Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

9th May 2019 01:27 PM jakaduriat#31
Pengharapan Yang Realistis Dalam Forex Trading
Banyak trader masuk ke dunia Forex Trading dengan harapan keuntungan tinggi atau kebebasan finansial instan. Ini menjadikan trading tidak realistis.

Banyak teman trader yang "nyemplung" ke dunia Forex Trading dengan harapan yang menurut saya kurang realistis. Rata-rata mereka berharap bisa mengeruk keuntungan tinggi, jauh di atas rata-rata hasil investasi secara umum, atau malah berharap meraih kebebasan finansial secara instan, atau setidaknya dalam waktu yang singkat. Pengharapan-pengharapan ini tidak masuk akal dan menjadikan trading tidak realistis. Bukan maksud saya mematahkan semangat anda dalam belajar trading loh ya, saya cuma ingin mengingatkan bahwa setiap investasi dalam bisnis selalu mengandung resiko.

https://i.postimg.cc/MZtbnvxz/pengha...ng-75202-1.jpgSetiap Bisnis Pasti Ada Risikonya
Hal inilah yang seharusnya disadari oleh setiap calon investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal alias berinvestasi. Sebenernya sih kalo dirunut ke belakang, pengharapan tinggi di kalangan (calon) trader bukan semata-mata "salah" si calon trader tersebut. Memang kebanyakan tawaran investasi di dunia Forex Trading hanya mengemukakan tingginya return yang bisa diperoleh, tanpa menyertakan warning tentang resikonya.

Seorang kenalan saya pernah menanyakan, bisa nggak nitip modal untuk ditradingkan di forex. Saya tanya, berapa return yang dia harapkan per bulannya? Dia jawab: 100%. Wah, saya bilang, kalau saya nggak berani jamin return sebesar itu bisa tetap setiap bulannya. Masih saya tambahi lagi dengan penjelasan mengenai resiko yang mungkin terjadi di forex trading ini.

Anda pengen tahu reaksinya? Serta merta dia kabur deh. Lah, makanya saya katakan pada setiap calon trader maupun investor: get real, deh! Mana ada investasi yang terjamin return-nya sebesar 100% sebulan tanpa resiko? Yang bener aja, guys!

Mari coba kita hitung ya. Kalau seandainya return per bulan katakan sebesar 100% dari modal dan anda melakukan compounding dari profit tersebut (keuntungan anda kembali tanamkan sebagai modal). Maka jika kita menginvestasikan sebesar US$250, di akhir tahun pertama modal anda akan menjadi sebesar US$1,024,000. Di akhir tahun ke-2 akan menjadi US$4,194,304,000. Di akhir tahun ke-3 akan menjadi US$17,179,869,184,000. Dan di akhir tahun ke-4, anda akan menjadi "penguasa alam semesta" dengan memiliki aset sebesar US$70,368,744,177,664,000. Hitung sendiri deh nilainya dalam rupiah!

Wew, sebentar… Apakah anda percaya hasil seperti itu bisa tercapai? Eh, kalau menurut hitungan matematis di atas kertas sih memang hasilnya seperti itu. Tapi dalam prakteknya? Waduh! Sekali lagi, bukan maksud hati merontokkan niat anda menjadi trader, tapi dari pengalaman banyak teman trader yang sudah menjadi trader setidaknya lebih dari dua tahun, hasil yang konsisten profit besar seperti itu dalam prakteknya sangat sulit untuk tercapai.

Oke, untuk beberapa bulan, Anda mungkin bisa mencapai perolehan return sebesar itu, tapi untuk konsisten sebesar itu terus menerus? yah, terus terang, susah deh!

Realistis Dalam Trading
Nah, lalu, berapa persen sih sebenernya hasil yang realistis yang bisa diperoleh dalam trading? Beberapa teman trader menyebutkan angka 30% per bulan. Teman trader yang lain menyebutkan angka 10% per bulan sebagai hasil yang konsisten bisa diperoleh.

O ya, teman trader lain masih menambahkan pesan: jangan melakukan compounding profit dengan menanamkan kembali seluruh profit yang diperoleh dari trading. Setidaknya, lakukan penarikan dana (withdrawal/WD) untuk menutup biaya operasional tiap bulannya dan memberi "hadiah" pada diri sendiri.

