kuningtelur
27th May 2012, 06:10 PM
Setelah sekian lama mati suri,kini musik rock tengah naik daun,Hal ini terlihat semakin nyata,band2 rock yang semula hanya kebagian "jatah" di off air,mulai bermunculan di TV Nasional,tidak dapat dipungkiri Media Sosial Internet sangat berperan dalam agenda promosi para band - band rock tersebut,juga salah satu program acara musik Radioshow di TV One,menjadi pemicu kebangkitan musik rock dari mati surinya,hampir setiap band yang bermain di acara itu akan menjadi Trending Topic di Jejaring Sosial Twitter
Selain beberapa pemicu diatas,gairah para Rockstar indonesia pun akhir ini mulai gencar mempromosikan diri di dalam nama 'ROCK' ,sebut saja Yuke,Candil,John Paul Ivan,Baron dan beberapa nama lain mulai gencar kembali terlihat,dan para amunisi rock pun mulai gencar bertebaran di mana-mana,dengan semangat muda mereka pun gencar menampilkan diri kedepan publik.
Disaat industri sedang mengarah ke musik K-Pop,dan bisa dibilang sedang menganaktirikan Musik Rock,band-band seperti Edane dan Roxx tetap berada di jalur mereka,tanpa harus takut kehilangan pasar
Dikutip dari dreamersradio.com ,Yuke Bassist The Indonesian All Rockstar menyatakan mengapa ia masih ada di dalam jalur musik Rock
"Buat saya ini udah harga mati"
Seiring dengan mulai terbukanya pasar untuk musik rock,Musik Heavy Metal pun juga dapat peluang untuk dapat mengibarkan sayapnya lebih lebar di industri pasar,contohnya Burgerkill ,band asal bandung ini mendapat respon yang sangat baik ketika perform di acara tv nasional,begitupula dengan DeadSquad,Grup band Beraliran "Technical Death Metal" ini mendapat apresiasi yang luar biasa,Karena bisa dibilang baru akhir-akhir ini musik sepertinya di promosikan oleh TV Nasional
Juga dimotori oleh Event Organizer yang saat ini sedang gencar menarik musisi beradrenalin tinggi dengan membuat Event Rock Besar,Sebut saja Java Rocking Land,Hammersonic Fest,Rock In Solo,Bandung Berisik yang sudah dalam taraf internasional berhasil menarik Ribuan Penonton
Mungkin di tahun inilah Mulainya Kebangkitan dari Musik ROCK !!semoga dengan ini Industri Musik Indonesia bisa lebih Bijak untuk tidak hanya mengibarkan 1 Genre tertentu,sudah sepatutnya semua Musisi dapat berkarya di belantika musik indonesia tanpa harus di "Hajar" oleh suatu kebijakan tertantu
Juga dimotori oleh Event Organizer yang saat ini sedang gencar menarik musisi beradrenalin tinggi dengan membuat Event Rock Besar,Sebut saja Java Rocking Land,Hammersonic Fest,Rock In Solo,Bandung Berisik yang sudah dalam taraf internasional berhasil menarik jutaan penonton
Long Live Rock N Roll
[/quote]
http://www.metrotvnews.com/read/news...dapatan-Negara (http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/04/23/149633/Keberadaan-Musik-Rock-Bisa-Menambah-Pendapatan-Negara)
TAHUKAH Anda musik metal ternyata bisa menambah pendapatan nasional sebuah negara? Itulah hasil studi peneliti yang mengkaji aliran musik rock, heavy metal, dan sejenisnya dengan pendapatan negara.
Penelitian itu dilakukan peneliti dari Encyclopedium Metallum, sebuah organisasi yang meneliti aliran musik metal. Bahkan kini ada cabang baru disiplin ilmu ekonomi khusus mengkaji hubungan pendapatan negara dengan aliran musik rock dan heavy metal. Cabang imu baru itu dinamakan Rockonomics.
