rajamacan
27th May 2012, 06:12 PM
Sebelumnya ane minta maaf jika thread ane ternyata repost, jangan di BATA, ane cuma newbie yang belajar bikin thread,mohon masukanya gan.
ok gan langsung saja, cerita ini bermula dari kegalauan ane dalam hidup ini, entah penyebabnya apa, brasa semua masalah mendera terus menerus, tapi kata guru spritual ane semua itu disebabkan karena ada yang salah dengan sikap & perbuatan kita entah saat ini ataupun di masa lalu dan merupakan teguran dari-Nya agar kita lekas memperbaiki. tapi entah kenapa nasihat guru ane tersebut gak ane gubris dan ane anggap sebagai nasihat kosong, ampe suatu ketika ane WI-FI an dikampus ane dan nemu sebuah tulisan yang bener-buat ane sadar apa yang menyebabkan ane seperti ini, ini gan tulisanya, maaf ane lupa sumbernya tapi buat agan yang tau mohon di bagi dimari :
Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh , sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat
Tatkala kutatap wajah , hatiku bertanya .
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ?
Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam
Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan�.
Menatap Allah , menatap Rasulullah , menatap kekasih-kekasih Allah kelak ?
Ataukah mata ini yang terbeliak , melotot , menganga , terburai menatap
Neraka Jahannam���..
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan ?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini ?
Tatkala kutatap mulut , apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh
kerinduan .. Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang
menjemput ?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking
jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam ..yang getir
penghangus , penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang ?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan ?
Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang
mengiris tajam
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu
yang engkau ucapkan untuk menipu ?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon
agar Tuhan mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya �
Bersinar , bersukacita , bercengkrama di surga ?
Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur ,
mendidih ,
di dalam lahar membara jahannam , terpasung tanpa ampun ,
derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau
tindas dengan kekuatanmu ?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli
padahal engkau mampu ?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?
Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Ataukah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu
Betapa beda ..betapa beda �apa yang tampak di cermin
dengan apa yang tersembunyi
Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu , aku tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku � hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu , aku malu ya Allah
Abdulah Gymnastiar
"Satu hal yang akan menanti kita�
Indahnya malam pertama�
Malam yang tak pernah kita sangka-sangka
Malam dimana hanya terjadi satu kali di kehidupan kita
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara�.
isak tangis istri kita� suami kita.. anak-anak kita ..
tak seorangpun dapat menolong �.
Dihari itu ..
kita sangat dan sangat dimanjakan �
Badan kita di bersihan
Dimandikan dengan rasa haru �
Dengan ikhlas kita dibersihkan olehnya �
Saat � saat terakhir menyentuhnya �
Itulah sosok Kita�.
Itulah jasad Kita waktu itu�.
sosok yang tak dapat berbuat apa-apa�
sosok yang lemah tak berdaya�.
Apa jadinya jika kita tak mempunyai seseorang yang kita kasihi�
Apa jadinya jika kita hidup tidak ada yang peduli �
Apa jadinya jika tak ada yang merawat kita menghadap Sang Khalik�
Hanya Kain putih yang membawamu serta�
Hanya kapas putih yang menyumpal di setiap lubang tubuhmu�
Hanya keranda yang bisa mengantarmu�
Ketika kau di hadirkan di liang lahat�
terkubur sendiri didalam tanah nan liat�
tak satupun yang menemanimu..
tuk mempertanggung jawabkan segala lakumu..
Malam pertamapun datang�.
cacing nan gemulai menyentuh ..
dari atas hingga ujung kaki�
Menyapa .. .
tersenyum �
seolah meledekimu �
Mana pangkatmu di dunia ..
Mana hartamu yang sering kau kejar�
Mana kecantikanmu yang selalu kau banggakan�
Bisakah kau lawan ..
Bisakah menolongmu �
Bisakah menghindar darinya�
Masihkah kau berjalan dengan kesombonganmu�
Masihkan bisakah kau hina orang di sekelilingmu�
Masih bisakah kau menyakiti sesamamu�.
Takut�
Sepi�.
Dingin�
Sendiri �.."
