belanjayuk
27th May 2012, 06:25 PM
Assalaamu 'alaiykum
[/spoiler] for No Repost:
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/431637_2401882301313_1678745232_1568799_666748988_ n.jpg
for cerita penemuannya gan,,:
HARI masih pagi. Di teras rumah yang beralaskan tanah, Dakri (54), warga RT 5 RW 2 Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal antusias menceritakan perjalanannya saat menjelajahi hutan Semedo
mencari fosil.
Di dalam rumahnya yang berdinding anyaman bambu, Dakri menyimpan beragam fosil berbagai ukuran. Ia juga menyimpan sejumlah fosil di teras. Lalu ia menjelaskan satu per satu fosil yang ditemukan itu.
Awalnya Dakri mencari benda-benda bernilai sejarah itu pada 2003. Sebab, ada orang yang hendak membelinya. Saat itu dia belum tahu kalau benda semacam itu dilindungi undang-undang.
��Dulu, ada orang yang berjanji mau membeli benda-benda seperti itu. Saya lalu berusaha mencari,�� tutur Dakri.
Namun, hingga dua tahun berlalu, calon pembeli tersebut tak kunjung datang. Pada Juni 20*05, Koor*dina*tor LSM Ger*bang Ma*ta*ram Kabu*pa*ten Tegal, Ir Bambang Pur*na*ma mengetahui pe*ne*mu*an benda ter*sebut.
Bambang kemudian menjelaskan, ben*da ter*sebut diperkirakan merupakan fosil yang tak boleh di*per*jual*belikan. Dakri pun urung menjualnya. Bam*bang juga meng**ek*spos te*mu*an tersebut hingga akhir*nya direspons Di*nas Pendi*dikan dan Ke*bu*da*yaan dengan melaporkannya kepada Bupati Tegal. Selanjut*nya, bupati meminta Balai Arke*ologi Yog*yakarta untuk meneliti temuan tersebut.
Pada 3-4 Agustus 2005, Balai Arkeologi Yogya*karta meninjau di sekitar lokasi Dakri menemukan benda-benda itu. Balai Arke*ologi Yogyakarta diwakili oleh Dr Harry Widianto, Drs Mu*ham*mad Hidayat, Drs Nur Hadi M Sc, dan Ngadi*min.
Hasilnya, di daerah tersebut ditemukan fosil dalam jumlah cukup banyak. Hal itu menyiratkan adanya potensi situs yang besar. Di antaranya ditemukan fragmen rahang beserta gigi dan geliginya, tulang panjang, maupun tanduk binatang besar. Kondisi tulang mengalami fosilisasi sempurna, tulang itu menjadi berat, keras, dan berwarna kehitaman akibat masuknya mineral-mineral batuan lain.
Pemetaan
Lalu dilakukan survei permukaan, pemetaan areal penemuan, dan ekskavasi atau penggalian arkeologis yang bersifat penjajagan. Sejak itulah, atas persetujuan Balai Arkeologi Yogyakarta dan Badan Pelestarian Purbakala Jateng, kawasan tersebut ditetapkan sebagai situs cagar budaya.
Dakri ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai petugas pengaman situs bersama tiga warga Semedo lainnya, yaitu Du*man, Sunardi, dan Anshori. Namun, karena Anshori menderita stroke, tugasnya digantikan oleh putri Dakri, yaitu Tanti Asih.
Dakri mengatakan, tidak ada aktivitas penggalian fosil di kawasan tersebut. Namun, fosil maupun artefak di sekitarsitus tersebut masih sering ditemukan karena muncul dengan sendirinya akibat erosi. Tugas*nya setiap hari mencari dan mengumpulkan fosil-fosil tersebut.
Situs Semedo terletak di sebuah perbukitan yang ber*batasan dengan daratan alluvial pantai utara Tegal, atau sekitar 15 kilometer sebelah timur Kota Slawi. Situs itu mempunyai radius persebaran lebih dari 2,5 kilometer. Posisinya di sebelah barat daya Desa Semedo. Tepatnya di area terbuka berupa pohon jati, di antara desa dan Gunung Semedo yang berke*tinggian 148 meter.
Kawasan Ciju*lang, Pru*puk, Bu*mi**ayu, dan Ajiba*rang, serta Seme*do merupakan batas pulau Jawa bagi*an timur pa*da akhir zaman plios*en, yaitu ke*ti*ka Jawa Te*ngah dan Jawa Barat ma*sih ber**ada di ba*wah laut pada sekitar 2 juta hingga 2,4 juta tahun yang lalu.
Sejak 2005, fosil-fo*sil bina*tang vertebrata ditemukan ber*se*rak di atas permukaan tanah, di ber*bagai tempat di areal situs. Situasi morfologi setempat me*nunjukkan jajaran perbukitan dengan orientasi barat laut dan tenggara, de*ngan puncak-puncak bukit bernama Igir Lading (94 m), Gunung Se*me*do (148 m), dan Gunung Ti*rem (141 m).
