PDA

View Full Version : Berbagai Pengalaman Membuat Kompos


bostempe
27th May 2012, 06:22 PM
misi agan ane cuma mau share aja....



tapi maaf ia kalau :repost: ane cuma newbie tol



langsung aja yak







A. Kompos Dalam Karung



R

asanya mustahil ya, rumah bias terbebas dari sampah? Padahal jika ada kemauan, sampah tersebut dapat diolah sehingga rumah bersiah dan sampah diubah menjadi materi yang berguna. Bagaimana caranya?

Berapa banyak sampah yang dibuang dari tiap rumah setiap harinya? Tentu sangat banyak bahkan bisa mencapai lebih dari 1 kg per harinya. Sebenarnya, jika sampah rumah tangga bisa ditangani lebih serius jumlahnya bisa ditekan, bahkan hilang sama sekali. Tidak percaya?

Menurut Sobirin Supardiyono, penanganan sampah harus dimulai dari tingkat yang paling rendah yaitu keluarga. Setiap keluarga harus mampu mengelola sampahnya sendiri. Dengan kata lain sampah tidak dibuang ke luar rumah. Artinya setiap keluarga harus mempunyai manajemen sampah.

Program 3R (reduce, reuse, recycle) yang di dengungkan oleh para aktivis lingkungan hingga kini tersendat-sendat (bahkan tidak berjalan) karena kurangnya kepedulian masyarakat. Setiap orang hanya memikirkan mudahnya saja tanpa berpikir panjang. Kondisi seperti ini harus di ubah. Dengan konsep zero waste yang di usung Sobirin, yaitu memproses sampah mulai dari sumbernya, masalah sampah bisa ditangani antara lain mengubah sampah menjadi kompos. Kompos dapat di buat dalam karung. Bagaimana cara membuat kompos seperti itu?

Awalnya pisahkan sampah sesuai jenisnya, organik (sisa sayuran atau sampah yang bisa di daur ulang) dan anorganik (plastik) termasuk memisahkan sampah kertas ke wadah tersendiri.

Berikut langkah lengkap membuat kompos dari Sobirin :

1) Sampah kertas dan plastik di cuci bersih, di simpan di tempat aman. Daun pisang, potongan wortel, kulit jeruk dan sejenisnya dijadikan bahan kompos. Bila kurang, bisa ditambah dedaunanyang gugur di depan rumah atau rerumputan.

2) Perbandingan komposisi bahan kompos sebaiknya dari sisa sayuran yang masih segar dan berwarna hijau bagian dan bahan dari daun-daun kering bagian.

3) Membuat kompos tas harus di lahan yang luas. Pakai karung bekas pun bisa. Caranya kumpulkan dedaunan kering (mengandung karbon) dan rerumputan hijau (mengandung nitrogen).

4) Potong-potong semua bahan organik tadi dengan ukuran maksimum 3 cm. lalu, masukkan semua bahan ke dalam keranjang. Alangkah baiknya bila bahan tadi dicampur kotoran hewan seperti kotoran ayam, kambing, atau sapi. Campurkan secukupnya untuk hasil kompos yang lebih maksimal.

5) Aduk rata bahan kompos dalam keranjang atau dalam karung. Lalu ikat karung (atau tutup keranjang) simpan di tempat sejuk. Jangan sampai kehujanan atau terkena sinar matahari langsung. Tiap tiga hari ikatan karung di buka, calon kompos di aduk-aduk, tambahkan MOL seperlunya. Tidak perlu sampai terlalu basah, cukup lembab saja.

6) Pada hari ketiga sampai hari ke dua puluh, temperatur bahan kompos dalam karung atau keranjang akan meninggi (hangat atau panas). Pada hari ke dua puluh tujuh biasanya temperatur bahan kompos akan mendingin dengan sendirinya dan beberapa hari kemudian kompos sudah bisa di manfaatkan.

7) Kompos buatan sendiri bisa di manfaatkan untuk tanaman dalam pot. Caranya dua bagain kompos di campur satu bagian tanah, aduk rata, masukkan dalam pot. Campuran ini cocok sebagai media tanam tanaman bunga atau sayuran.



B. Pembuatan Kompos Cair





D

alam pengolahan kompos ini peran masyarakat cukup tinggi. Karena budaya ini lebih efektif bila di mulai dari rumah sendiri yaitu menumbuhkan kebiasaan untuk memisahkan sampah kering (nonorganik) dan sampah basah (organik). Mengapa harus dipisahkan? Dikarenakan kedua sampah tersebut pemanfaatannya berbeda, yakni sampah kering bisa di daur ulang menjadi berbagai macam barang sedangkan sampah organik bisa di manfaatkan menjadi kompos dan pupuk cair.

Pupuk yang dihasilkan dari sampah organik ini biasa di sebut dengan pupuk organik. Selain menyehatkan lingkungan, keunggulan lain dari pupuk organik ini adalah dapat membantu revitalisasi produktivitas tanah, menekan biaya usaha tani, serta meningkatkan kualitas produk.

Pada dasarnya sampah organik tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat tetapi bisa juga di buat sebagai pupuk cair. Pupuk cair ini mempunyai banyak manfaat. Mulai dari fungsinya sebagai pupuk hingga sebagai activator untuk membuat kompos.

Untuk membuat kompos cair dibutuhkan alat atau wadah yang di sebut komposter, yakni sebuah tempat yang dibuat dari tong sampah plastic atau kotak semen yang di modifikasi dan diletakkan di dalam atau di luar ruangan.komposter ini bertujuan mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi bermanfaat.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengomposan dengan menggunakan komposter, adalah sebagai berikut:

1) Pilih sampah organik seperti sampah makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging segar agar terpisah dari sampah. Sampah berupa plastik, kardus bekas minyak, oli, beling dan air sabun harus dipisahkan agar prosesnya berjalan cepat.

2) Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayuran daun atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar pembusukkan sempurna. Selain itu volume sampah yang terapung juga semakin banyak.

3) Siapkan cairan bioaktivator boisca, yakni salah satu bioaktivator yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengomposan. Bioaktivator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannya sebagai berikut; pertama, siapkan sprayer ukuran 1 liter. Kedua, isi sprayer dengan air. Sebaiknya gunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit. Namun jika ingin memakai air PAM air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu selama satu malam, tujuannya agar kaporitnya menguap. Pasalnya, kaporit di dalam air bisa mematikan mikroba yang ada di dalam boisca. Ketiga, tambahkan boisca ke dalam sprayer denganperbandingan 1 liter air ditambah dengan 1-2 tutup botol boisca. Keempat, kocok-kocok sampai merata. Setelah itu cairan siap digunakan.

4) Setelah sampahnya ditutup dan di rajang masukkan seluruhnya ke dalam komposter, lalu semprotkan boisca hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter.

5) Pada awal pemakaian, komposter baru bisa menghasilkan lindi (air sampah) atau kompos cair setelah dua minggu. Selanjutnya pemanenan lindi dilakukan setiap 1-2 kali sehari.









maaf kalau masih acak2



nie sumber nya



http://willyblize.blogspot.com/2011/....html?spref=fb (http://willyblize.blogspot.com/2011/02/newbie.html?spref=fb)





itu bukan blog ane gan







ane gax nerima BATA



thankzz





Update nya ada gan



di #3

</div>