Bahkan, ada yang menyarankan untuk melakukan hit and run. Maksudnya di sini, siklus atau aliran modal dalam bertrading itu sebaiknya singkat saja: deposit, trading, lalu jika profit langsung di WD dan… nikmati hasil trading kita. Toh menurutnya, proses WD dan deposit relatif singkat. Ntar kalau ingin trading lagi, ya tinggal deposit lagi.

Saya tidak bisa mengatakan mana cara mengelola modal trading terbaik secara umum, semuanya tergantung pada anda. Silahkan pilih yang cocok untuk anda. Apakah anda akan melakukan cara hit and run tadi, ataukah akan menanamkan kembali sekian persen profit sebagai modal, atau akan melakukan WD secara rutin dalam jumlah tertentu untuk menutup biaya operasional setiap bulannya.

Yang jelas, tetaplah memasang pengharapan yang realistis dalam trading dan ingatlah resiko yang harus anda tanggung. Terus terang, saya sedih melihat teman-teman trader yang berguguran di market gara-gara (tadinya) mempunyai harapan yang terlalu tinggi, dan akhirnya patah semangat dalam proses pencapaiannya.

So, keep the spirit alive, but… be realistic! Trading itu asyik kok, apapun hasil akhir yang kita peroleh. Eh, tapi asal nggak terlalu sering kena Margin Call sih.

SUMBER :www.seputarforex.com

10th May 2019 08:51 AM jakaduriat#32
Cara Untuk Meminimalisir Risiko Dalam Perdagangan Forex
Seperti yang kita tahu, trading Forex itu berisiko. Trader secara konstan mencari kesempatan untuk menghasilkan keuntungan di setiap perdagangan. Hal ini tentu sangat bagus, tetapi tidak semua orang memperhatikan 1 hal penting dalam perdagangan Forex: membatasi risiko.

Bagaimana kita dapat membatasi risiko?

1. Rasio risk-reward.Hal pertama yang sangat penting adalah keuntungan yang didapat. Potensi keuntungan harus dua kali lebih besar atau lebih, 1: 3 lebih baik. Ini tidak berarti membatasi stop loss atau memperluas target take profit untuk mencapai rasio risk-reward yang diinginkan. Jika sistem anda menghasilkan perdagangan yang memiliki rasio risk-reward yang masuk akal, itu adalah perdagangan yang baik. Jika tidak, itu merupakan perdagangan yang buruk. Rasio risk-reward yang tinggi berarti Anda dapat memiliki lebih banyak perdagangan rugi dari perdagangan profit, tetapi masih berhasil membuat keuntungan dalam jangka panjang.

2. Membatasi kerugian suatu perdagangan sesuai dengan jumlah uang di akun: pengelolaan uang di akun berarti Anda menyadari besarnya persentase kerugian berdasarkan jumlah uang di akun pada setiap perdagangan. Sebuah kerugian 2% dari akun Anda dianggap baik, 3% maksimum.

3. Perdagangan kecil di saat volatilitas tinggi: Anda tidak dapat mengantisipasi suatu berita ekonomi, tetapi ada beberapa peristiwa yang mengakibatkan volatilitas tinggi. Non-Farm Payrolls dan rate decisions biasanya menggerakan pasar. Jika Anda berencana untuk masuk ke dalam perdagangan sebelum atau setelah berita ini, Anda harus lebih berhati-hati. Anda dapat mengatur stop loss Anda menjadi lebih kecil dan tetap mengawasi pasar, yang paling penting adalah mengurangi ukuran lot Anda.

Jadi, bagaimana Anda membatasi risiko Anda? Apakah Anda menggunakan salah satu metode di atas? Selalu batasi risiko Anda supaya Anda dapat bertahan di perdagangan Forex dan mendapat profit secara konsisten.

SUMBER : http://www.forexindo.com

10th May 2019 11:26 AM jakaduriat#33
Dolar AS Semakin Tertekan Pasca Data PPI

Sesuai ekspetasi, PPI AS bulanan turun ke level 0.2 persen. Dolar AS yang sudah tertekan di tengah perseteruan dagang dengan China, menjadi makin melemah.

Dolar AS terus jatuh akibat rendahnya minat risiko pasar. Malam ini, data PPI AS yang biasanya berdampak tinggi tidak memberikan bantuan, malah menambah tekanan. Sementara Yen Jepang terus berjaya sebagai safe haven di tengah negosiasi dagang AS-China.

Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.25 persen ke 97.35 dalam time frame harian. Sedangkan USD/JPY terus merosot hingga 0.45 persen ke level rendah sejak 4 Februari, dan diperdagangkan di 109.565 saat berita ini ditulis.

Sebagai informasi, hubungan AS dan China kembali memanas akibat pernyataan Presiden AS Donald Trump yang terus memojokkan China, dan menuduhnya mengingkari kesepakatan. Meski tak terima atas tuduhan Trump, saat ini China masih mencoba bernegosiasi demi menghindari kenaikan bea impor tambahan yang rencananya akan mulai diterapkan Jumat besok.

PPI AS Tak Sesuai Ekspektasi
Sementara itu, Producer Prices Index (PPI) AS bulan April 2019 (YoY) tak memenuhi harapan pasar. Data yang mengukur inflasi di tingkat produsen tersebut stagnan di angka 2.2 persen, mengecewakan ekspektasi kenaikan ke 2.3 persen.

Indeks PPI AS bulanan yang lebih berdampak bagi Dolar AS, justru anjlok sesuai dengan ekspektasi. PPI AS (MoM) hanya naik 0.2 persen di bulan April 2019. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan, tapi jauh lebih rendah dari perolehan 0.6 persen di bulan Maret. Penyebab perlambatan tersebut adalah kemerosotan inflasi di sektor energi dan jasa, yang masing-masing kini berada di level 1.8 persen dan 0.1 persen.

SUMBER :www.seputarforex.com

10th May 2019 07:50 PM jakaduriat#34
Para Pelaku Pasar
Biasanya, bank yang cukup besar mengkhususkan diri dalam transaksi mata uang yang berkaitan dengan ini atau pasangan mata uang lainnya (alat mata uang) bertindak dalam peranannya sebagai para pelaku pasar. Khususnya, terus menerus hadirnya substansial para pelaku pasar yang mengatur stabilitas pasar ini, serta likuiditas yang ideal,yang sama, yang sering dibicarakan.

Aktivitas para pelaku pasar dianggap sebagai faktor fundamental penting di Forex. para pelaku pasar adalah organisasi keuangan yang berpengaruh dan beroperasi di pasar antar bank dari operasi pertukaran mata uang yang sistematis melakukan quote dari pasangan mata uang, menyediakan semua kemungkinan untuk melakukan transaksi Forex ini atau yang lain (BUY atau SELL) pada harga yang sesuai (kurs) BID atau ASK.

Pada dasarnya, para pelaku pasar menentukan operasi Forex dan menjalankan transaksi pertukaran mata uang yang diprakarsai oleh pelaku pasar independen dari kondisi yang ada. Jika trader Forex ingin mempengaruhi transaksi BUY yang berkaitan dengan pasangan mata uang tertentu, para pelaku pasar harus memastikan jumlah penjualan yang dibutuhkan mata uang dasar dari pasangan mata uang ini untuk trader tersebut. Jika trader Forex ingin mempengaruhi transaksi SELL mengenai pasangan mata uang tertentu, para pelaku pasar harus melakukan segala kemungkinan agar transaksi ini dapat dilakukan, memastikan membeli jumlah yang dibutuhkan dari mata uang dasar alat alat mata uang yang sesuai dari trader.

Para pelaku pasar teratur melakukan transaksi Forex di bawah (tools) pasangan mata uang yang mereka quote sendiri. Dapat dikatakan bahwa para pelaku pasar tampaknya «menjaga» pasar terhadap pasangan mata uang tertentu, mempertaruhkan dana mereka sendiri dalam tingkat tertentu karena mereka dipaksa untuk melakukan transaksi Forex di situasi ketika pedagang, bertindak secara massal, ingin membeli atau menjual. Dengan kata lain, para pelaku pasar harus mengambil posisi yang berlawanan dengan posisi trader yang menyatakan niatnya untuk melakukan transaksi tertentu (BUY atau SELL).

