bostempe
27th May 2012, 06:12 PM
Suratkabar Inggris, The Independent, mengaku mengaku memiliki bukti bahwa pekerja di sembilan pabrik di Indonesia yang memproduksi seragam bagi tim olimpiade Inggris dan ofisialnya, bekerja melebihi waktu yang ditentukan.
Diperkirakan para pekerja ini diperas tenaganya dan tidak mendapatkan bayaran sebagaimana semestinya. Pihak produsen peralatan olahraga asal Jerman tersebut, menurut The Independent mengaku tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Sementara dalam temuannya, The Independent pada Sabtu (14/4/2012) melaporkan, "Adanya pelanggaran luas atas hak dari para pekerja".
Pelanggaran ini jelas terlihat dari sembilan pabrik yang memproduksi pakaian serta sepatu yang akan dipakai oleh atlit Inggris, yang akan turut serta dalam Olimpiade London, Mei mendatang.
Menurut The Independent, beberapa pekerja perempuan di pabrik-pabrik tersebut bekerja hingga 65 jam per minggu dengan bayaran Rp5.000 per jamnya. Para pekerja juga menderita penyiksaan fisik, serta verbal dan dihukum bila tidak mampu meraih target produksi yang sudah ditentukan.
Laporan ini sepertinya akan ditanggapi serius oleh penyelenggara Olimpiade London. "Kami memperhatikan secara serius isu etik, sosial dan lingkungan, dan akan menanggapi laporan ini secara serius," ujar juru bicara Komite Penyelenggara Olimpiade Inggris (LOCOG).
Sementara Komisi Pengawas Olimpiade London 2012, yang selama ini mengawasi praktek etik yang berkaitan dengan olimpiade mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas laporan ini. Ketua komisi Shaun McCharty mendesak LOCOG untuk segera mengadakan penyelidikan atas masalah tersebut.
"LOCOG harus bertindak untuk melindungi hak para pekerja. Mereka juga harus mampu meningkatkan kondisi kerja dari para buruh," tegas McCharty.
LOCOG dinilai harus menerapkan aturan Ethical Trading Initiative (ETI), yang sebenarnya sudah diadopsi oleh penyelenggara Olimpiade London itu.
Berdasarkan ETI, setiap perusahaan yang menyuplai barang untuk Olimpiade London diharuskan menerapkan kebebasan berserikat dari para pekerjanya.
Sumber : http://international.okezone.com/rea...eras-tenaganya (http://international.okezone.com/read/2012/04/14/411/611630/pekerja-pabrik-adidas-indonesia-diperas-tenaganya)
</div>
Diperkirakan para pekerja ini diperas tenaganya dan tidak mendapatkan bayaran sebagaimana semestinya. Pihak produsen peralatan olahraga asal Jerman tersebut, menurut The Independent mengaku tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Sementara dalam temuannya, The Independent pada Sabtu (14/4/2012) melaporkan, "Adanya pelanggaran luas atas hak dari para pekerja".
Pelanggaran ini jelas terlihat dari sembilan pabrik yang memproduksi pakaian serta sepatu yang akan dipakai oleh atlit Inggris, yang akan turut serta dalam Olimpiade London, Mei mendatang.
Menurut The Independent, beberapa pekerja perempuan di pabrik-pabrik tersebut bekerja hingga 65 jam per minggu dengan bayaran Rp5.000 per jamnya. Para pekerja juga menderita penyiksaan fisik, serta verbal dan dihukum bila tidak mampu meraih target produksi yang sudah ditentukan.
Laporan ini sepertinya akan ditanggapi serius oleh penyelenggara Olimpiade London. "Kami memperhatikan secara serius isu etik, sosial dan lingkungan, dan akan menanggapi laporan ini secara serius," ujar juru bicara Komite Penyelenggara Olimpiade Inggris (LOCOG).
Sementara Komisi Pengawas Olimpiade London 2012, yang selama ini mengawasi praktek etik yang berkaitan dengan olimpiade mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas laporan ini. Ketua komisi Shaun McCharty mendesak LOCOG untuk segera mengadakan penyelidikan atas masalah tersebut.
"LOCOG harus bertindak untuk melindungi hak para pekerja. Mereka juga harus mampu meningkatkan kondisi kerja dari para buruh," tegas McCharty.
LOCOG dinilai harus menerapkan aturan Ethical Trading Initiative (ETI), yang sebenarnya sudah diadopsi oleh penyelenggara Olimpiade London itu.
Berdasarkan ETI, setiap perusahaan yang menyuplai barang untuk Olimpiade London diharuskan menerapkan kebebasan berserikat dari para pekerjanya.
Sumber : http://international.okezone.com/rea...eras-tenaganya (http://international.okezone.com/read/2012/04/14/411/611630/pekerja-pabrik-adidas-indonesia-diperas-tenaganya)
</div>