Menurut peneliti, ada motif ekonomi di balik semua aliran musik keras. Misalnya saja musik yang digaungi Dream Theater, Linkin Park, atau Metallica.
Peneliti melakukan penelitian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Peneliti menemukan fakta rata-rata terdapat satu kelompok musik di antara 100 ribu penduduk di setiap negara. Hingga kini, lebih dari 600 kelompok musik metal profesional maupun amatir tersebar hingga penjuru dunia.
Ternyata keberadaan mereka memberi pendapatan bagi masing-masing negara. Amerika Serikat memperoleh pendapatan 1,9 miliar dolar AS dari keberadaan band musik jenis keras tersebut.
Posisi itu pun disusul Jerman dengan pencapaian pendapatan sebesar 808 juta dolar AS. Sementara di Swis, musik rock dan heavy metal menyumbang 105,63 juta dolar AS sebagai devisa negara tersebut.
Menariknya, Rockonomics menemukan fakta bahwa negara miskin sumber daya alam pun mampu mengeruk pendapatan besar dari musik. Itu terjadi pada Jepang dan Korea Selatan. Musik berbau Korea atau Korean Wave menyebar ke seluruh dunia. Sehingga pundi-pundi devisa negara pun kian bertambah.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia bisa meraih devisa negara selain dari pendapatan penyaluran tenaga kerja ke luar negeri?(RRN)
TEMPO.CO , Yogyakarta: Musisi Roy Jeconiah menganggap saat ini musik rock di Indonesia seperti kumpulan gerilyawan yang meski hidup namun terlihat samar-samar. �Kalau mati enggak, off air-nya jalan terus. Tapi ya memang sangat tergeser dengan yang lagi dianggap menjual, jadi enggak tampak,� kata eks vokalis band rock Boomerang itu saat ditemui Tempo usai menggelar konser mini di Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, Kamis 12 April 2012.
Menurut Roy, redupnya aliran rock saat ini karena semua masih tergantung label besar di Indonesia yang perannya masih dominan di Tanah Air. Sehingga cara pandang label pun pada pasar sangat mempengaruhi musik yang akan disuguhkan ke publik.
�Tidak seperti dulu, masih banyak major label yang mau memberi treatment pada semua jenis aliran termasuk rock. Treatment itu kuncinya sebuah musik bisa hidup,� katanya.
Treatment yang dimaksud Roy adalah kepedulian memberi ruang dan tak abai pada kreativitas yang dihasilkan sebuah band, meski jenis aliran musiknya berbeda. Misalnya saja soal memfasilitasi rekaman hingga melakukan promo dengan menggelar konser.
�Asal treatment itu ada, akan tetap punya pasar kok. Tapi kan selama ini selalu pakai alasan tak bisa dijual,� kata musisi yang hengkang dari Boomerang dua tahun silam itu.
Roy mengenang saat dulu label yang tak sampai masuk dapur rekaman mencampuri kreativitas musisi. Label hanya terima jadi apa yang dibuat musisi.
�Sekarang enggak ada (label) yang berani (bebaskan kreativitas), tapi ikut dikte semua kalau perlu sampai promosinya. Jadi musiknya pun seragam,� kata musisi yang punya mimpi memiliki solo album itu.
Pria yang pernah berjualan Soto Ayam usai keluar dari Boomerang itu membantah pembajakan menjadi satu-satunya faktor yang membuat label merugi.
�Meski era Boomerang dulu masih kaset, pembajakan juga sudah ada, tapi penjualan album tetap jalan. Jadi bukan itu masalahnya, tapi lebih soal treatment itu. Ada nggak yang masih peduli?� kata pelantun tembang Bawalah Aku itu.
