bostempe
27th May 2012, 06:12 PM
Kejadian ini nyata dan dialami oleh seseorang yang bercerita kepada TS saat dirinya duduk di bangku kelas 3 SMU.
Ceritanya saat itu Ableh (sebut saja begitu), bercerita kepada TS bahwa dirinya pernah merasa tidak enak badan setelah selesai bercukur di sebuah barber shop. Daya tahan tubuhnya menjadi lemah, nyeri otot, dan rasa kembung di perut. Perlahan Ableh pun mulai demam. Suhu tubuhnya meningkat pada jam-jam tertentu dan turun di jam-jam berikutnya, lalu naik lagi di beberapa jam kemudian. Begitu terus berjalan selama berhari-hari.
Awalnya Ableh mengira ia hanya kena flu biasa dan ia pun mengobatinya dengan obat flu yang bisa dibeli secara bebas. Sampai ketika telah 7 hari disadarinya ia tak kunjung sembuh, ayahnya mengajaknya untuk periksa ke laboratorium.
Ketika hasil pemeriksaan laboratorium dibawanya ke dokter spesialis, alangkah terkejutnya ketika ia didiagnosa mengidap Hepatitis B. Dokter pun menjelaskan bahwa penyakit Hepatitis B ini disebabkan oleh virus yang media penularannya adalah:
* Jarum suntik yang tidak sekali pakai
* Kebiasaan minum dari gelas atau sedotan yang sama dengan salah satu penderita
* Pisau cukur
* Jarum tato
* Jarum tusuk kuping
* Sikat gigi
* Jarum bor gigi
* Barang yang tercemar virus hepatitis B (VHB) sesudah digunakan pada para carrier positif atau penderita hepatitis B
* Akibat berhubungan seksual atau berciuman dengan penderita dan akibat transfusi darah yang terkontaminasi VHB.
Dokter pun menambahkan penjelasannya bahwa penderita hepatitis B memiliki kemungkinan terkena sirosis hati (kanker hati) jika tidak ditangani secara tuntas.
Ableh pun hanya bisa menangis, merenungi takdirnya. Akibat sakit itu ia harus beristirahat sebulan tidak boleh beraktivitas berat dan tidak bisa bersekolah. Teringat oleh Ableh bahwa beberapa waktu sebelum ia merasakan penurunan kondisi tubuh itu ia membiarkan dirinya dicukur menggunakan pisau cukur di sebuah barber shop. Ia bergaya hidup bersih dan tidak melakukan hal-hal lain seperti tersebut di atas selain menggunakan pisau cukur yang disediakan oleh pihak barber shop saat menggunting rambutnya di sana.
[/quote]
Belajar dari pengalaman itu, Ableh sharing kepada TS bahwa mulai saat itu, kita harus berani menolak penggunaan pisau cukur saat menggunting rambut di barber shop... Lebih baik membiarkan rambut dirapikan menggunakan gunting karena itu lebih aman bagi kita.
[quote]
Bagi ceriwiser yang tercerahkan dengan pengalaman nyata ini sudilah memberikan comment agar thread ini dapat menjadi informasi bagi ceriwiser yang belum tahu. Hidup sehat adalah hak semua manusia. Buat yang sependapat, silahkan tinggalkan jejak di thread ini.....
</div>
Ceritanya saat itu Ableh (sebut saja begitu), bercerita kepada TS bahwa dirinya pernah merasa tidak enak badan setelah selesai bercukur di sebuah barber shop. Daya tahan tubuhnya menjadi lemah, nyeri otot, dan rasa kembung di perut. Perlahan Ableh pun mulai demam. Suhu tubuhnya meningkat pada jam-jam tertentu dan turun di jam-jam berikutnya, lalu naik lagi di beberapa jam kemudian. Begitu terus berjalan selama berhari-hari.
Awalnya Ableh mengira ia hanya kena flu biasa dan ia pun mengobatinya dengan obat flu yang bisa dibeli secara bebas. Sampai ketika telah 7 hari disadarinya ia tak kunjung sembuh, ayahnya mengajaknya untuk periksa ke laboratorium.
Ketika hasil pemeriksaan laboratorium dibawanya ke dokter spesialis, alangkah terkejutnya ketika ia didiagnosa mengidap Hepatitis B. Dokter pun menjelaskan bahwa penyakit Hepatitis B ini disebabkan oleh virus yang media penularannya adalah:
* Jarum suntik yang tidak sekali pakai
* Kebiasaan minum dari gelas atau sedotan yang sama dengan salah satu penderita
* Pisau cukur
* Jarum tato
* Jarum tusuk kuping
* Sikat gigi
* Jarum bor gigi
* Barang yang tercemar virus hepatitis B (VHB) sesudah digunakan pada para carrier positif atau penderita hepatitis B
* Akibat berhubungan seksual atau berciuman dengan penderita dan akibat transfusi darah yang terkontaminasi VHB.
Dokter pun menambahkan penjelasannya bahwa penderita hepatitis B memiliki kemungkinan terkena sirosis hati (kanker hati) jika tidak ditangani secara tuntas.
Ableh pun hanya bisa menangis, merenungi takdirnya. Akibat sakit itu ia harus beristirahat sebulan tidak boleh beraktivitas berat dan tidak bisa bersekolah. Teringat oleh Ableh bahwa beberapa waktu sebelum ia merasakan penurunan kondisi tubuh itu ia membiarkan dirinya dicukur menggunakan pisau cukur di sebuah barber shop. Ia bergaya hidup bersih dan tidak melakukan hal-hal lain seperti tersebut di atas selain menggunakan pisau cukur yang disediakan oleh pihak barber shop saat menggunting rambutnya di sana.
[/quote]
Belajar dari pengalaman itu, Ableh sharing kepada TS bahwa mulai saat itu, kita harus berani menolak penggunaan pisau cukur saat menggunting rambut di barber shop... Lebih baik membiarkan rambut dirapikan menggunakan gunting karena itu lebih aman bagi kita.
[quote]
Bagi ceriwiser yang tercerahkan dengan pengalaman nyata ini sudilah memberikan comment agar thread ini dapat menjadi informasi bagi ceriwiser yang belum tahu. Hidup sehat adalah hak semua manusia. Buat yang sependapat, silahkan tinggalkan jejak di thread ini.....
</div>