ps3black
27th May 2012, 06:59 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/o3bvir56.jpg
Jogja Hip Hop Foundation (JHF) didirikan tahun 2003 oleh Marzuki Mohamad a.k.a Kill the DJ a.k.a Chebolang, dengan tujuan untuk membantu aktivitas dan mempromosikan rap berbahasa Jawa.
Diawali dengan berbagai acara kecil seperti It�s Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop, kemudian pada tahun 2006-2009 memulai proyek Poetry Battle; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi Poetry Battle 1 & 2, dan berhasil membentuk identitas dan sikap berkarya JHF.
Dengan segala keunikan yang dimilikinya; mencampurkan musik hip hop dengan tradisi Jawa, JHF mulai diundang ke panggung-panggung internasional, diawali dengan pementasan di Esplanade Singapore tahun 2009, tahun 2011 JHF diundang pentas ke New York dan San Fransisco.
Pada tahun 2010, Jogja Hip Hop Foundation meluncurkan film dokumenter Hiphopdiningrat; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa. Film itu kemudian mendapatkan respon positif dari berbagai media dan kemudian diundang ke berbagai festival film internasional.
Keterbatasan bahasa Jawa yang digunakan sebagai lirik rap, yang mungkin susah mendapatkan tempat di industri music Indonesia, mampu diatasi dengan caranya sendiri. Saat ini lagu-lagu dari JHF sudah menjadi lagu rakyat di Yogyakarta, terutama setelah diluncurkannya lagu Jogja Istimewa yang sudah menjadi soundtrack kehidupan rakyat Yogyakarta. Lagu itu dinyanyikan kolektif oleh Ki Jarot, akronim dari Kill the DJ, Jahanam, Rotra, ketiganya adalah crew yang paling konsisten memproduksi lagu-lagu hip hop berbahasa dan bernuansa Jawa dan mempresentasikan eksistensi dari JHF.
[/spoiler] for FOTO KRU:
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/n2givxgf.jpg
Kill the DJ
Ia memiliki dua alias, Kill the DJ dan Chebolang. Tapi, ketahuilah bahwa nama aslinya Marzuki Mohamad. Ia anak seorang petani dan guru agama dari Prambanan. Jika kita bertanya tentang agama, ia akan mengaku sebagai seorang penganut animisme progresif. Marzuki mengaku beraliran elektronika � hip hop � visual, untuk mempresentasikan semua yang sudah dikerjakannya. Marzuki merupakan pendiri Performance Fucktory, Parkinsound, Re:publik Art, United of Nothing, Whatever Shop, dan sekarang Jogja Hip Hop Foundation. Proses Poetry Battle menghasilkan trilogi hip hop yang semua liriknya dihasilkan dari bacaannya terhadap teks asli Serat Centhini. Belakangan ini Marzuki kerap bekerja sama dengan sinden Jawa, Soimah Pancawati.
Jahanam
Jahanam adalah salah satu kru hip hop yang paling populer di Jogja saat ini. Album perdananya yang berjudul Jahanam Su! berhasil menghidupkan gairah hip hop di Jogja dan sekitarnya. Lebih dari 20.000 kopi laris di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Suriname, Jahanam konsisten memproduksi lagu-lagu berbahasa Jawa yang disuguhkan dengan dentuman urban yang hybrid. Melalui Poetry Battle, kita bisa mendengar bagaimana pertemuan musik Jahanam dengan teks-teks karya Sindhunata menjadi sebuah senyawa yang sempurna. Jahanam beranggotakan dua pemuda; Balance (Beatmaker/MC) dan Mamok (MC).