Vokalis yang menghasilkan 12 album bersama Boomerang itu pun juga menyorot pragmatisme bibit-bibit rock saat ini yang dinilai sering abai pada produksinya sehingga makin tak dilirik. �Lagu-lagu dan lirik kuat, tapi finishingnya enggak digarap. Sound seadanya,� katanya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...a-Sekarat-Jika (http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/219396769/Roy-Jeconiah-Musik-Rock-Indonesia-Sekarat-Jika)
[quote]
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...ama-Musik-Rock (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/entertainmen/2012/03/21/5726/Atas-Nama-Musik-Rock)
JAKARTA, suaramerdeka.com - Sejumlah musisi rock seperti Baron, John Paul Ivan, Eno, Candil, Kikan dan Yuke bersaksi, bahwa masa muda mereka tumbuh dalam iringan musik rock. Oleh karena itu, Baron yang sekarang tergabung dalam Baron & Soulmate, John Paul Ivan atau JPI yang pernah malang melintang bersama Boomerang, Eno dengan Netral, Candil yang pernah menjadi vokalis Seurieuz, serta Kikan yang sempat berkibar di bawah bendera Coklat, juga Yuke dengan Dewa 19-nya bertekad akan menggunakan ajang pencarian bakat penyanyi rock, "Sebagai momentum membangkitkan kembali musik rock di Indonesia," kata Baron dalam hajatan "Gudang Garam Intermusic Rockstars", di Jakarta, Selasa (20/3).
Menurut mereka membangkitkan kembali musik rock dalam industri musik Indonesia, memang bukan pekerjaan mudah. Sebab sepemahaman mereka, sejumlah penggerak musik rock seperti Log Zhelebour misalnya, dari beberapa tahun lalu senantiasa berusaha membangkitkan kembali musik rock, via berbagai band anak asuhnya seperti Jamrud, dan Edane misalnya. "Tapi hasilnya memang belum terasa," katanya.
Oleh karena itu, para musisi yang merasa berhutang budi pada musik rock yang turut membentuk mereka berkiprah di industri musik itu, merasa mempunyai kewajiban membangunkan kembali musik pemekak telinga itu.
"Ini PR (pekerjaan rumah) bersama, saya yakin kejayaan musik rock akan bangkit kembali seperti era tahun 80-an," tutur Candil yang masih bersetia dengan rambut palsunya.
Hal itu diamini Yuke dan Kikan. Bagi mereka, betapa pun kecil atau tidak sebesar pasar musik pop, musik rock tetap mengalir di darah mereka, "Juga di darah para pencintanya yang terkenal militan. Jadi musik rock nggak akan pernah mati," kata Kikan.
</div>
Selain beberapa pemicu diatas,gairah para Rockstar indonesia pun akhir ini mulai gencar mempromosikan diri di dalam nama 'ROCK' ,sebut saja Yuke,Candil,John Paul Ivan,Baron dan beberapa nama lain mulai gencar kembali terlihat,dan para amunisi rock pun mulai gencar bertebaran di mana-mana,dengan semangat muda mereka pun gencar menampilkan diri kedepan publik.
Disaat industri sedang mengarah ke musik K-Pop,dan bisa dibilang sedang menganaktirikan Musik Rock,band-band seperti Edane dan Roxx tetap berada di jalur mereka,tanpa harus takut kehilangan pasar
Dikutip dari dreamersradio.com ,Yuke Bassist The Indonesian All Rockstar menyatakan mengapa ia masih ada di dalam jalur musik Rock
"Buat saya ini udah harga mati"
Seiring dengan mulai terbukanya pasar untuk musik rock,Musik Heavy Metal pun juga dapat peluang untuk dapat mengibarkan sayapnya lebih lebar di industri pasar,contohnya Burgerkill ,band asal bandung ini mendapat respon yang sangat baik ketika perform di acara tv nasional,begitupula dengan DeadSquad,Grup band Beraliran "Technical Death Metal" ini mendapat apresiasi yang luar biasa,Karena bisa dibilang baru akhir-akhir ini musik sepertinya di promosikan oleh TV Nasional