Biasanya, bank cukup besar yang mengkhususkan diri dalam transaksi mata uang mengenai ini atau pasangan mata uang lainnya (alat mata uang) bertindak sebagai para pelaku pasar. Khususnya, terus menerus hadirnya substansial para pelaku pasar yang mengatur stabilitas pasar ini, serta likuiditas yang ideal,yang sama, yang sering dibicarakan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, para pelaku pasar yang memiliki kewajiban terhadap penyediaan likuiditas pasar dipaksa untuk membeli mata uang dari trader dalam situasi ketika kurs memiliki kecenderungan untuk turun, atau menjual mata uang kepada trader di situasi ketika harga naik. Fakta ini mengasumsikan resiko yang signifikan untuk para pelaku pasar yang dengan cara memberikan kompensasi membebankan spread (selisih antara ASK dan BID). Para pelaku pasar membebankan sejumlah spread pada trader yang membuka ini atau transaksi Forex lain terhadap pasangan mata uang yang di quote oleh para pelaku pasar. Dengan cara ini, spread adalah pendapatan yang memang layak diterima oleh para pelaku pasar.


Sumber: ForexChief

13th May 2019 10:16 AM jakaduriat#35
Konsekuensi Belajar Trading Forex

Adanya kesulitan selama belajar trading forex dapat memunculkan sejumlah konsekuensi, yang mau tak mau harus Anda hadapi jika ingin sukses trading forex. Apa sajakah itu?

Sewaktu Anda mulai belajar trading forex, tentu akan ada beberapa masalah dan rintangan yang menghadang. Namun jika Anda berhasil menyelesaikan masalah dan mengubah diri dari pecundang menjadi pemenang, maka hidup Anda juga akan berubah. Hal itu bukan semata karena uang yang dihasilkan, tetapi juga karena perubahan cara pandang Anda terhadap segala sesuatu di sekitar.

Persepsi yang kita bicarakan di sini bukan hanya soal kesuksesan trading, tapi juga mengenai rintangan dan konsekuensi trading forex. Untuk mendapatkan cara pandang yang sesuai, di sini kita akan membahas lebih lanjut tentang kesulitan yang wajar ditemui saat Anda masih dalam tahap belajar trading forex. Harapannya, Anda bisa lebih mudah menerima rintangan-rintangan tersebut sebagai konsekuensi yang harus Anda hadapi dan atasi.

Kesulitan Dalam Belajar Trading Forex
Kali pertama terjun ke dalam trading forex dan mencoba analisa teknikal dalam akun demo, pasti terasa mudah. Namun, ketika mencoba memasuki Live Trading, yang Anda dapati justru kebalikannya. Mengapa demikian?

Jawabannya adalah karena Anda berhadapan langsung dengan risiko kehilangan uang ketika Live Trading. Aktivitas trading yang semula dirasa mudah dan ringan untuk dijalankan di akun demo, mendadak jadi diliputi dengan berbagai risiko kehilangan uang secara real dan harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian. Karena pikiran dikuasai oleh rasa takut, maka Anda bisa saja menyimpang dari sistem trading dan lebih terdorong untuk menjalankan trading berdasarkan spekulasi. Jika alam bawah pikiran Anda terus merasa takut rugi, maka dengan sendirinya Anda akan mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi dan bertrading secara tidak logis.

Tidak hanya rasa takut, trading dengan uang real untuk pertama kalinya juga bisa memunculkan rasa serakah, terutama apabila Anda baru saja mengalami winning streak alias menang beruntun. Dari sini, sudah jelas bahwa Anda akan kesulitan mengedepankan objektivitas dan lebih menuruti emosi trading.

Konsekuensi Belajar Trading Forex
Adanya kesulitan-kesulitan yang ditemui selama belajar trading bisa jadi memunculkan sejumlah konsekuensi yang mau tak mau harus bisa Anda tangani, jika ingin bisa sukses dalam forex.


1. Dikendalikan Emosi

Banyak trader kesulitan mencapai keberhasilan, karena mudah dikuasai oleh emosi saat trading. Pasar forex yang likuid dan bisa diakses 24/5, dengan pergerakan harga yang selalu berfluktuasi secara real-time, membuat banyak trader pemula sering terbawa gejolak pasar. Mereka sering meninggalkan logika saat mengikuti naik turunnya harga.

Jika Anda selalu membiarkan alam bawah sadar menguasai, maka secara otomatis Anda akan sering melakukan kesalahan. Alam bawah sadar akan dengan mudah menipu Anda untuk menghindari peluang, meski sebenarnya sudah banyak sinyal yang mengkonfirmasi. Sebaliknya, saat Anda dikuasai oleh keserakahan, Anda akan cenderung untuk open posisi meski kenyataannya tidak ada sinyal yang cukup valid untuk mengkonfirmasinya. Lantas bagaimana hasilnya? Yaah bisa jadi yang Anda dapatkan justru loss besar-besaran.