Namun, ri*buan fosil yang telah ditemu*kan itu kini terbengkalai. Keberadaannya tak diinventarisir dan tersebar di sejumlah tempat, hanya sedikit yang di*simpan di Museum Procot Slawi.
Sejumlah pihak juga menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah. Padahal, situs tersebut merupakan potensi besar yang bisa menjadi kebanggaan sejarah dan kekayaan budaya Kabu*paten Tegal.
Koordinator LSM Ger*bang Mataram, Ir Bam*bang Purnama mengatakan, pihak*nya sudah berkali-kali men*desak pemerintah agar segera menyelamatkan fosil-fosil yang berserakan itu. ��Kami sudah mendesak agar Pem*kab mendirikan semacam museum penyimpanan fosil di kompleks situs tersebut,�� tegasnya.
Menurut Bambang, ku*rang*nya perhatian Pemkab terhadap situs tersebut dinilainya lebih didasarkan pada alasan fosil dan artefak sebagai benda cagar budaya, masih dimaknai sebagai mitos.
��Fosil dan artefak sebagai benda cagar budaya masih dimaknai sebagai mitos. Padahal, benda-benda itu menyimpan nilai-nilai seja*rah yang menjadi bahan penelitian bagi masyarakat,�� terangnya.
Permasalahan lain yang timbul, yakni minimnya tunjangan/honor bagi petugas pengaman situs. Besaran tunjangan yang diterima Dakri dkk hanya Rp 125 ribu/ bulan yang dibayarkan setiap triwulan sekali. Jumlah itu tak sebanding dengan pekerjaan mereka yang harus setiap hari berjalan menyusuri situs.
Perangkat Desa Semedo, Taroni, menuturkan, pihak*nya juga kasihan dengan perjuang*an para petugas pengaman situs. Dia hanya bisa berharap, Pemkab memperikan penghargaan yang lebih kepada mereka.
Kabid Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tien Mei Antias mengatakan, masalah inventarisasi fosil-fosil yang sudah ditemukan menjadi masalah tersendiri. Sebab, kapasitas museum sekolah di Procot sangat kecil, sehingga tidak bisa menampung semua fosil yang ditemukan.
Sedangkan untuk pemba*ngunan museum di kompleks situs, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. �� Pem*bu*atan museum penyimpanan di lokasi situs memang menjadi program bersama antara Pemkab, Balai Arkeologi Yog*yakarta, dan Badan Peles*tarian Purbakala Jateng.��
Untuk besaran tunjangan yang diberikan kepada para petugas pengaman situs, pihaknya mengaku jumlahnya sangat kecil.
Dia berjanji, akan mengupayakan kenaik*an tunjangan/*honor mereka, baik melalui APBD Perubah*an Kabupaten Tegal 2011, maupun APBD Provinsi. (71) (/)
for pict:
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/424623_2401888061457_1678745232_1568800_2120366501 _n.jpg
for pict:
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/431402_2401888261462_1678745232_1568801_1952038112 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/430990_2401888501468_1678745232_1568803_856216507_ n.jpg
for pict:
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/419674_2401888741474_1678745232_1568804_1132772141 _n.jpg
for pict:
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/422510_2401889261487_1678745232_1568806_396720187_ n.jpg
for pict:
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/395853_2401889981505_1678745232_1568807_1815764238 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/405774_2401890541519_1678745232_1568808_1031692110 _n.jpg
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/431039_2401891181535_229442034_n.jpg
katanya ini fosil otak mamout
for pict:
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/407433_2401892021556_1678745232_1568811_1170899203 _n.jpg
ada kerang di bukit gan,,
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/423763_2401893501593_1678745232_1568816_1655357181 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/400348_2401893701598_1678745232_1568817_1473424862 _n.jpgkata pak Dakri sang penemu, ini adalah fosil gigi hiu gann...
for pict:
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/401123_2401893821601_1678745232_1568818_1094092318 _n.jpg
macam2 gigi hiu dll
for pict:
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/427371_2401894021606_1678745232_1568819_1074445230 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/427726_2401894141609_1678745232_1568820_1310910487 _n.jpg
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/395416_2401894301613_1678745232_1568821_64374421_n .jpg
for pict:
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/396172_2401894461617_1678745232_1568822_987366379_ n.jpg
fosil taring buaya
[spoiler=open this] for sumber:
sumber (http://arkeologijawa.com/index.php?action=publikasi.detail&publikasi_id=227)
sumber2 (http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/04/17/143710/Selamatkan-Situs-Semedo)
cintai lahh negri kita :loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia
maaf kalo :repost: :repost: :repost:
mohon http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif
jangan di http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
</div>
[/spoiler] for No Repost:
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/431637_2401882301313_1678745232_1568799_666748988_ n.jpg
for cerita penemuannya gan,,:
HARI masih pagi. Di teras rumah yang beralaskan tanah, Dakri (54), warga RT 5 RW 2 Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal antusias menceritakan perjalanannya saat menjelajahi hutan Semedo
mencari fosil.
