Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #51  
Old 7th March 2011
isau's Avatar
isau isau is offline
Member Aktif
 
Join Date: Jan 2011
Location: Always Banjarmasin Now
Posts: 103
Rep Power: 0
isau mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by Y451R View Post
Syafa'at adalah usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at orang-orang kafir.

Syafaat disebutkan pertama kali dalam Al-Qur'an adalah pada QS.AL-Baqarah ayat 47. Dalam ayat tersebut terdapat perintah Allah kepada Bani Israil untuk bertaqwa dengan alasan di akhirat nanti tidak akan ada syafaat (pertolongan) dari siapapun kecuali amal manusia masing-masing. Syafa’at hakikatnya adalah doa, atau memerantarai orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. Atau dengan kata lain syafa’at adalah memintakan kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian meminta syafa’at berarti meminta doa, sehingga permasalahan syafa’at ialah sama dengan doa.

Syafa’at ada bermacam macam, diantaranya ada yang khusus dilakukan oleh Nabi Muhammad, yaitu syafa’at bagi manusia ketika di padang Mahsyar dengan memohon kepada Allah agar segera memberikan keputusan hukum bagi mereka, syafa’at bagi calon penduduk surga untuk bisa masuk surga, syafa’at bagi pamannya yaitu Abu Thalib untuk mendapat keringanan adzab.

Ada pula syafa’at yang dilakukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam maupun para pemberi syafa’at lainnya, yaitu: Syafa’at bagi penduduk surga untuk mendapatkan tingkatan surga yang lebih tinggi dari sebelumnya, syafa’at bagi mereka yang seimbang antara amal sholihnya dengan amal buruknya untuk masuk surga, syafa’at bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dibanding amal sholihnya untuk masuk surga, syafa’at bagi pelaku dosa besar yang telah masuk neraka untuk berpindah ke surga, syafa’at untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab

Dalam keyakinan Ahlus sunah wal jama'ah, tersebut suatu kisah di akhirat nanti umat manusia akan meminta syafaat kepada para nabi. Akan tetapi dari Nabi Adam sampai Isa tidak ada yang bersedia memberikan syafaat. Para nabi tersebut merekomendasikan kepada umat manusia untuk meminta syafaat kepada Nabi Muhammad, sebab hanya beliau yang diberi izin untuk memberikan syafaat. Maka kita sebagai umat Islam untuk meminta syafaat kepada Nabi Muhammad Saw. Sedangkan yang akan mendapatkan syafaat adalah orang-orang tauhid. Ketika Rasulullah ditanya, siapakah yang akan mendapatkan syafaatmu? Beliau menjawab : yang akan mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Illalah. Syafaat tidak hanya di akhirat saja, akan tetapi juga di dunia sebab pertolongan tidak hanya di akhirat.

saya coba sodorkan artikel
Spoiler for syafa'at:

Syafa’at Hanya Milik Allah

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah, andaikan kita mau menelusuri seluruh musibah dan fitnah yang menimpa kaum muslimin niscaya akan kita dapati sebabnya ialah kebodohan dalam memahami syariat Islam. Lebih parah lagi jika kebodohan tersebut pada hal-hal yang sangat urgen seperti masalah tauhid dan syirik. Sebab dengan kebodohan, kesyirikan yang begitu gelap seolah-olah terlihat terang karena hiasan setan. Akibatnya, kepahitan di akhirat sudah pasti tertelan. Salah satu perkara penting yang sebagian besar kaum muslimin kurang memahami ialah masalah syafa’at.


Adakalanya kita dengar seseorang mengatakan, “Wahai Muhammad, berilah syafa’at kepada kami!” atau “Wahai Muhammad, syafa’atilah kami!”

Kaum muslimin sekalian, memang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lah akan diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafa’at besok di hari kiamat. Tapi permasalahannya, bolehkan kita meminta langsung kepada beliau? Ini adalah permasalahan yang sangat penting, jika seseorang salah di dalamnya maka ia dapat jatuh ke dalam kesyirikan.