Rotra
Sebelum memiliki nama Rotra, Janu Prihaminanto a.k.a Ki Ageng Gantas, eks G-Tribe, adalah legenda. G-Tribe merupakan kru hip-hop berbahasa Jawa pertama di Yogyakarta, dan bahkan di Indonesia. Ki Ageng Gantas, yang akrab dipanggil Anto, adalah pionir hip-hop berbahasa Jawa. Sekarang, bersama Lukman Hakim a.k.a Rajapati mereka hadir dengan nama Rotra. Ki Ageng Gantas sangat dikenal sebagai seseorang yang selalu menghasilkan komposisi rap yang easy listening dengan refrain yang gampang diingat tanpa kehilangan sensibilitas kata-kata. Pun apabila yang dinyanyikannya adalah kritik sosial.
for Diskografi:
Poetry Battle 1 � Love (2007)
01. Rotra � Intro
02. Kontra � Untuk Melika Hamaudy
03. Gatholoco � Cinta dalam Perspektif Alkohol Akhir Tahun
04. Kill the Dj � Sinom 231 (Serat Centhini)
05. Jahanam � Cintamu Sepahit Topi Miring
06. Nova � Dikimpoi Alam
07. Robot Goblok � Malam dan Hampa
08. MC Sabda � Kidung Jaman Kalabendu
09. Ugoran Prasa � Abad Yang Berlari
10. Rotra � Ngelmu Pring
Poetry Battle 2 � The others (2009)
01. Kill Tte Dj � Intro: Here I Am
02. Kontra � Guguran Kenangan
03. Gangsta Loving � Yang Kehilangan Cit-Cita
04. Shaxied � Raung
05. Zapatista � Pesugihan
06. Trio Gudel -Nympoa Jeng Sri
07. Jahanam � Jula-Juli Jaman Edan
08. Rotra � Ora Cucul Ora Ngebul
09. Kill the Dj � Asmaradhana 338 Serat Centhini
10. Gatholoco � Catatan Ganti Tahun: Antara Natal Dan Lebaran
11.DPMB � Gatholoco
12. Robot Goblok � Harga Duit Turun Lagi
13. Dubyouth � Panggung Kami
Jogja Istimewa (2010)
01. Ki Jarot (Jogja Hip Hop Foundation) � Jogja Istimewa
02. Serigala Malam � For the Unbroken (Friend Stand Alliance Edition)
03. Armada Racun � The Song Finished
04. Individual Life � Semoga Engkau Berkenan Mendengarnya Perlahan Hingga Usai
05. Frau � Confidential
06. Risky Summerbee & The Honeythief � Mind Game
07. Zoo feat. Wukir � Bambu Runcing
08. Cranial Incisored � The Joker
09. Dom 65 � Klub S.A.
10. Dubyouth � Endless Night
for BUAT YG MAU NONTON LANGSUNG:
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/wbjq5xgv.jpg
Hip Hop + Ensemble Gamelan + Orchestra
�NewYorkarto� bisa disebut penggabungan ataupun plesetan dari kedua nama kota berikut: New York dan Yogyakarta. Gagasan di balik NewYorkarto adalah untuk mencerminkan relasi antara kedua kota tersebut melalui musik hip hop. Seperti yang disampaikan Elizabeth Inandiak dalam film dokumenter Hiphopdiningrat (2010), semangat inisial hip hop ala Bronx hidup dalam lagu-lagu hip hop berbahasa Jawa yang kerap dibawakan oleh JHF. Selain itu, NewYorkarto juga bertujuan untuk menekankan kualitas aransemen dan kekuatan lirik yang dimiliki JHF.
NewYorkarto adalah sebuah konser restropektif perjalanan Jogja Hip Hop Foundation (JHF) dari panggung-panggung di tengah kampung di kota asalnya Yogyakarta hingga ke ibu kota kelahiran hip-hop; New York (US). Konser ini akan menghadirkan repertoar lagu-lagu Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang digubah ulang oleh Djaduk Ferianto dan Kua Etnika, serta dikemas dalam sebuah narasi besar yang dirancang oleh seorang dalang wayang kulit, Catur Kuncoro.