Pada akhirnya, jika Anda mampu bertahan cukup lama di forex, Anda akan dituntut untuk menyesuaikan cara pikir Anda. Menghadapi pasar tidak bisa dilakukan dengan baik jika emosi Anda terlalu mendominasi. Ada baiknya rasa takut ataupun serakah dapat dikontrol dengan baik, sehingga tindakan Anda selama trading bisa tetap objektif. Jika Anda terbiasa melakukan setup emosi tersebut untuk kepentingan trading, maka bukan tidak mungkin Anda akan mampu menerapkan cara pikir yang sama di kehidupan sehari-hari.


2. Kehilangan Uang
Poin kedua ini bisa jadi merupakan konsekuensi yang menuntut Anda untuk bisa legowo menerima. Yapp, Anda harus siap kehilangan uang alias merugi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa belajar forex belum lengkap bila belum pernah merugi. Ini karena kesuksesan dalam forex tak bisa diraih secara instan. Selain itu, seseorang seringkali baru bisa benar-benar belajar setelah mengalami kekalahan. Tapi, kalau baru belajar sudah rugi, lalu bagaimana bisa suksesnya? Kuncinya ada pada konsekuensi belajar trading forex ketiga di bawah ini.


3. Keharusan Untuk Terus Belajar
Apakah setelah selesai menempuh tahapan belajar forex, maka secara instan Anda bisa langsung panen profit? Tentu saja tidak. Faktanya, pasar terus berubah dari waktu ke waktu. Para trader profesional pun harus terus menerus belajar meskipun sudah menghasilkan jutaan Dolar. Dalam perjalanan Anda nantinya, akan selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kekalahan maupun kesuksesan. Untuk membalas kekalahan itu, maka Anda harus belajar menghindari kesalahan yang sama. Sementara jika ingin mempertahankan hasil yang konsisten, Anda harus bisa menjaga "rahasia" keberhasilan serta meningkatkan performa trading sebaik mungkin.

Terlepas dari apakah Anda suka atau tidak, trading forex memiliki hubungan langsung dengan pengetahuan dan emosi Anda sebagai trader. Jika ingin menghasilkan uang melalui trading forex secara konsisten, sudah semestinya Anda mengontrol kondisi mental dan pikiran Anda lebih dulu.

SUMBER :www.seputarforex.com

13th May 2019 11:10 AM jakaduriat#36
Tanggapi Kenaikan Tarif Impor, China Kukuh Pertahankan Kepentingannya

Pembicaraan dagang AS-China kembali menghadapi jalan buntu karena Beijing tidak ingin AS mendikte perubahan aturan perdagangan yang bisa berdampak pada kepentingan China.

Amerika Serikat dan China menemui kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan yang berlangsung hari Minggu (12/Mei) kemarin. Washington menuntut janji perubahan konkret dalam hukum China, tetapi Beijing menolak dan mengatakan tidak akan menelan "buah pahit" yang merugikan kepentingannya.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa China perlu menyetujui ketentuan penegakan hukum untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan AS. Namun, keengganan mereka untuk mengubah hukum dan Undang-Undang di China terkait perlindungan kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa, menjadi pemicu memanasnya kembali tensi perang dagang sejak minggu lalu.

China Menentang Dan Tidak Akan Menyerah
Kenaikan tarif impor barang-barang China yang kini mencapai 25 persen tidak menyurutkan langkah Beijing untuk terus memperjuangkan kepentingan nasional China. Beijing dikabarkan terbuka pada jalur negosiasi, tetapi tidak akan pernah menyerah terhadap hal-hal penting yang bersangkutan dengan kepentingan nasional mereka.

"China tidak akan pernah kehilangan kehormatan dan tidak seorang pun yang mengharapkan China menelan buah pahit yang akan membahayakan kepentingan nasional," kata People's Daily, sebuah surat kabar yang dikendalikan oleh Partai Komunis China.

Tanggapan bernada menentang juga muncul di tabloid nasionalis Global Times. Dalam editorialnya hari Senin (12/Mei) ini, media tersebut mengungkapkan bahwa China tidak punya alasan apapun untuk takut terhadap perang dagang.