Juga dimotori oleh Event Organizer yang saat ini sedang gencar menarik musisi beradrenalin tinggi dengan membuat Event Rock Besar,Sebut saja Java Rocking Land,Hammersonic Fest,Rock In Solo,Bandung Berisik yang sudah dalam taraf internasional berhasil menarik Ribuan Penonton
Mungkin di tahun inilah Mulainya Kebangkitan dari Musik ROCK !!semoga dengan ini Industri Musik Indonesia bisa lebih Bijak untuk tidak hanya mengibarkan 1 Genre tertentu,sudah sepatutnya semua Musisi dapat berkarya di belantika musik indonesia tanpa harus di "Hajar" oleh suatu kebijakan tertantu
Juga dimotori oleh Event Organizer yang saat ini sedang gencar menarik musisi beradrenalin tinggi dengan membuat Event Rock Besar,Sebut saja Java Rocking Land,Hammersonic Fest,Rock In Solo,Bandung Berisik yang sudah dalam taraf internasional berhasil menarik jutaan penonton
Long Live Rock N Roll
[/quote]
http://www.metrotvnews.com/read/news...dapatan-Negara (http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/04/23/149633/Keberadaan-Musik-Rock-Bisa-Menambah-Pendapatan-Negara)
TAHUKAH Anda musik metal ternyata bisa menambah pendapatan nasional sebuah negara? Itulah hasil studi peneliti yang mengkaji aliran musik rock, heavy metal, dan sejenisnya dengan pendapatan negara.
Penelitian itu dilakukan peneliti dari Encyclopedium Metallum, sebuah organisasi yang meneliti aliran musik metal. Bahkan kini ada cabang baru disiplin ilmu ekonomi khusus mengkaji hubungan pendapatan negara dengan aliran musik rock dan heavy metal. Cabang imu baru itu dinamakan Rockonomics.
Menurut peneliti, ada motif ekonomi di balik semua aliran musik keras. Misalnya saja musik yang digaungi Dream Theater, Linkin Park, atau Metallica.
Peneliti melakukan penelitian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Peneliti menemukan fakta rata-rata terdapat satu kelompok musik di antara 100 ribu penduduk di setiap negara. Hingga kini, lebih dari 600 kelompok musik metal profesional maupun amatir tersebar hingga penjuru dunia.
Ternyata keberadaan mereka memberi pendapatan bagi masing-masing negara. Amerika Serikat memperoleh pendapatan 1,9 miliar dolar AS dari keberadaan band musik jenis keras tersebut.
Posisi itu pun disusul Jerman dengan pencapaian pendapatan sebesar 808 juta dolar AS. Sementara di Swis, musik rock dan heavy metal menyumbang 105,63 juta dolar AS sebagai devisa negara tersebut.
Menariknya, Rockonomics menemukan fakta bahwa negara miskin sumber daya alam pun mampu mengeruk pendapatan besar dari musik. Itu terjadi pada Jepang dan Korea Selatan. Musik berbau Korea atau Korean Wave menyebar ke seluruh dunia. Sehingga pundi-pundi devisa negara pun kian bertambah.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia bisa meraih devisa negara selain dari pendapatan penyaluran tenaga kerja ke luar negeri?(RRN)
TEMPO.CO , Yogyakarta: Musisi Roy Jeconiah menganggap saat ini musik rock di Indonesia seperti kumpulan gerilyawan yang meski hidup namun terlihat samar-samar. �Kalau mati enggak, off air-nya jalan terus. Tapi ya memang sangat tergeser dengan yang lagi dianggap menjual, jadi enggak tampak,� kata eks vokalis band rock Boomerang itu saat ditemui Tempo usai menggelar konser mini di Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, Kamis 12 April 2012.
Menurut Roy, redupnya aliran rock saat ini karena semua masih tergantung label besar di Indonesia yang perannya masih dominan di Tanah Air. Sehingga cara pandang label pun pada pasar sangat mempengaruhi musik yang akan disuguhkan ke publik.
�Tidak seperti dulu, masih banyak major label yang mau memberi treatment pada semua jenis aliran termasuk rock. Treatment itu kuncinya sebuah musik bisa hidup,� katanya.