Di dalam rumahnya yang berdinding anyaman bambu, Dakri menyimpan beragam fosil berbagai ukuran. Ia juga menyimpan sejumlah fosil di teras. Lalu ia menjelaskan satu per satu fosil yang ditemukan itu.
Awalnya Dakri mencari benda-benda bernilai sejarah itu pada 2003. Sebab, ada orang yang hendak membelinya. Saat itu dia belum tahu kalau benda semacam itu dilindungi undang-undang.
��Dulu, ada orang yang berjanji mau membeli benda-benda seperti itu. Saya lalu berusaha mencari,�� tutur Dakri.
Namun, hingga dua tahun berlalu, calon pembeli tersebut tak kunjung datang. Pada Juni 20*05, Koor*dina*tor LSM Ger*bang Ma*ta*ram Kabu*pa*ten Tegal, Ir Bambang Pur*na*ma mengetahui pe*ne*mu*an benda ter*sebut.
Bambang kemudian menjelaskan, ben*da ter*sebut diperkirakan merupakan fosil yang tak boleh di*per*jual*belikan. Dakri pun urung menjualnya. Bam*bang juga meng**ek*spos te*mu*an tersebut hingga akhir*nya direspons Di*nas Pendi*dikan dan Ke*bu*da*yaan dengan melaporkannya kepada Bupati Tegal. Selanjut*nya, bupati meminta Balai Arke*ologi Yog*yakarta untuk meneliti temuan tersebut.
Pada 3-4 Agustus 2005, Balai Arkeologi Yogya*karta meninjau di sekitar lokasi Dakri menemukan benda-benda itu. Balai Arke*ologi Yogyakarta diwakili oleh Dr Harry Widianto, Drs Mu*ham*mad Hidayat, Drs Nur Hadi M Sc, dan Ngadi*min.
Hasilnya, di daerah tersebut ditemukan fosil dalam jumlah cukup banyak. Hal itu menyiratkan adanya potensi situs yang besar. Di antaranya ditemukan fragmen rahang beserta gigi dan geliginya, tulang panjang, maupun tanduk binatang besar. Kondisi tulang mengalami fosilisasi sempurna, tulang itu menjadi berat, keras, dan berwarna kehitaman akibat masuknya mineral-mineral batuan lain.
Pemetaan
Lalu dilakukan survei permukaan, pemetaan areal penemuan, dan ekskavasi atau penggalian arkeologis yang bersifat penjajagan. Sejak itulah, atas persetujuan Balai Arkeologi Yogyakarta dan Badan Pelestarian Purbakala Jateng, kawasan tersebut ditetapkan sebagai situs cagar budaya.
Dakri ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai petugas pengaman situs bersama tiga warga Semedo lainnya, yaitu Du*man, Sunardi, dan Anshori. Namun, karena Anshori menderita stroke, tugasnya digantikan oleh putri Dakri, yaitu Tanti Asih.
Dakri mengatakan, tidak ada aktivitas penggalian fosil di kawasan tersebut. Namun, fosil maupun artefak di sekitarsitus tersebut masih sering ditemukan karena muncul dengan sendirinya akibat erosi. Tugas*nya setiap hari mencari dan mengumpulkan fosil-fosil tersebut.
Situs Semedo terletak di sebuah perbukitan yang ber*batasan dengan daratan alluvial pantai utara Tegal, atau sekitar 15 kilometer sebelah timur Kota Slawi. Situs itu mempunyai radius persebaran lebih dari 2,5 kilometer. Posisinya di sebelah barat daya Desa Semedo. Tepatnya di area terbuka berupa pohon jati, di antara desa dan Gunung Semedo yang berke*tinggian 148 meter.
Kawasan Ciju*lang, Pru*puk, Bu*mi**ayu, dan Ajiba*rang, serta Seme*do merupakan batas pulau Jawa bagi*an timur pa*da akhir zaman plios*en, yaitu ke*ti*ka Jawa Te*ngah dan Jawa Barat ma*sih ber**ada di ba*wah laut pada sekitar 2 juta hingga 2,4 juta tahun yang lalu.
Sejak 2005, fosil-fo*sil bina*tang vertebrata ditemukan ber*se*rak di atas permukaan tanah, di ber*bagai tempat di areal situs. Situasi morfologi setempat me*nunjukkan jajaran perbukitan dengan orientasi barat laut dan tenggara, de*ngan puncak-puncak bukit bernama Igir Lading (94 m), Gunung Se*me*do (148 m), dan Gunung Ti*rem (141 m).
