kuningtelur
27th May 2012, 06:32 PM
[/quote]
Astronom RI Temukan Planet Alien Galaksi Lain
Ini temuan terkini dalam dunia astronomi. Sebuah planet
baru. Ditemukan oleh Max Planck Institut fur Astronomie (MPIA) di Jerman.
Diberi nama Planet HIP 13044b, sebab dia mengelilingi HIP 13044, sebuah
bintang tua yang sudah sekarat. Temuan baru ini dilansir Kamis, 18 November
2010. Dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia hari ini.
Kisah tentang angkasa luar, temuan planet, dan sebagainya kerap kali
membuat kita kagum. Kadang juga bingung. Sebab istilah dan kodenya begitu
banyak. Agar cerita tentang planet baru itu mudah dipahami, ada baiknya kita
buka kembali cerita para guru soal jagat raya ini.
Semenjak di bangku sekolah kita diajari bahwa dalam jagat raya ini terdapat
sejumlah galaksi. Salah satunya adalah Milky Way, yang oleh kita lebih dikenal
dengan sebutan Galaksi Bima Sakti. Dalam Bima Sakti itulah bumi yang kita
huni ini dan sejumlah planet lain menetap.
Di luar itu masih banyak galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah galaksi mini.
Planet-planet di galaksi mini mengitari sebuah bintang induk bernama HIP
13044. Para ahli menghitung bahwa galaksi mini ini berjarak sekitar 2000 tahun
cahaya dari bumi.
Tapi bintang induk itu kian renta. Daya gravitasi terhadap sejumlah planet
yang mengitarinya kian lemah. Melemahnya daya gravitasi itu menyebabkan
sejumlah planet terlepas dan disedot oleh daya gravitasi galaksi yang lain.
Satu dari sekian planet di sekitar bintang yang renta itu, ditarik oleh daya
gravitasi Galaksi Bima Sakti. Daya tarik itu menyebabkan planet itu masuk ke
dalam lingkungan Galaksi Bima Sakti. Proses penarikan itu juga kerap disebut
sebagai "kanibalisme" galaksi. Sejumlah ahli menaksir bahwa proses
kanibalisme itu terjadi 6 hingga 9 miliar tahun silam.
Planet yang masuk ke Bima Sakti itulah yang ditemukan sejumlah astronom di
Jerman tadi. Lantaran dia berasal dari lingkungan HIP 13004, maka planet yang
baru ditemukan itu diberi imbuhan b menjadi HIP 13004b. Planet ini menjadi
"anak kost" di Galaksi Bima Sakti. Ukurannya, sedikit lebih besar dari Yupiter.
Apa pentingnya temuan planet baru itu buat kita?
Rainer Klement dari MPIA menuturkan bahwa temuan itu sangat menarik, sebab
inilah pertama kalinya manusia menemukan adanya planet lain di luar galaksi
kita. Temuan itu juga, lanjut Rainer, membuka jalan bagi para astronom untuk
meneliti kelangsungan hidup galaksi Bima Sakti, juga kelangsungan hidup bumi
yang kita huni ini.
Para ahli itu menghitung bahwa sekitar lima miliar tahun yang akan datang,
Matahari juga perlahan akan redup. Dia akan memasuki fase "raksasa merah"
yaitu fase di mana kekuatannya meredup dan daya grativitasinya melemah.
Ketika daya gravitasi melemah itulah, planet-planet yang mengitarinya--
termasuk bumi-- "dimangsa" oleh matahari atau disedot oleh gravitasi galaksi
yang lain.
�Penemuan ini sangat menarik terutama ketika kita memahami masa depan
tata surya, bahwa Matahari juga akan berubah menjadi 'raksasa merah' lima
miliar tahun mendatang," kata pemimpin proyek, Johny Setiawan � astronom
Indonesia yang juga bekerja di MPIA.