Treatment yang dimaksud Roy adalah kepedulian memberi ruang dan tak abai pada kreativitas yang dihasilkan sebuah band, meski jenis aliran musiknya berbeda. Misalnya saja soal memfasilitasi rekaman hingga melakukan promo dengan menggelar konser.
�Asal treatment itu ada, akan tetap punya pasar kok. Tapi kan selama ini selalu pakai alasan tak bisa dijual,� kata musisi yang hengkang dari Boomerang dua tahun silam itu.
Roy mengenang saat dulu label yang tak sampai masuk dapur rekaman mencampuri kreativitas musisi. Label hanya terima jadi apa yang dibuat musisi.
�Sekarang enggak ada (label) yang berani (bebaskan kreativitas), tapi ikut dikte semua kalau perlu sampai promosinya. Jadi musiknya pun seragam,� kata musisi yang punya mimpi memiliki solo album itu.
Pria yang pernah berjualan Soto Ayam usai keluar dari Boomerang itu membantah pembajakan menjadi satu-satunya faktor yang membuat label merugi.
�Meski era Boomerang dulu masih kaset, pembajakan juga sudah ada, tapi penjualan album tetap jalan. Jadi bukan itu masalahnya, tapi lebih soal treatment itu. Ada nggak yang masih peduli?� kata pelantun tembang Bawalah Aku itu.
Vokalis yang menghasilkan 12 album bersama Boomerang itu pun juga menyorot pragmatisme bibit-bibit rock saat ini yang dinilai sering abai pada produksinya sehingga makin tak dilirik. �Lagu-lagu dan lirik kuat, tapi finishingnya enggak digarap. Sound seadanya,� katanya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...a-Sekarat-Jika (http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/219396769/Roy-Jeconiah-Musik-Rock-Indonesia-Sekarat-Jika)
[quote]
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...ama-Musik-Rock (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/entertainmen/2012/03/21/5726/Atas-Nama-Musik-Rock)
JAKARTA, suaramerdeka.com - Sejumlah musisi rock seperti Baron, John Paul Ivan, Eno, Candil, Kikan dan Yuke bersaksi, bahwa masa muda mereka tumbuh dalam iringan musik rock. Oleh karena itu, Baron yang sekarang tergabung dalam Baron & Soulmate, John Paul Ivan atau JPI yang pernah malang melintang bersama Boomerang, Eno dengan Netral, Candil yang pernah menjadi vokalis Seurieuz, serta Kikan yang sempat berkibar di bawah bendera Coklat, juga Yuke dengan Dewa 19-nya bertekad akan menggunakan ajang pencarian bakat penyanyi rock, "Sebagai momentum membangkitkan kembali musik rock di Indonesia," kata Baron dalam hajatan "Gudang Garam Intermusic Rockstars", di Jakarta, Selasa (20/3).
Menurut mereka membangkitkan kembali musik rock dalam industri musik Indonesia, memang bukan pekerjaan mudah. Sebab sepemahaman mereka, sejumlah penggerak musik rock seperti Log Zhelebour misalnya, dari beberapa tahun lalu senantiasa berusaha membangkitkan kembali musik rock, via berbagai band anak asuhnya seperti Jamrud, dan Edane misalnya. "Tapi hasilnya memang belum terasa," katanya.
Oleh karena itu, para musisi yang merasa berhutang budi pada musik rock yang turut membentuk mereka berkiprah di industri musik itu, merasa mempunyai kewajiban membangunkan kembali musik pemekak telinga itu.
"Ini PR (pekerjaan rumah) bersama, saya yakin kejayaan musik rock akan bangkit kembali seperti era tahun 80-an," tutur Candil yang masih bersetia dengan rambut palsunya.
Hal itu diamini Yuke dan Kikan. Bagi mereka, betapa pun kecil atau tidak sebesar pasar musik pop, musik rock tetap mengalir di darah mereka, "Juga di darah para pencintanya yang terkenal militan. Jadi musik rock nggak akan pernah mati," kata Kikan.
</div>