Syafa’at Adalah Doa

Telah sama-sama kita ketahui bahwa ibadah mutlak hanya boleh ditujukan untuk Allah, baik berupa doa, sembelihan, nadzar dan sebagainya. Barang siapa yang menujukan ibadah bukan untuk Allah, walaupun kepada Nabi atau Malaikat dan walaupun hanya satu macam ibadah saja, atau sekali saja maka itulah perbuatan syirik.

Kemudian ketahuilah, bahwa syafa’at hakikatnya adalah doa, atau memerantarai orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. Atau dengan kata lain syafa’at adalah memintakan kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian meminta syafa’at berarti meminta doa, sehingga permasalahan syafa’at ialah sama dengan doa.

Syafa’at Hanyalah Milik Allah

Perhatikanlah firman Allah, “Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah lah syafa’at itu semuannya. Milik-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Kemudiaan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Az Zumar: 44)

Ketahuilah, ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa syafa’at segenap seluruh macamnya itu hanya milik Allah semata. Allah kemudian memberikan kepada sebagian hamba-Nya untuk memberikan syafa’at kepada sebagian hamba yang lainnya dengan tujuan untuk memuliakan menampakkan kedudukannya pemberi syafa’at dibanding yang disyafa’ati serta memberikan keutamaan dan karunia-Nya kepada yang disyafa’ati untuk bisa mendapatkan kenikmatan yang lebih baik atau kebebasan dari adzab-Nya.

Syarat Terjadinya Syafa’at

Orang yang memberi syafa’at dan orang yang diberi syafa’at itupun bukan sembarang orang. Syafa’at hanya terjadi jika ada izin Allah kepada orang yang memberi syafa’at untuk memberi syafa’at dan ridha Allah kepada pemberi syafa’at dan yang disyafa’ati. Allah berfirman, “Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (Al Anbiya: 28) dan firman Allah, “Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya).” (An Najm: 26). Dan juga firman-Nya, “Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: ‘Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?’ Mereka menjawab: ‘(Perkataan) yang benar, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar’.” (Saba: 22-23)

Ahli Tauhidlah Orang yang Diridhoi Allah

Orang yang diridhoi itulah ahli tauhid. Abu Huroiroh telah bertanya kepada Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang yang paling beruntung dengan syafa’at engkau?” Beliau menjawab, “Ialah orang yang mengucapkan La Ilaha Illallah dengan ikhlas dari dalam hatinya.” (HR. Ahmad dan Bukhori). Mengucapkan di sini bukanlah maksudnya mengucapkan dengan lisan semata, tetapi juga harus diikuti dengan konsekuensi-konsekuensinya dengan memurnikan ibadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukannya.

Orang Kafir Tidak Akan Menerima Syafa’at

Allah tidak akan memberikan syafa’at kepada orang kafir, karena mereka itulah ahli syirik. Dan Allah tidak akan pernah ridho dengan kesyirikan dan pelaku kesyirikan. Namun dalam hal ini dikecualikan untuk Abu Tholib, dialah satu-satunya orang musyrik yang mendapatkan syafa’at keringanan adzab dengan memandang jasanya yang begitu besar dalam melindungi Rasulullah shollAllahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya. Adapun orang kafir selain Abu Tholib maka tidak akan mendapatkan syafa’at sedikit pun.

Macam-Macam Syafa’at

Syafa’at ada bermacam macam, diantaranya ada yang khusus dilakukan oleh Nabi Muhammad, yaitu syafa’at bagi manusia ketika di padang Mahsyar dengan memohon kepada Allah agar segera memberikan keputusan hukum bagi mereka, syafa’at bagi calon penduduk surga untuk bisa masuk surga, syafa’at bagi pamannya yaitu Abu Thalib untuk mendapat keringanan adzab.