Lagu-lagu hip hop dalam NewYorkarto hadir dengan iringan ensambel gamelan dan orkestra string; sementara dalang hadir dengan wayang kulit, sejumlah karakter ciptaannya sendiri, wayang JHF rancangan kelompok seniman Indieguerillas, dan juga kolaborasi multimedia dengan Chandra Hutagaol, seorang sutradara dan editor film. Sebagai unsur kejutan, beberapa nomor yang dibawakan JHF dalam konser ini akan dikolaborasikan dengan sejumlah musisi atau penari latar yang selama ini sudah sering berinteraksi dengan JHF, antara lain adalah Iwa-K, Saykoji, Soimah Pancawati, Butet Kertaredjasa, dll.
NewYorkarto diinisiasi JHF menjelang satu dekade berdirinya mereka. Bermula dari 2003, JHF kini menjelma sebagai sebuah kelompok musik hip hop berbahasa Jawa yang unik dengan basis fans yang kuat, khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lagu mereka yang bertajuk Jogja Istimewa bagaikan mars resmi warga Yogyakarta. Lagu tersebut bahkan diputar di setiap acara penting di Kraton Yogyakarta dan kantor-kantor pemerintahan. JHF merefleksikan semangat Yogyakarta, kota dimana tradisi berjalan seiring dengan modernitas. JHF merupakan kelompok hip hop Indonesia pertama yang diundang untuk menggelar konser eksklusif di New York, Amerika Serikat (2011). Berbagai undangan kolaborasi kemudian mengikuti keberhasilan konser tunggal mereka di kota kelahiran hip hop itu; antara lain will.i.am (Black Eyed Peas, AS), Akala (Inggris), dan Matisyahu (The Bronx, AS).i]
[spoiler=open this] for VIDEO:
SUMBER (http://www.hiphopdiningrat.com)
SUMBER2 (http://WWW.GOOGLE.COM)
Maaf gan klo ane :repost:
TS mengharapkan :melonndan: dan menolak :cabendan:
TS jg mengharapkan :rate5
</div>
Jogja Hip Hop Foundation (JHF) didirikan tahun 2003 oleh Marzuki Mohamad a.k.a Kill the DJ a.k.a Chebolang, dengan tujuan untuk membantu aktivitas dan mempromosikan rap berbahasa Jawa.
Diawali dengan berbagai acara kecil seperti It�s Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop, kemudian pada tahun 2006-2009 memulai proyek Poetry Battle; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi Poetry Battle 1 & 2, dan berhasil membentuk identitas dan sikap berkarya JHF.
Dengan segala keunikan yang dimilikinya; mencampurkan musik hip hop dengan tradisi Jawa, JHF mulai diundang ke panggung-panggung internasional, diawali dengan pementasan di Esplanade Singapore tahun 2009, tahun 2011 JHF diundang pentas ke New York dan San Fransisco.
Pada tahun 2010, Jogja Hip Hop Foundation meluncurkan film dokumenter Hiphopdiningrat; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa. Film itu kemudian mendapatkan respon positif dari berbagai media dan kemudian diundang ke berbagai festival film internasional.
Keterbatasan bahasa Jawa yang digunakan sebagai lirik rap, yang mungkin susah mendapatkan tempat di industri music Indonesia, mampu diatasi dengan caranya sendiri. Saat ini lagu-lagu dari JHF sudah menjadi lagu rakyat di Yogyakarta, terutama setelah diluncurkannya lagu Jogja Istimewa yang sudah menjadi soundtrack kehidupan rakyat Yogyakarta. Lagu itu dinyanyikan kolektif oleh Ki Jarot, akronim dari Kill the DJ, Jahanam, Rotra, ketiganya adalah crew yang paling konsisten memproduksi lagu-lagu hip hop berbahasa dan bernuansa Jawa dan mempresentasikan eksistensi dari JHF.