"Persepsi bahwa China tak kuasa (mengatasi perang dagang) adalah fantasi dan penilaian yang salah... Jika mereka (AS) tidak memprovokasi secara serius, maka sebenarnya orang-orang China tidak menyukai perang dagang. Namun, apabila sudah dipaksa sedemikian rupa, maka tidak ada jalan lain bagi China kecuali untuk tetap menjaga kedaulatan, martabat, dan hak-hak pembangunan jangka panjang rakyat China," tutur Global Times.

Trump: Posisi AS Lebih Menguntungkan
Pada hari Minggu kemarin, Donald Trump menggambarkan AS dalam posisi yang menguntungkan dalam perang dagang dengan China. Trump juga mengulangi pernyataan yang sebelumnya pernah terlontar, bahwa AS akan menerima puluhan miliar dari kenaikan tarif yang ia kenakan terhadap barang-barang China.

Ketika Larry Kudlow ditanya tentang siapa yang akan membayar tarif tambahan atas barang-barang impor China, penasihat ekonomi tersebut mengatakan bahwa kedua belah pihak akan menderita karena perang dagang ini. Namun, dirinya optimis ekonomi AS dapat mengatasi dampak perang dagang dengan lebih baik.

"Kami dalam kondisi luar biasa untuk memperbaiki praktek perdagangan tidak adil dari China selama 20 tahun terakhir... Ini adalah risiko yang harus diambil tanpa merusak ekonomi AS, sehingga patut dihargai," kata Kudlow sembari menambahkan bahwa ada kemungkinan kuat bagi Trump untuk bertemu Presiden China pada Pertemuan Puncak G20 di Jepang akhir Juni mendatang.

SUMBER :www.seputarforex.com

13th May 2019 01:27 PM jakaduriat#37
Luruskan Motivasi Trading, Langkah Pertama Belajar Forex

Motivasi trading setiap orang bisa jadi sangat beraneka ragam. Namun, ada satu motivasi trading yang sebenarnya menyesatkan.

Apa yang membuat Anda ingin belajar trading forex? Atau, kalau Anda memang sudah lama melakukan kegiatan ini, apa sih yang membuat Anda bertahan untuk terus bertrading?

Jawaban pertanyaan tentang motivasi untuk melakukan kegiatan trading ini bisa jadi sangat beraneka ragam. Ada teman trader yang menjawab bahwa motivasi trading dia adalah karena trading sudah menjadi hobi baginya. Ada juga trader menjawab, karena trading bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan. Bahkan ada yang menjawab karena trading memang profesi utamanya.

Bagaimana dengan motivasi trading Anda? Sebaiknya, luruskan motivasi sebelum belajar, karena ini bisa mempengaruhi trading Anda kelak.

Motivasi Trading Bisa Bermacam-Macam
Iya sih, memang bisa jadi motivasi antara satu orang dengan orang lainnya berbeda, meskipun untuk kegiatan yang sama. Motivasi itu sendiri bisa diartikan sebagai hal atau faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Jadi memang dimungkinkan, hal yang mendorong satu orang untuk melakukan satu kegiatan akan berbeda dengan orang lain.

Bagi teman-teman trader yang menganggap kegiatan trading sebagai hobi, saya bisa kira-kira nih, mereka inilah jenis trader yang biasanya suka telaten ngoprek indikator, betah berjam-jam mengamati chart, dan merasa kesepian saat market tutup di akhir pekan.

Sedangkan bagi trader yang menganggap trading sebagai pekerjaan sampingan atau bahkan yang sudah menjadikan trading sebagai penghasilan utama, bisa jadi mereka malah lebih mengandalkan EA alias Robot Trading dan berinvestasi sebagaimana investor yang rasional. Syukur-syukur sih kalau ada teman trader yang memang hobi trading dan bisa menjadikan trading sebagai penghasilan utamanya. Wah, bisa kebayang sih asyiknya, kalau kita bisa bekerja sesuai dengan minat kita.

Okelah, bagi teman-teman trader yang sudah "jadi", saya tidak terlalu mempermasalahkan apa motivasi trading utama mereka. Yang sering membuat saya prihatin, adalah motivasi teman-teman yang baru mulai belajar trading. Banyak teman-teman (calon) trader yang salah anggapan, menganggap trading adalah jalan singkat menuju kaya. Bahwa hanya dengan sekedar main tebak-tebakan buy atau sell, bisa mengeruk keuntungan tanpa harus bersusah payah.

