection bank XXX : anda melawan ya ?
konsumen : lah saya tanya sama bapak , apakah waktu pertama dapat kartu kredit pengacara dilibatkan ?? RT dan RW ikut tanda tangan dan jadi saksi ?? seingat saya kartu kredit itu atas dasar kepercayaan dua pihak ,. hanya saya dan bank tanpa jaminan apapun alias "mokondo" , jadi kenapa waktu macet semua di libatkan ? ini ad hominem !!!!
.
</div>
petugas collection bank XXX : hutang anda sedikit , kok ngak bisa bayar ?
konsumen : saya memang orang miskin pa , tapi ditawari terus kartu kredit , jadi jah begindang ...
petugas collection bank XXX : coba anda cari pengacara , biar bisa di bantu !!! (menghardik)
konsumen : loh kenapa harus cari pengacara ? ada komisi ya pa ?
petugas collection bank XXX : bukan , untuk membantu anda dari segi hukum. sehingga ada penjamin , gitu loh
konsumen : saya kan sedang kondisi tak mampu pa...(mengeluh)
petugas collection bank XXX : ya , saya liat hutang anda memang kecil cuman 2 juta ya , masa ngak bisa bayar ???
konsumen : betul pak , makan saja hutang sana sini sekarang
petugas collection bank XXX : wah wah anda ini miskin betul (ngak ada harapan nih dapat komisi , dasar miskin) , macam mana minta sama family atau istri ?
konsumen : istri saya juga tak kerja pak , anak kami banyak.
petugas collection bank XXX : kami lihat data nya bapak hutangnya memang kecil , rumah nya di gang pulak
konsumen : betul pak
petugas collection bank XXX : kalau begitu bapak minta surat miskin , surat ndak mampu dari RT dan RW
konsumen : saya menolak pak !!! saya merasa di permalukan !!!
petugas collection bank XXX : kenapa ??? itu prosedurnya sebagai saksi dan penjamin kalau anda tidak bayar nanti
konsumen : selain harus keluar biaya lagi , saya tidak merasa wajib atau perlu.
petugas collection bank XXX : anda melawan ya ?
konsumen : lah saya tanya sama bapak , apakah waktu pertama dapat kartu kredit pengacara dilibatkan ?? RT dan RW ikut tanda tangan dan jadi saksi ?? seingat saya kartu kredit itu atas dasar kepercayaan dua pihak ,. hanya saya dan bank tanpa jaminan apapun alias "mokondo" , jadi kenapa waktu macet semua di libatkan ? ini ad hominem !!!!
.
</div>