[/spoiler] for FOTO KRU:
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/n2givxgf.jpg
Kill the DJ
Ia memiliki dua alias, Kill the DJ dan Chebolang. Tapi, ketahuilah bahwa nama aslinya Marzuki Mohamad. Ia anak seorang petani dan guru agama dari Prambanan. Jika kita bertanya tentang agama, ia akan mengaku sebagai seorang penganut animisme progresif. Marzuki mengaku beraliran elektronika � hip hop � visual, untuk mempresentasikan semua yang sudah dikerjakannya. Marzuki merupakan pendiri Performance Fucktory, Parkinsound, Re:publik Art, United of Nothing, Whatever Shop, dan sekarang Jogja Hip Hop Foundation. Proses Poetry Battle menghasilkan trilogi hip hop yang semua liriknya dihasilkan dari bacaannya terhadap teks asli Serat Centhini. Belakangan ini Marzuki kerap bekerja sama dengan sinden Jawa, Soimah Pancawati.
Jahanam
Jahanam adalah salah satu kru hip hop yang paling populer di Jogja saat ini. Album perdananya yang berjudul Jahanam Su! berhasil menghidupkan gairah hip hop di Jogja dan sekitarnya. Lebih dari 20.000 kopi laris di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Suriname, Jahanam konsisten memproduksi lagu-lagu berbahasa Jawa yang disuguhkan dengan dentuman urban yang hybrid. Melalui Poetry Battle, kita bisa mendengar bagaimana pertemuan musik Jahanam dengan teks-teks karya Sindhunata menjadi sebuah senyawa yang sempurna. Jahanam beranggotakan dua pemuda; Balance (Beatmaker/MC) dan Mamok (MC).
Rotra
Sebelum memiliki nama Rotra, Janu Prihaminanto a.k.a Ki Ageng Gantas, eks G-Tribe, adalah legenda. G-Tribe merupakan kru hip-hop berbahasa Jawa pertama di Yogyakarta, dan bahkan di Indonesia. Ki Ageng Gantas, yang akrab dipanggil Anto, adalah pionir hip-hop berbahasa Jawa. Sekarang, bersama Lukman Hakim a.k.a Rajapati mereka hadir dengan nama Rotra. Ki Ageng Gantas sangat dikenal sebagai seseorang yang selalu menghasilkan komposisi rap yang easy listening dengan refrain yang gampang diingat tanpa kehilangan sensibilitas kata-kata. Pun apabila yang dinyanyikannya adalah kritik sosial.
for Diskografi:
Poetry Battle 1 � Love (2007)
01. Rotra � Intro
02. Kontra � Untuk Melika Hamaudy
03. Gatholoco � Cinta dalam Perspektif Alkohol Akhir Tahun
04. Kill the Dj � Sinom 231 (Serat Centhini)
05. Jahanam � Cintamu Sepahit Topi Miring
06. Nova � Dikimpoi Alam
07. Robot Goblok � Malam dan Hampa
08. MC Sabda � Kidung Jaman Kalabendu
09. Ugoran Prasa � Abad Yang Berlari
10. Rotra � Ngelmu Pring
Poetry Battle 2 � The others (2009)
01. Kill Tte Dj � Intro: Here I Am
02. Kontra � Guguran Kenangan
03. Gangsta Loving � Yang Kehilangan Cit-Cita
04. Shaxied � Raung
05. Zapatista � Pesugihan
06. Trio Gudel -Nympoa Jeng Sri
07. Jahanam � Jula-Juli Jaman Edan
08. Rotra � Ora Cucul Ora Ngebul
09. Kill the Dj � Asmaradhana 338 Serat Centhini
10. Gatholoco � Catatan Ganti Tahun: Antara Natal Dan Lebaran
11.DPMB � Gatholoco
12. Robot Goblok � Harga Duit Turun Lagi
13. Dubyouth � Panggung Kami
Jogja Istimewa (2010)