ABU NAJWA
Bener-Bener dah ane gak bisa nahan haru, betapa ketika kita jauh dari-Nya ketika nasihat2 orang baik tak lagi mau kita dengar, Tuhan punya cara sendiri yang lebih halus untuk menyadarkan kita, seketika ane sadar memang demikian adanya, ane lupa, ane bakal mati sedangkan ane hidup di dunia ini selalu bersikap apatis,masa bodo dgn sesama,dsb yang membuat hidup ini terasa hambar,gelisah dan gelap.
sekali lagi maaf gan kalo repost..... hanya sebatas share pengalaman tak bermaksud SARA/Mendakwahi http://ceri.ws/smilies/nosara.gif. sekian gan terimakasih...:shakehand:
</div>
ok gan langsung saja, cerita ini bermula dari kegalauan ane dalam hidup ini, entah penyebabnya apa, brasa semua masalah mendera terus menerus, tapi kata guru spritual ane semua itu disebabkan karena ada yang salah dengan sikap & perbuatan kita entah saat ini ataupun di masa lalu dan merupakan teguran dari-Nya agar kita lekas memperbaiki. tapi entah kenapa nasihat guru ane tersebut gak ane gubris dan ane anggap sebagai nasihat kosong, ampe suatu ketika ane WI-FI an dikampus ane dan nemu sebuah tulisan yang bener-buat ane sadar apa yang menyebabkan ane seperti ini, ini gan tulisanya, maaf ane lupa sumbernya tapi buat agan yang tau mohon di bagi dimari :
Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh , sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat
Tatkala kutatap wajah , hatiku bertanya .
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ?
Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam
Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan�.
Menatap Allah , menatap Rasulullah , menatap kekasih-kekasih Allah kelak ?
Ataukah mata ini yang terbeliak , melotot , menganga , terburai menatap
Neraka Jahannam���..
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan ?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini ?
Tatkala kutatap mulut , apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh
kerinduan .. Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang
menjemput ?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking
jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam ..yang getir
penghangus , penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang ?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan ?
Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang
mengiris tajam
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu
yang engkau ucapkan untuk menipu ?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon
agar Tuhan mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya �
Bersinar , bersukacita , bercengkrama di surga ?
Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur ,
mendidih ,
di dalam lahar membara jahannam , terpasung tanpa ampun ,
derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau
tindas dengan kekuatanmu ?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli
padahal engkau mampu ?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?
Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Ataukah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu
Betapa beda ..betapa beda �apa yang tampak di cermin
dengan apa yang tersembunyi
Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu , aku tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku � hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu , aku malu ya Allah
Abdulah Gymnastiar
"Satu hal yang akan menanti kita�
Indahnya malam pertama�
Malam yang tak pernah kita sangka-sangka
Malam dimana hanya terjadi satu kali di kehidupan kita
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara�.
isak tangis istri kita� suami kita.. anak-anak kita ..
tak seorangpun dapat menolong �.
Dihari itu ..
kita sangat dan sangat dimanjakan �
Badan kita di bersihan
Dimandikan dengan rasa haru �
Dengan ikhlas kita dibersihkan olehnya �
Saat � saat terakhir menyentuhnya �
Itulah sosok Kita�.
Itulah jasad Kita waktu itu�.
sosok yang tak dapat berbuat apa-apa�
sosok yang lemah tak berdaya�.
Apa jadinya jika kita tak mempunyai seseorang yang kita kasihi�
Apa jadinya jika kita hidup tidak ada yang peduli �
Apa jadinya jika tak ada yang merawat kita menghadap Sang Khalik�
Hanya Kain putih yang membawamu serta�
Hanya kapas putih yang menyumpal di setiap lubang tubuhmu�
Hanya keranda yang bisa mengantarmu�
Ketika kau di hadirkan di liang lahat�
terkubur sendiri didalam tanah nan liat�
tak satupun yang menemanimu..
tuk mempertanggung jawabkan segala lakumu..
Malam pertamapun datang�.
cacing nan gemulai menyentuh ..
dari atas hingga ujung kaki�
Menyapa .. .
tersenyum �
seolah meledekimu �
Mana pangkatmu di dunia ..
Mana hartamu yang sering kau kejar�
Mana kecantikanmu yang selalu kau banggakan�
Bisakah kau lawan ..
Bisakah menolongmu �
Bisakah menghindar darinya�
Masihkah kau berjalan dengan kesombonganmu�
Masihkan bisakah kau hina orang di sekelilingmu�
Masih bisakah kau menyakiti sesamamu�.
Takut�
Sepi�.
Dingin�
Sendiri �.."
ABU NAJWA
Bener-Bener dah ane gak bisa nahan haru, betapa ketika kita jauh dari-Nya ketika nasihat2 orang baik tak lagi mau kita dengar, Tuhan punya cara sendiri yang lebih halus untuk menyadarkan kita, seketika ane sadar memang demikian adanya, ane lupa, ane bakal mati sedangkan ane hidup di dunia ini selalu bersikap apatis,masa bodo dgn sesama,dsb yang membuat hidup ini terasa hambar,gelisah dan gelap.
sekali lagi maaf gan kalo repost..... hanya sebatas share pengalaman tak bermaksud SARA/Mendakwahi http://ceri.ws/smilies/nosara.gif. sekian gan terimakasih...:shakehand:
</div>