rajamacan
27th May 2012, 06:30 PM
KOMPAS.com � Penemuan otak pada tengkorak berusia lebih dari 2.500
tahun di Heslington Timur, Inggris, mengejutkan dunia. Para ahli organ
selama ini yakin, otak merupakan bagian tubuh yang paling cepat rusak dan
menjadi cairan sesudah meninggal. Penyebabnya, tingginya kandungan
lemak.
"Otak Heslington" itu diteliti tim Universitas Bradford, Inggris, sejak
ditemukan tahun 2008. Sonia O'Connor, pimpinan peneliti, mengatakan,
otak itu berasal dari tahun 673-482 sebelum Masehi, milik pria berusia
26-45 tahun yang mati digantung atau dipenggal kepalanya.
Tak ada tanda pengawetan seperti pada mumi. Diperkirakan, otak itu
segera dikubur dalam tanah basah setelah kematian. Tanah basah
membuat oksigen tak bisa masuk sehingga menghindari pembusukan.
Kemungkinan lain, pemilik otak punya penyakit tertentu atau ada
perubahan fisiologis tubuh yang memengaruhi otak, misalnya kelaparan
sebelum mati. (LIVESCIENCE/MZW)
</div>
tahun di Heslington Timur, Inggris, mengejutkan dunia. Para ahli organ
selama ini yakin, otak merupakan bagian tubuh yang paling cepat rusak dan
menjadi cairan sesudah meninggal. Penyebabnya, tingginya kandungan
lemak.
"Otak Heslington" itu diteliti tim Universitas Bradford, Inggris, sejak
ditemukan tahun 2008. Sonia O'Connor, pimpinan peneliti, mengatakan,
otak itu berasal dari tahun 673-482 sebelum Masehi, milik pria berusia
26-45 tahun yang mati digantung atau dipenggal kepalanya.
Tak ada tanda pengawetan seperti pada mumi. Diperkirakan, otak itu
segera dikubur dalam tanah basah setelah kematian. Tanah basah
membuat oksigen tak bisa masuk sehingga menghindari pembusukan.
Kemungkinan lain, pemilik otak punya penyakit tertentu atau ada
perubahan fisiologis tubuh yang memengaruhi otak, misalnya kelaparan
sebelum mati. (LIVESCIENCE/MZW)
</div>