01. Ki Jarot (Jogja Hip Hop Foundation) � Jogja Istimewa
02. Serigala Malam � For the Unbroken (Friend Stand Alliance Edition)
03. Armada Racun � The Song Finished
04. Individual Life � Semoga Engkau Berkenan Mendengarnya Perlahan Hingga Usai
05. Frau � Confidential
06. Risky Summerbee & The Honeythief � Mind Game
07. Zoo feat. Wukir � Bambu Runcing
08. Cranial Incisored � The Joker
09. Dom 65 � Klub S.A.
10. Dubyouth � Endless Night
for BUAT YG MAU NONTON LANGSUNG:
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/wbjq5xgv.jpg
Hip Hop + Ensemble Gamelan + Orchestra
�NewYorkarto� bisa disebut penggabungan ataupun plesetan dari kedua nama kota berikut: New York dan Yogyakarta. Gagasan di balik NewYorkarto adalah untuk mencerminkan relasi antara kedua kota tersebut melalui musik hip hop. Seperti yang disampaikan Elizabeth Inandiak dalam film dokumenter Hiphopdiningrat (2010), semangat inisial hip hop ala Bronx hidup dalam lagu-lagu hip hop berbahasa Jawa yang kerap dibawakan oleh JHF. Selain itu, NewYorkarto juga bertujuan untuk menekankan kualitas aransemen dan kekuatan lirik yang dimiliki JHF.
NewYorkarto adalah sebuah konser restropektif perjalanan Jogja Hip Hop Foundation (JHF) dari panggung-panggung di tengah kampung di kota asalnya Yogyakarta hingga ke ibu kota kelahiran hip-hop; New York (US). Konser ini akan menghadirkan repertoar lagu-lagu Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang digubah ulang oleh Djaduk Ferianto dan Kua Etnika, serta dikemas dalam sebuah narasi besar yang dirancang oleh seorang dalang wayang kulit, Catur Kuncoro.
Lagu-lagu hip hop dalam NewYorkarto hadir dengan iringan ensambel gamelan dan orkestra string; sementara dalang hadir dengan wayang kulit, sejumlah karakter ciptaannya sendiri, wayang JHF rancangan kelompok seniman Indieguerillas, dan juga kolaborasi multimedia dengan Chandra Hutagaol, seorang sutradara dan editor film. Sebagai unsur kejutan, beberapa nomor yang dibawakan JHF dalam konser ini akan dikolaborasikan dengan sejumlah musisi atau penari latar yang selama ini sudah sering berinteraksi dengan JHF, antara lain adalah Iwa-K, Saykoji, Soimah Pancawati, Butet Kertaredjasa, dll.
NewYorkarto diinisiasi JHF menjelang satu dekade berdirinya mereka. Bermula dari 2003, JHF kini menjelma sebagai sebuah kelompok musik hip hop berbahasa Jawa yang unik dengan basis fans yang kuat, khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lagu mereka yang bertajuk Jogja Istimewa bagaikan mars resmi warga Yogyakarta. Lagu tersebut bahkan diputar di setiap acara penting di Kraton Yogyakarta dan kantor-kantor pemerintahan. JHF merefleksikan semangat Yogyakarta, kota dimana tradisi berjalan seiring dengan modernitas. JHF merupakan kelompok hip hop Indonesia pertama yang diundang untuk menggelar konser eksklusif di New York, Amerika Serikat (2011). Berbagai undangan kolaborasi kemudian mengikuti keberhasilan konser tunggal mereka di kota kelahiran hip hop itu; antara lain will.i.am (Black Eyed Peas, AS), Akala (Inggris), dan Matisyahu (The Bronx, AS).i]
[spoiler=open this] for VIDEO:
SUMBER (http://www.hiphopdiningrat.com)
SUMBER2 (http://WWW.GOOGLE.COM)
Maaf gan klo ane :repost:
TS mengharapkan :melonndan: dan menolak :cabendan:
TS jg mengharapkan :rate5
</div>