Log in

View Full Version : Menelisik Hubungan Stres dengan Makan Berlebih


rajamacan
27th May 2012, 06:27 PM
:naikkuda: Helloooo Gan and Sis :naikkuda:

Stres dan rasa jenuh adalah pemicu utama bertambahnya berat badan. Inilah cara untuk menghentikannya, dengan CEPAT!


[/quote]





http://preventionindonesia.com/files/article/photo/64348_shutterstock_7724203_2.jpg






Berapa banyak dari kita yang tiba-tiba punya nafsu makan yang besar setiap kali stres datang menghadang? Penelitian memang membuktikan, stres memang dapat mengundang tumpukan lemak dalam perut. Bagaimana semua ini dapat terjadi.



Pamela Peeke, MD., MPH., salah satu penasihat Prevention yang juga menulis buku Body for Life for Women, menjelaskan, saat kita mengalami stress, tubuh mengartikannya sebagai situasi psikis yang berbahaya dan ini akan direspon dengan mengeluarkan hormone tertentu. Hormon itu adalah adrenalin yang dapat membuat kita berenergi.



Tapi pada saat yang bersamaan, tubuh juga mengeluarkan hormon stres yaitu hormon kortisol. Hormon ini memerintahkan kita untuk mengisi ulang energi dalam tubuh, meskipun sebenarnya tubuh kita sedang kelebihan energi. Alhasil, kita merasa kelaparan.



Sayangnya, sebagian besar dari kita justru lari pada makanan yang manis, asin, dan tinggi lemak karena memang distimulai oleh hormon stres. Kalau kita cukup mampu berpikir logis, dorongan mengunyah makanan pada saat stres sebenarnya akan baik-baik saja jika kita melaluinya sambil menikmati wortel. Demikian dipaparkan Elissa Epel, PhD., peneliti dari University of California, San Francisco.



Epel juga menjelaskan, dorongan makan setiap kali stres kemudian menjadi pola tersendiri bagi kita, karena otak merekam reaksi yang kita keluarkan. Hasil akhirnya, setiap kali kita stres akan merasa lebih rileks jika mengunyah makanan dan makanan itu adalah makanan yang dengan mudah melebarkan lingkar pinggang. Dan kita pun menjadi kecanduan makanan karena pada dasarnya, suka atau tidak, stres akan selalu mengisi hari-hari kita.



Apa ini berarti kita harus menyerah pada keadaan? Jangan. Tak perlu langsung berputus asa, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Dan jalan keluar itu adalah�

http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif Cekidot ya !!! http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif








1. Cobalah berolahraga.

Bahkan aktivitas fisik sederhana seperti push-up, akan dengan mudah membebaskan kita dari stres. Mengapa? Shawn Talboot, PhD., penulis buku The Cortisol Connection, menjawab, �Olahraga tak hanya membuat kita �mengelabui� kerja hormon dalam tubuh tapi juga membuat hormon kortisol lebih cepat dialirkan ke dalam ginjal untuk kemudian dibuang dari dalam tubuh.�



Jika kita tak bisa atau tak suka push-up cobalah lakukan peregangan tangan atau otot betis, ini juga akan membantu tubuh mempercepat membuang hormon kortisol dari dalam tubuh. Atau jika ingin kerja hormon kortisol dihambat dalam waktu lama, cobalah luangkan waktu untuk berjalan kaki. Dalam penelitiannya, Talbott menemukan, jalan kaki selama 18 menit dengan intensitas 3 kali seminggu, dapat dengan cepat menekan produksi hormon stress sampai 15 persen.












2. Makanlah dengan perlahan.

Sebenarnya mau dalam keadaan stres atau tidak, makan dengan perlahan akan membuat perut kita rata. Epel kemudian menjelaskan, saat kita makan perlahan sebenarnya kita akan meresapi setiap rasa dari makanan dan menangkap signal kenyang dengan jelas. Situasi meresapi makanan ternyata juga bisa menekan produksi hormon kortisol. Plus makan perlahan juga akan membuat tubuh lebih cepat memetabolisme lemak-lemak dalam perut.