Ada pula syafa’at yang dilakukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam maupun para pemberi syafa’at lainnya, yaitu: Syafa’at bagi penduduk surga untuk mendapatkan tingkatan surga yang lebih tinggi dari sebelumnya, syafa’at bagi mereka yang seimbang antara amal sholihnya dengan amal buruknya untuk masuk surga, syafa’at bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dibanding amal sholihnya untuk masuk surga, syafa’at bagi pelaku dosa besar yang telah masuk neraka untuk berpindah ke surga, syafa’at untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Hukum Meminta Syafa’at

Sekarang tinggal tersisa satu permasalahan, bagaimanakah hukumnya meminta syafa’at. Telah kita ketahui bersama bahwa syafa’at adalah milik Allah, maka meminta kepada Allah hukumnya disyariatkan, yaitu meminta kepada Allah agar para pemberi syafa’at diizinkan untuk mensyafa’ati di akhirat nanti. Seperti, “Ya Allah, jadikanlah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pemberi syafa’at bagiku. Dan janganlah engkau haramkan atasku syafa’atnya”.

Adapun meminta kepada orang yang masih hidup, maka jika ia meminta agar orang tersebut berdo’a kepada Allah agar ia termasuk orang yang mendapatkan syafa’at di akhirat maka hukumnya boleh, karena meminta kepada yang mampu untuk melakukanya. Namun, jika ia meminta kepada orang tersebut syafa’at di akhirat maka hukumnya syirik, karena ia telah meminta kepada seseorang suatu hal yang tidak mampu dilakukan selain Allah. Adapun meminta kepada orang yang sudah mati maka hukumnya syirik akbar baik dia minta agar dido’akan atau meminta untuk disyafa’ati.

Demikianlah pembaca yang budiman, jangan sampai kita terjebak untuk meminta syafa’at langsung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini bukan berarti kita menginkari adanya syafa’at beliau. Tetapi syafa’at hanyalah milik Allah. Bagaimana Allah hendak memberikan syafa’at-Nya kepada seseorang sementara dia berbuat syirik dengan meminta syafa’at kepada Nabi? Pantaskah bagi kita tatkala Allah telah mengikrarkan bahwa syafa’at hanya milik-Nya, kemudian kita justru meminta kepada Nabi? Sungguh andai ia meminta kepada Nabi seribu kali tetapi Allah tidak meridhoinya maka ia tidak akan mendapatkannya.

***

Penulis: Abu Yusuf
Artikel www.muslim.or.id
Kayanya pertanyaan saya belum terjawab Ndan... Soalnya hadits yang disampaikan tersebut bertentangan dengan apa yang Ndan Y4SIR babarkan sekarang, karena apa yang dibabarkan tersebut tidak menyinggung sedikitpun tentang syafa'at dari 40 orang yang menshalatkan jenazah tersebut.Dan disebutkan juga bahwa syafa'at mutlak milik Allah dengan perantara Nabi SAW...

Last edited by isau; 7th March 2011 at 12:50 PM.
Reply With Quote
  #52  
Old 7th March 2011
Y451R's Avatar
Y451R Y451R is offline
Moderator
 
Join Date: Nov 2010
Location: Sabah-Malaysia
Posts: 535
Rep Power: 19
Y451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessed
Send a message via Yahoo to Y451R Send a message via Skype™ to Y451R
Default

Quote:
Originally Posted by isau View Post
Kayanya pertanyaan saya belum terjawab Ndan... Soalnya hadits yang disampaikan tersebut bertentangan dengan apa yang Ndan Y4SIR babarkan sekarang, karena apa yang dibabarkan tersebut tidak menyinggung sedikitpun tentang syafa'at dari 40 orang yang menshalatkan jenazah tersebut.Dan disebutkan juga bahwa syafa'at mutlak milik Allah dengan perantara Nabi SAW...
nah dr yg ane kasih itulah jawabannnya ndan.
klo setau ane sih ga bisa manusia selain Rasulullah kasih syafaat. mungkin pula status haditsnya yg dhoif kali yah? cari info lanjutan dulu ah....
Reply With Quote
  #53  
Old 8th March 2011
isau's Avatar
isau isau is offline
Member Aktif
 