Lalu mengapa si HIP 13044b itu selamat dan tidak tertelan oleh planet
induknya. Johny memperkirakan lantaran planet itu berotasi lebih cepat dari
planet-planet yang lain. Namun dia tidak akan hidup selamanya, sebab bintang
induk itu akan berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Saat itulah nanti
miliaran tahun lagi-- planet ini tertelan.
Johny setiawan memperkirakan bahwa nanti, saat Matahari memasuki fase
penuaan dan menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat.
"Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup,"
kata Johny Setiawan pada SPACE.com. "Tapi Jupiter, Saturnus dan planet
planet luar mungkin pindah mendekat, persis seperti yang kami deteksi."
Namun, pada akhirnya semua akan binasa. Suatu ketika si Yupiter itu pun akan
tertelan, sebagaimana nasib si HIP 13044b, yang karena datang dari antah
berantah itu kemudian disebut planet "Alien".
Dipimpin Astronom Indonesia
Kita boleh berbangga karena tim penemu planet alien ini dipimpin astronom
Indonesia, Johny Setiawan.Dr.rer.nat. Meski gemilang di luar negeri, tak
banyak orang Indonesia yang tahu siapa dan sepak terjang sang astronom.
Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini bekerja di Max Planck Institute for
Astronomy (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya
berkali-kali sebagai ketua tim proyek.
Ia bergabung sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet
and Star Formation sejak Juni 2003. Di tahun yang sama pula ia mulai
memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla. Selain itu, ia
juga bekerja secara khusus di sejumlah projek seperti ESPRI (Pencarian Planet
dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).
Sebelum penemuan terbaru soal planet alien itu, Johny dan timnya menemukan
sekitar 10 planet baru, meski tak semua dipublikasikan. Pada 2008, misalnya, ia
dan timnya menemuka planet yang diberi nama TW Hya b. Planet tersebut
mengelilingi bintang TW Hydrae itu berada di konstelasi Hydra yang berjarak
180 tahun cahaya dari Bumi.
Penemuan ini membuat kaget dunia astronomi. Sebab, dalam kurun waktu 12
tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.
Pada 2005 tim peneliti yang sama juga berhasil menemukan planet ekstrasolar
lain yang diberi nama HD 11977 b yang juga memberikan informasi tentang
evolusi dari sistem tata surya lain berkaitan dengan eksistensi planet jika
bintang induk kehabisan sumber energi.
Sebagai asli Indonesia, Johny menguasai bahasa ibu, Bahasa Indonesia. Dan
pergaulannya di Eropa membuat ia lancar berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol,
dan Prancis.
Selain bekerja di MPIA, Johny aktif memberikan ceramah soal astronomi, baik di
Jerman maupun Indonesia.
Menurutnya, kegiatan sosial dan publik dalam komunitas ilmiah, dan hubungan
antara akademisi, sains maupun non-sains sangat penting artinya untuk
mentransfer ilmu pengetahuan dalam arah horisontal dan vertikal.
Selain kesibukan sebagai ilmuwan, Johny juga punya hobi memasak. Dia bisa
memasak hampir semua jenis masakan tradisional Indonesia, yang kerap
disajikan untuk kawan-kawannya sesama astronot.
[/spoiler] for Ni gan foto Johny Setiawan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/k1cuoc3p.jpg
for ini fotonya waktu kerja gan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/4ts7ixhj.jpg
for foto waktu Liburan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/c3uqs6xs.jpg
for foto santai:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/zawcy4fg.jpg
for foto lagi narsis :ngakak:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/e2rdg6mm.jpg
for maaf gan kLau ane repost:
:repost::repost::repost:
for bagi yang Lum ISO 2000 ane bantu rate nya gan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/pyfuckp7.gif
ane mau kaLAu agan kasih :melonndan: :melonndan: :melonndan:
for cekibrot :
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/llzxaotb.gif
jangan kasih ane ini gan :cabendan: :cabendan: :cabendan:
[spoiler=open this] for cekibrot:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/vrfyxgr1.gif
[quote]
SEMOGA THREAD ini BErmanfaat buat agan agan yang :2good: :2good: punya
</div>
Astronom RI Temukan Planet Alien Galaksi Lain
Ini temuan terkini dalam dunia astronomi. Sebuah planet
baru. Ditemukan oleh Max Planck Institut fur Astronomie (MPIA) di Jerman.