Namun, ri*buan fosil yang telah ditemu*kan itu kini terbengkalai. Keberadaannya tak diinventarisir dan tersebar di sejumlah tempat, hanya sedikit yang di*simpan di Museum Procot Slawi.
Sejumlah pihak juga menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah. Padahal, situs tersebut merupakan potensi besar yang bisa menjadi kebanggaan sejarah dan kekayaan budaya Kabu*paten Tegal.
Koordinator LSM Ger*bang Mataram, Ir Bam*bang Purnama mengatakan, pihak*nya sudah berkali-kali men*desak pemerintah agar segera menyelamatkan fosil-fosil yang berserakan itu. ��Kami sudah mendesak agar Pem*kab mendirikan semacam museum penyimpanan fosil di kompleks situs tersebut,�� tegasnya.
Menurut Bambang, ku*rang*nya perhatian Pemkab terhadap situs tersebut dinilainya lebih didasarkan pada alasan fosil dan artefak sebagai benda cagar budaya, masih dimaknai sebagai mitos.
��Fosil dan artefak sebagai benda cagar budaya masih dimaknai sebagai mitos. Padahal, benda-benda itu menyimpan nilai-nilai seja*rah yang menjadi bahan penelitian bagi masyarakat,�� terangnya.
Permasalahan lain yang timbul, yakni minimnya tunjangan/honor bagi petugas pengaman situs. Besaran tunjangan yang diterima Dakri dkk hanya Rp 125 ribu/ bulan yang dibayarkan setiap triwulan sekali. Jumlah itu tak sebanding dengan pekerjaan mereka yang harus setiap hari berjalan menyusuri situs.
Perangkat Desa Semedo, Taroni, menuturkan, pihak*nya juga kasihan dengan perjuang*an para petugas pengaman situs. Dia hanya bisa berharap, Pemkab memperikan penghargaan yang lebih kepada mereka.
Kabid Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tien Mei Antias mengatakan, masalah inventarisasi fosil-fosil yang sudah ditemukan menjadi masalah tersendiri. Sebab, kapasitas museum sekolah di Procot sangat kecil, sehingga tidak bisa menampung semua fosil yang ditemukan.
Sedangkan untuk pemba*ngunan museum di kompleks situs, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. �� Pem*bu*atan museum penyimpanan di lokasi situs memang menjadi program bersama antara Pemkab, Balai Arkeologi Yog*yakarta, dan Badan Peles*tarian Purbakala Jateng.��
Untuk besaran tunjangan yang diberikan kepada para petugas pengaman situs, pihaknya mengaku jumlahnya sangat kecil.
Dia berjanji, akan mengupayakan kenaik*an tunjangan/*honor mereka, baik melalui APBD Perubah*an Kabupaten Tegal 2011, maupun APBD Provinsi. (71) (/)
for pict:
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/424623_2401888061457_1678745232_1568800_2120366501 _n.jpg
for pict:
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/431402_2401888261462_1678745232_1568801_1952038112 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/430990_2401888501468_1678745232_1568803_856216507_ n.jpg
for pict:
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/419674_2401888741474_1678745232_1568804_1132772141 _n.jpg
for pict:
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/422510_2401889261487_1678745232_1568806_396720187_ n.jpg
for pict:
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/395853_2401889981505_1678745232_1568807_1815764238 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/405774_2401890541519_1678745232_1568808_1031692110 _n.jpg
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/431039_2401891181535_229442034_n.jpg
katanya ini fosil otak mamout
for pict:
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/407433_2401892021556_1678745232_1568811_1170899203 _n.jpg
ada kerang di bukit gan,,
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/423763_2401893501593_1678745232_1568816_1655357181 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/400348_2401893701598_1678745232_1568817_1473424862 _n.jpgkata pak Dakri sang penemu, ini adalah fosil gigi hiu gann...
for pict:
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/401123_2401893821601_1678745232_1568818_1094092318 _n.jpg
macam2 gigi hiu dll
for pict:
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/427371_2401894021606_1678745232_1568819_1074445230 _n.jpg
for pict:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/427726_2401894141609_1678745232_1568820_1310910487 _n.jpg
for pict:
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/395416_2401894301613_1678745232_1568821_64374421_n .jpg
for pict:
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/396172_2401894461617_1678745232_1568822_987366379_ n.jpg
fosil taring buaya
[spoiler=open this] for sumber:
sumber (http://arkeologijawa.com/index.php?action=publikasi.detail&publikasi_id=227)
sumber2 (http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/04/17/143710/Selamatkan-Situs-Semedo)
cintai lahh negri kita :loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia
maaf kalo :repost: :repost: :repost:
mohon http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif
jangan di http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
</div>