3. Jangan minum kopi saat stres!

Sebab ketika kita mengombinasikan stres dengan kafein, maka hormon kortisol akan naik dengan cepat. Ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan University of Oklahoma yang menemukan orang yang mengonsumsi 2 � sampai 3 cangkir kopi saat stres ringan, ternyata hormon kortisolnya naik hingga 25 persen dan hormon itu tinggal selama 3 jam.



Dan ketika responden diminta untuk mengonsumsi pil kafein 600 mg (setara dengan 6 cangkir kopi), hormon kortisol naik hingga 30 persen serta tinggal dalam tubuh selama sehari penuh. Jika hormon kortisol naik, maka nafsu makan kita ikut melonjak. Inilah sumber dari lingkar pinggang yang terus melebar.












4. Berikan sedikit kepuasan.

�Lebih baik berikan sedikit kepuasan bagi hormon kortisol, ketimbang membiarkannya diproduksi dalam jumlah berlebih,� Epel menyarankan. Kepuasan apa yang bisa kita pilih tanpa melebarkan lingkar pinggang? Epel menyarankan agar kita menikmati cokelat. �Tapi begitu kita merasa lebih tenang, berhentilah mengunyah cokelat. Jika tidak, kita hanya akan menjadi emotional eater�.












5. Jangan lupa sarapan.

Kita mungkin sudah sering mendengar kalau sarapan bisa membuat perut rata, tapi apa kaitannya sarapan dengan menghapuskan stress? Talbott menjelaskan, sarapan adalah waktu makan terpenting untuk mengawali hari dengan benar. Sebab sarapan akan memastikan tubuh kita diisi dengan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Nutrisi itu adalah vitamin B, C, dan magnesium. �Ini adalah nutrisi yang dapat menekan produksi hormon kortisol dan membuat kita bisa mengendalikan nafsu makan.�



Menu idealnya, Talbott menyontohkan, semangkuk stroberi akan memberikan tubuh vitamin C. Lengkapi juga dengan 170-226 gram yogurt low-fat yang kaya akan kalsium dan magnesium. Nikmati juga roti gandum utuh dengan selai kacang. Gandum utuh kaya akan vitamin B dan selai kacang akan mensuplai asam lemak ke dalam tubuh kita untuk menekan produksi hormon stres.












6. Jangan diet saat stres.

Situasinya seperti ini, saat hormon kortisol memuncak, kadar gula dalam darah kita juga menjadi tak terkendali. Awalnya akan naik tajam, tapi secara cepat akan merosot hingga ke titik terendah. Ini akan membuat kita menjadi sangat emosional dan mudah sekali merasa kelaparan.



Itu mengapa Peeke, menyarankan kita untuk berhenti berdiet sejenak. Karena jika tetap melakukan diet dalam keadaan stres, maka hormon kortisol akan naik tajam karena program diet menjadi manifestasi baru dari stres. �Tetaplah makan 3 kali sehari dan sisipi dengan camilan-camilan sehat untuk membuat gula darah kita teap stabil.� Lalu bagaimana dengan niat merampingkan tubuh? �Tenang saja, justru dengan makan teratur dan mengemil sehat, berat badan akan sampai pada titik proporsional,� Peeke menyakinkan.












7. Jangan batasi waktu tidur.

�Percayalah, kurang tidur adalah salah satu pemicu stress,� ucap Talbott. Ini semakin lengkap dari hasil penelitian yang dilakukan University of Chicago yang menemukan, responden yang rata-rata tidurnya hanya 6 � jam justru mengalami peningkatan hormon kortisol, nafsu makan, dan berat badan.



Saat stres, cobalah untuk tidur nyenyak. Karena penelitian lain juga membuktikan, tidur dengan nyenyak selama beberapa hari akan membuat tubuh bisa bekerja dengan seimbang. Artinya, kemungkinan hormone stress untuk diproduksi berlebihan bisa dihindari.






[quote]





sumber (http://preventionindonesia.com/article.php?name=/menelisik-hubungan-stres-dengan-makan-berlebih&channel=pilihan)

Sekian tips2nya gan, mudah-mudahan bermanfaat Gan :melonndan:







</div>