Diberi nama Planet HIP 13044b, sebab dia mengelilingi HIP 13044, sebuah
bintang tua yang sudah sekarat. Temuan baru ini dilansir Kamis, 18 November
2010. Dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia hari ini.
Kisah tentang angkasa luar, temuan planet, dan sebagainya kerap kali
membuat kita kagum. Kadang juga bingung. Sebab istilah dan kodenya begitu
banyak. Agar cerita tentang planet baru itu mudah dipahami, ada baiknya kita
buka kembali cerita para guru soal jagat raya ini.
Semenjak di bangku sekolah kita diajari bahwa dalam jagat raya ini terdapat
sejumlah galaksi. Salah satunya adalah Milky Way, yang oleh kita lebih dikenal
dengan sebutan Galaksi Bima Sakti. Dalam Bima Sakti itulah bumi yang kita
huni ini dan sejumlah planet lain menetap.
Di luar itu masih banyak galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah galaksi mini.
Planet-planet di galaksi mini mengitari sebuah bintang induk bernama HIP
13044. Para ahli menghitung bahwa galaksi mini ini berjarak sekitar 2000 tahun
cahaya dari bumi.
Tapi bintang induk itu kian renta. Daya gravitasi terhadap sejumlah planet
yang mengitarinya kian lemah. Melemahnya daya gravitasi itu menyebabkan
sejumlah planet terlepas dan disedot oleh daya gravitasi galaksi yang lain.
Satu dari sekian planet di sekitar bintang yang renta itu, ditarik oleh daya
gravitasi Galaksi Bima Sakti. Daya tarik itu menyebabkan planet itu masuk ke
dalam lingkungan Galaksi Bima Sakti. Proses penarikan itu juga kerap disebut
sebagai "kanibalisme" galaksi. Sejumlah ahli menaksir bahwa proses
kanibalisme itu terjadi 6 hingga 9 miliar tahun silam.
Planet yang masuk ke Bima Sakti itulah yang ditemukan sejumlah astronom di
Jerman tadi. Lantaran dia berasal dari lingkungan HIP 13004, maka planet yang
baru ditemukan itu diberi imbuhan b menjadi HIP 13004b. Planet ini menjadi
"anak kost" di Galaksi Bima Sakti. Ukurannya, sedikit lebih besar dari Yupiter.
Apa pentingnya temuan planet baru itu buat kita?
Rainer Klement dari MPIA menuturkan bahwa temuan itu sangat menarik, sebab
inilah pertama kalinya manusia menemukan adanya planet lain di luar galaksi
kita. Temuan itu juga, lanjut Rainer, membuka jalan bagi para astronom untuk
meneliti kelangsungan hidup galaksi Bima Sakti, juga kelangsungan hidup bumi
yang kita huni ini.
Para ahli itu menghitung bahwa sekitar lima miliar tahun yang akan datang,
Matahari juga perlahan akan redup. Dia akan memasuki fase "raksasa merah"
yaitu fase di mana kekuatannya meredup dan daya grativitasinya melemah.
Ketika daya gravitasi melemah itulah, planet-planet yang mengitarinya--
termasuk bumi-- "dimangsa" oleh matahari atau disedot oleh gravitasi galaksi
yang lain.
�Penemuan ini sangat menarik terutama ketika kita memahami masa depan
tata surya, bahwa Matahari juga akan berubah menjadi 'raksasa merah' lima
miliar tahun mendatang," kata pemimpin proyek, Johny Setiawan � astronom
Indonesia yang juga bekerja di MPIA.
Lalu mengapa si HIP 13044b itu selamat dan tidak tertelan oleh planet
induknya. Johny memperkirakan lantaran planet itu berotasi lebih cepat dari
planet-planet yang lain. Namun dia tidak akan hidup selamanya, sebab bintang
induk itu akan berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Saat itulah nanti
miliaran tahun lagi-- planet ini tertelan.