Trading Bukan Jalan Singkat Jadi Kaya
Biasanya para (calon) trader yang ingin cepat kaya itu terjun ke dunia trading ini dengan semangat menggebu-gebu, invest dengan nominal yang relatif besar, dengan harapan bakalan memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dalam waktu singkat. Tipe (calon) trader semacam inilah yang akhirnya nanti justru mempunyai pandangan negatif tentang trading forex. Setelah mengalami Margin Call (MC), barulah mereka sadar bahwa ternyata trading itu tidak semudah yang dibayangkan.

Nah, kalau anda sekarang memang baru dalam tahapan tertarik untuk belajar trading forex dengan motivasi ingin cepat kaya, wah, saya sarankan untuk stop dulu deh. Coba review dulu sebelum invest atau deposit.

Saya tegaskan bahwa trading ini bukanlah jalan cepat dan mudah untuk menjadi kaya. Kalaupun Anda mendengar cerita dari trader-trader yang sudah berhasil memperoleh keuntungan yang stabil dan lumayan besar dari trading, jangan cepat-cepat tergiur deh. Coba tanyakan dulu, sudah berapa lama mereka belajar? Tanyakan juga berapa waktu, tenaga dan biaya yang sudah mereka habiskan dalam prosesnya? Pertimbangkanlah hal-hal tersebut. Apakah Anda mau, mampu, dan bersedia, untuk terus belajar dan berusaha sekeras mereka?

Ngomong-ngomong, saya jadi ingat salah seorang teman trader suka menguji (calon) trader yang ingin belajar trading. Pertanyaan standarnya adalah, "Sudah siap babak belur belum? kalau memang udah siap babak belur dan benjut-benjut, ayo kita bareng-bareng belajar".

Nah lho, biasanya sih banyak yang sudah mundur duluan tuh, dengan pertanyaan seperti itu. Lah iya, mana ada sih orang yang mau belajar sesuatu yang baru dengan motivasi pengen babak belur!? Tapi realitanya, di dunia trading, tidak ada ramuan instan untuk jadi kaya; semuanya tetap membutuhkan usaha. Punya keinginan belajar dan nyali yang kuat merupakan dua prasyarat untuk sukses belajar trading forex.

SUMBER :www.seputarforex.com

14th May 2019 07:10 PM jakaduriat#38
Babak Baru Konflik Dagang AS-China Picu Aksi Jual GBP/USD
GBP/USD masih berpotensi untuk bergerak turun menyusul semakin memanasnya konflik perdagangan yang terjadi antara AS dan China.

Analisa Fudamental

https://i.postimg.cc/HxWXB1j1/babak-...l-lanjutan.pngPasangan mata uang GBP/USD menutup perdagangan Senin (13/Mei) kemarin di zona merah, pasca China mengumumkan bahwa pihaknya akan memberlakukan tarif tambahan atas produk impor yang berasal dari AS. China menyatakan akan menetapkan tarif tambahan pada produk impor asal AS senilai $60 miliar, dan direncanakan akan berlaku secara efektif pada 1 Juni mendatan. Tindakan ini diambil sebagai langkah pembalasan atas tarif tambahan yang sudah lebih dahulu ditetapkan oleh AS pada Jumat (10/Mei) pekan lalu.

Tren pergerakan pasangan mata uang GBP/USD pada grafik 1 jam cenderung bearish, dan diperkirakan masih akan berlanjut turun hingga level Support 1.29176, terutama jika pergerakan harga masih terus bertahan kuat di bawah area Resistance 1.29791-1.30174.

Rekomendasi
  • Entry Sell: 1.29791
  • Take Profit: 1.29176
  • Stop Loss: 1.30174

Skenario Alternatif
  • Entry Buy: 1.30174 (Konfirmasi Buy jika harga berhasil ditutup di atas 1.30174)
  • Take Profit: 1.30789
  • Stop Loss: 1.29791

Arsip Analisa By : Rama Anandhita

SUMBER :www.seputarforex.com

14th May 2019 08:12 PM jakaduriat#39
Anggapan Para Awam Tentang Forex Market
Terdapat beberapa anggapan umum orang awam tentang pasar forex, yang belum tentu benar. Bagaimana sebenarnya konsep forex market itu?

Ada beberapa anggapan umum orang awam yang salah mengenai forex trading. Artikel ini akan membahas mengenai anggapan yang salah tersebut sekaligus membetulkannya. Yang perlu dipahami oleh trader adalah, forex trading adalah pasar terbesar di dunia. Banyak keuntungan yang bisa didapat dengan bertrading.

