Log in

View Full Version : generasi muda dan "superhero lokal"


rumahmenteng
27th May 2012, 06:53 PM
Apa yang terlintas di benak teman-teman jika diminta mendeskripsikan tentang generasi muda bangsa saat ini? Pemalas? Manja? Egois? Ya, mungkin image itulah yang muncul pada generasi muda saat ini. Pemalas, karena terbuai oleh kemudahan yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi. Manja, karena selalu ingin mencapai sesuatu secara instan tanpa mau bekerja keras dan bekerja cerdas. Egois, karena hanya mau mengurusi tujuan pribadi tanpa peduli dengan lingkungan sekitar. Generasi muda bangsa saat ini sangat miskin akan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa, karena banyak faktor. Ada banyak cara untuk mengubah perilaku generasi muda bangsa, salah satunya adalah dengan cara belajar dari nilai-nilai luhur dan kepribadian pahlawan bangsa, dan salah satu pahlawan itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Mengapa harus Hamengkubuwono IX? Mengapa bukan pahlawan yang lain? Berikut akan saya ceritakan mengapa.



Sebelumnya saya akan ceritakan secara singkat tentang Sri Sultan Hamengkubuwono IX, bagi teman-teman yang ingin membaca tentang biografi Hamengkubuwono IX bisa membacanya disini atau googling saja dengan keyword �biografi Hamengkubuwono IX� :D





http://aripcupid.blog.ugm.ac.id/files/2012/05/kotajogja-Sri-Sultan-HB-IX.jpg

Pasfoto Sri Sultan


Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1940 � 1988 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua, antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.



Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta, Hindia-Belanda (saat itu belum bernama Indonesia) pada tanggal 12 April 1912, dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun. Beliau adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Pada usia 4 tahun, Beliau tinggal berpisah dari keluarganya. Beliau memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an Beliau melanjutkan studinya di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda.



Beliau wafat pada tanggal 2 Oktober 1988 di George Washington University Medical Center, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para Sultan Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Berdasarkan Keppres no. 53/TK/1990, pada tanggal 30 Juli 1990 Beliau ditetapkan sebagai Panlawan Nasional Republik Indonesia. Ada juga sumber yang memberikatan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnopoetri.



Sri Sultan hamengkubowono IX terkenal akan kepemimpinannya yang demokratis dan dekat dengan rakyat. Sosok Hamengkubuwono IX merupakan contoh yang sangat baik bagi generasi muda bangsa saat ini. Berikut saya rangkum nilai-nilai luhur dan kepribadian yang dapat diteladani dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX bagi generasi muda bangsa saat ini, diantaranya adalah karena sifat Beliau yang :



Nasionalis sejati. Hamengkubuwono IX ikut berjuang melawan penjajahan belanda dan jepang. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Paku Alam IX adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan juga merupakan pencetus serangan oemoem 1 maret. Pada tahun 1973-1978, Sultan diangkat sebagai wakil presiden republik indonesia yang kedua. Beliau memiliki paham kebangsaan yang tinggi, pada pidato pengangkatannya sebagai wakil presiden terdapat dua hal penting yang menunjukkan sikap tersebut. Pertama adalah kalimat yang berbunyi �Walaupun saya telah mengenyam pendidikan barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa�. Kedua adalah ucapannya yang berisi janji perjuangan �Izinkan saya mengakhiri pidato saya ini dengan berjanji, semoga saya dapat bekerja untuk memenuhi kepentingan nusa dan bangsa, sebatas kemampuan dan pengetahuan yang ada pada saya�. Rasa cinta akan tanah air Beliau yang sangat kuat mengingatkan saya pada sosok captain america, sosok superhero fiksi buatan marvel. Ya, Sultan bisa diibaratkan sebagai captain america-nya indonesia, dan generasi muda harusnya dapat belajar tentang nasionalisme dari sejarah Sultan.



Sederhana dan dekat dengan rakyat. Pribadi Sultan yang sederhana tercermin pada kebiasaan bepergian keluar kota tanpa supir pribadi dan sering mengunjungi pasar tradisional, menjumpai rakyatnya di jalanan dan mendengarkan keluh kesah serta harapan rakyatnya secara langsung. Sultan juga mengijinkan rakyatnya untuk mengutarakan pendapat di alun �alun. Bagaimana dengan kita generasi muda? Apakah kita sudah berkontribusi terjun ke masyarakat?