Johny setiawan memperkirakan bahwa nanti, saat Matahari memasuki fase
penuaan dan menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat.
"Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup,"
kata Johny Setiawan pada SPACE.com. "Tapi Jupiter, Saturnus dan planet
planet luar mungkin pindah mendekat, persis seperti yang kami deteksi."
Namun, pada akhirnya semua akan binasa. Suatu ketika si Yupiter itu pun akan
tertelan, sebagaimana nasib si HIP 13044b, yang karena datang dari antah
berantah itu kemudian disebut planet "Alien".
Dipimpin Astronom Indonesia
Kita boleh berbangga karena tim penemu planet alien ini dipimpin astronom
Indonesia, Johny Setiawan.Dr.rer.nat. Meski gemilang di luar negeri, tak
banyak orang Indonesia yang tahu siapa dan sepak terjang sang astronom.
Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini bekerja di Max Planck Institute for
Astronomy (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya
berkali-kali sebagai ketua tim proyek.
Ia bergabung sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet
and Star Formation sejak Juni 2003. Di tahun yang sama pula ia mulai
memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla. Selain itu, ia
juga bekerja secara khusus di sejumlah projek seperti ESPRI (Pencarian Planet
dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).
Sebelum penemuan terbaru soal planet alien itu, Johny dan timnya menemukan
sekitar 10 planet baru, meski tak semua dipublikasikan. Pada 2008, misalnya, ia
dan timnya menemuka planet yang diberi nama TW Hya b. Planet tersebut
mengelilingi bintang TW Hydrae itu berada di konstelasi Hydra yang berjarak
180 tahun cahaya dari Bumi.
Penemuan ini membuat kaget dunia astronomi. Sebab, dalam kurun waktu 12
tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.
Pada 2005 tim peneliti yang sama juga berhasil menemukan planet ekstrasolar
lain yang diberi nama HD 11977 b yang juga memberikan informasi tentang
evolusi dari sistem tata surya lain berkaitan dengan eksistensi planet jika
bintang induk kehabisan sumber energi.
Sebagai asli Indonesia, Johny menguasai bahasa ibu, Bahasa Indonesia. Dan
pergaulannya di Eropa membuat ia lancar berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol,
dan Prancis.
Selain bekerja di MPIA, Johny aktif memberikan ceramah soal astronomi, baik di
Jerman maupun Indonesia.
Menurutnya, kegiatan sosial dan publik dalam komunitas ilmiah, dan hubungan
antara akademisi, sains maupun non-sains sangat penting artinya untuk
mentransfer ilmu pengetahuan dalam arah horisontal dan vertikal.
Selain kesibukan sebagai ilmuwan, Johny juga punya hobi memasak. Dia bisa
memasak hampir semua jenis masakan tradisional Indonesia, yang kerap
disajikan untuk kawan-kawannya sesama astronot.
[/spoiler] for Ni gan foto Johny Setiawan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/k1cuoc3p.jpg
for ini fotonya waktu kerja gan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/4ts7ixhj.jpg
for foto waktu Liburan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/c3uqs6xs.jpg
for foto santai:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/zawcy4fg.jpg
for foto lagi narsis :ngakak:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/e2rdg6mm.jpg
for maaf gan kLau ane repost:
:repost::repost::repost:
for bagi yang Lum ISO 2000 ane bantu rate nya gan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/pyfuckp7.gif
ane mau kaLAu agan kasih :melonndan: :melonndan: :melonndan:
for cekibrot :
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/llzxaotb.gif
jangan kasih ane ini gan :cabendan: :cabendan: :cabendan:
[spoiler=open this] for cekibrot:
http://cdn-u.kaskus.co.id/10/vrfyxgr1.gif
[quote]
SEMOGA THREAD ini BErmanfaat buat agan agan yang :2good: :2good: punya
</div>