Pasar forex memerlukan "kantor"
Perputaran arus modal yang ditransaksikan mencapai $1.5 trilyun setiap harinya. Banyak anggapan bahwa semua jenis transaksi harus dilakukan dengan bertemu langsung dan berhadapan secara fisik. Mungkin anggapan kebanyakan orang awam, forex market itu seperti teller bank atau pembelian barang secara konvensional. Padahal, sejatinya forex market adalah market yang online dan tidak terpusat. Anda tidak akan mendapatkan pertukaran di bursa secara fisik. Segala macam transaksi valas dilakukan secara online.


Tidak perlu belajar, cukup punya pengalaman saja

Anggapan yang salah berikutnya adalah orang awam menganggap sebagian trader bisa take profit karena sudah lama dalam berlatih dengan sistem. Namun setelah dilakukan pengkajian lebih mendalam, trader pemula hanya mencoba menerka atau mengikuti dari sistem trader lain tanpa pengetahuan yang cukup akan esensi sistem itu. Jadi kerugian sering ditemui oleh trader pemula karena belum mengetahui sistem trading yang ia gunakan secara pasti. Jadi, yang terbaik adalah pengetahuan yang didukung dengan pengalaman.

Yang penting cepat kaya
Ketika Anda sedang bertrading, jangan lupa untuk menerapkan kedisiplinan. Anda harus selalu membuat keputusan logis dan diteliti ketika melakukan trading. Ini bukan sistem trading yang digunakan untuk "cepat kaya". Tetapi sebuah rule keuangan yang harus dilakukan. Jangan berfikir terlalu tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Gunakan perencanaan secara logis dan realistis, sehingga apa yang Anda dapatkan nantinya dapat menjadi tumpuan dengan rencana ke depan. Sistem yang hanya mementingkan profit namun tidak memperhitungkan resiko bukanlah cara ampuh untuk melindungi keuntungan. Jadi, sadarilah masalah ini. Berfikir realistis benar-benar dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak keberhasilan dibandingkan dengan angan-angan yang berlebihan tapi tidak bisa dikerjakan.

Modal harus besar
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa hanya karena Anda trading dengan deposit minimal bukan berarti peluang keberhasilan Anda kecil. Mitos yang beredar selama ini adalah untuk bisa lolos dari kerugian setiap kali terjadi floating minus, Anda harus mempunyai modal yang besar. Padahal, dengan modal yang lebih kecil pun Anda bisa mengusahakan kesuksesan dengan membatasi resiko dengan memperkecil lot trading serta menerapkan manajemen resiko.

Scalping bagus untuk pemula
Tidak seperti pada perdagangan lainnya, forex kadang memberikan rasa aneh dan tidak sesuai dengan keadaan. Apa yang Anda anggap benar mungkin tidak begitu dengan pasar. Jangan berfikir bahwa Anda bisa kaya dengan cepat menggunakan pasar Forex. Yang benar adalah bahwa perdagangan jangka pendek atau scalping, yang terkenal bisa mengubah keuntungan dengan cepat sebenarnya tidak bagus untuk pemula. Untuk menjadi scalper yang handal, Anda dituntut untuk bisa menjadi trader yang memiliki respon cepat dan tepat, serta bisa menghadapi tekanan psikologis untuk bisa membuka dan menutup banyak posisi dalam waktu relatif singkat. Kemampuan tersebut tentu tidak akan dimiliki oleh trader pemula.

Makin besar leverage makin bagus

Kalau Anda ingin mencobanya, mungkin akan sangat berisiko. Anda harus berpikir tentang leverage yang dapat membantu untuk memberikan modal yang diperlukan, namun tidak memberikan tekanan resiko yang terlalu besar. Akan sangat mengerikan jika Anda menggunakan leverage yang sangat besar, namun tidak bisa hati-hati dalam menggunakannya. Dipastikan kerugian besarlah yang akan didapat.

SUMBER :Berita, Artikel, Edukasi, Review Broker dan Analisa Seputar Forex

14th May 2019 09:44 PM jakaduriat#40
3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading
Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.

Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam



1. Kesalahan Gambler (Penjudi)


Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.


2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".


3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

SUMBER :Berita, Artikel, Edukasi, Review Broker dan Analisa Seputar Forex