Rendah hati. Sultan merupakan sosok yang rendah hati dan tidak suka pamer bahwa Beliau adalah seorang raja. Contohnya adalah saat Sultan pernah ditilang karena melanggar jalan yang verboden, Beliau rela ditilang dan tidak menggunakan titel nya sebagai raja untuk terbebas dari tilang. Kisah lainnya adalah saat Sultan yang membuat pingsan penjual beras karena Sultan menyupiri penjual beras, yang kisahnya dapat dibaca disini. bagaimana dengan sosok pemimpin muda sekarang? Baru punya kekuasaan sedikit saja sudah menyalahgunakan kekuatan yang dimiliki untuk kepentingan pribadi. Miris.



Dermawan, tulus, dan rela berkorban. Tahukah kamu bahwa Sultan pernah menyumbang 6 juta gulden yang jika dihitung pada zaman sekarang nilainya adalah Rp. 14,210,526,316 untuk modal awal membentuk bangsa indonesia. Tahukan kamu berapa banyak Sultan ground yang ada di jogja yang disumbangkan untuk kepentingan rakyat? Semua itu disumbangkan Sultan secara tulus ikhlas dan sukarela demi kemajuan bangsa yang saat itu sedang berjuang melawan penjajahan. Bagaimana dengan sekarang? Berapa banyak orang kaya yang mau menyumbangkan hartanya dengan ikhlas? Berapa banyak generasi muda yang turun ke masyarakat berkorban demi kemajuan bangsa?



Visioner. Sejak kecil Sultan harus keluar dari keraton untuk menempuh pendidikan di belanda. Untuk apa? Bukan, bukan untuk menjadi antek-antek belanda. Tapi untuk membentuk kepribadian yang mandiri dan cerdas terhadap pengetahuan budaya barat, tanpa melupakan budaya timur. Sekembalinya dari belanda, Sultan menggunakan ilmu yang didapatkannya untuk membantu membangun bangsa. Bagaimana dengan kita sekarang? Berapa banyak sarjana indonesia lulusan luar negeri yang tidak mau kembali ke indonesia untuk membangun bangsanya? Jawab dalam hati saja.



Demokratis. Walaupun sebagai raja, Sultan memimpin dengan demokratis. Semua rakyat boleh mengutarakan keluh-kesahnya kepada Sultan di alun-alun dan Sultan mendengarkan dan mencarikan solusinya. Sultan juga menerimaan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Bagaimana dengan demokrasi saat ini yang selalu membawa kepentingan golongan? Hmm... entahlah.



Bijaksana. Pribadi Sultan sangat bijaksana dalam memimpin rakyat maupun dalam memimpin keluarganya. Salah satu contohnya adalah ketika anak Sultan tidak naik kelas gara-gara kecanduan menjadi joki kuda, Beliau tidak menghukumnya, Beliau malah membelikan anaknya perlengkapan berkuda dengan tidak lupa menasehati anaknya untuk melaksanakan tanggungjawab untuk sekolah dengan baik.



Family man. Disamping gelarnya sebagai raja, Sultan adalah sosok ayah yang family man, yang selalu menginginkan kebersamaan dalam keluarga. Bahkan saat berkumpul bersama keluarga, Sultan pernah sekali memasak sendiri makanan untuk keluarganya. Menurut Sultan, generasi yang baik dibangun dari keluarga yang harmonis.



Perhatian pada dunia pendidikan. Andil yang besar untuk pendidikan rakyatnya ditunjukkan HB IX dengan merelakan Bangsal Siti Hinggil dan Pagelaran Kraton sebagai tempat kegiatan Universitas Gadjah Mada ketika perguruan tinggi tersebut baru dibentuk pemerintah pada 19 Desember 1949. Seperti halnya sang ayah, Sultan paham betul bahwa pendidikan bagi rakyat akan sangat menentukan masa depan mereka. Hingga sekarang, tanah UGM yang luas merupakan Sultan ground yang disumbangkan demi kemajuan pendidikan di indonesia.



Itulah beberapa nilai luhur dan kepribadian Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada harapan yang tertuang dalam tulisan saya ini, bukan hanya sebagai bahan bacaan, tapi juga sebagai bahan renungan, sukur-sukur bisa merubah watak dan kepribadian kita menjadi lebih baik. Sudah waktunya kita mengidolakan �superhero-superhero� lokal seperti Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sudah saatnya mereka mendapat tempat di hati dan perbuatan kita. Terakhir, bagi teman-teman yang merasa tulisan ini berguna, feel free to spread this article. Harapannya dengan semakin banyak yang membaca maka semakin banyak yang teracuni untuk menjadi pribadi yang lebih baik. :)



artikel ini juga ditulis dimari (http://aripcupid.blog.ugm.ac.id/2012/05/16/generasi-muda-dan-superhero-lokal/) gan, bagi yang punya waktu luang monggo dibuka dan dikomen :)

</div>