Join Date: Jan 2011
Location: Always Banjarmasin Now
Posts: 103
Rep Power: 0
isau mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by Y451R View Post
nah dr yg ane kasih itulah jawabannnya ndan.
klo setau ane sih ga bisa manusia selain Rasulullah kasih syafaat. mungkin pula status haditsnya yg dhoif kali yah? cari info lanjutan dulu ah....
Lho...
Reply With Quote
  #54  
Old 26th June 2011
rizqiulilabshor's Avatar
rizqiulilabshor rizqiulilabshor is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2011
Location: SF Computer
Posts: 1,386
Rep Power: 25
rizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important personrizqiulilabshor is very very important person
Default

updateb terus ndan threadnya
Reply With Quote
  #55  
Old 14th July 2011
tukiyem's Avatar
tukiyem tukiyem is offline
Member Aktif
 
Join Date: May 2011
Location: Wherever Iam..
Posts: 231
Rep Power: 0
tukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baik
Default

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d ra.: Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga”

Last edited by tukiyem; 14th July 2011 at 03:29 PM.
Reply With Quote
  #56  
Old 15th July 2011
tukiyem's Avatar
tukiyem tukiyem is offline
Member Aktif
 
Join Date: May 2011
Location: Wherever Iam..
Posts: 231
Rep Power: 0
tukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baiktukiyem memiliki reputasi yang sangat baik
Default

Quote:
Originally Posted by isau View Post
Kayanya pertanyaan saya belum terjawab Ndan... Soalnya hadits yang disampaikan tersebut bertentangan dengan apa yang Ndan Y4SIR babarkan sekarang, karena apa yang dibabarkan tersebut tidak menyinggung sedikitpun tentang syafa'at dari 40 orang yang menshalatkan jenazah tersebut.Dan disebutkan juga bahwa syafa'at mutlak milik Allah dengan perantara Nabi SAW...
Bismillahirrahmannirahim...
Mudah-mudahan tidak salah yah, ane lihat dari artikel yang ndan yasir share itu ane kira sudah menjawab pertanyaan ndan..coba lebih diperhatikan kalimat nya dan perhatikan dengan yang ane bold


Syafa’at Hanyalah Milik Allah

Perhatikanlah firman Allah, “Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah lah syafa’at itu semuannya. Milik-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Kemudiaan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Az Zumar: 44)

Ketahuilah, ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa syafa’at segenap seluruh macamnya itu hanya milik Allah semata. Allah kemudian memberikan kepada sebagian hamba-Nya untuk memberikan syafa’at kepada sebagian hamba yang lainnya dengan tujuan untuk memuliakan menampakkan kedudukannya pemberi syafa’at dibanding yang disyafa’ati serta memberikan keutamaan dan karunia-Nya kepada yang disyafa’ati untuk bisa mendapatkan kenikmatan yang lebih baik atau kebebasan dari adzab-Nya.

Syarat Terjadinya Syafa’at

Orang yang memberi syafa’at dan orang yang diberi syafa’at itupun bukan sembarang orang. Syafa’at hanya terjadi jika ada izin Allah kepada orang yang memberi syafa’at untuk memberi syafa’at dan ridha Allah kepada pemberi syafa’at dan yang disyafa’ati.

Lalu kaitkan dengan hadist yang ndan pertanyakan

" Rasulullah SAW bersabda: " Seorang muslim yang meninggal dunia kemudian jenazahnya dishalatkan oleh empat puluh orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, maka Allah menerima syafaat dan do'a mereka terhadap orang yang meninggal dunia itu".

Disini dapat dilihat korelasinya bahwa Allah memberikan ijin untuk memerima syafaat dan doa mereka terhadap muslim yang dishalatkan tersebut.

Wallahu 'alam..kalo salah mohon dikoreksi..

Reply With Quote
  #57  
Old 12th March 2012
kamtib kamtib is offline
Member Aktif
 
Join Date: Feb 2012
Posts: 102
Rep Power: 0
kamtib mempunyai hidup yang Normal
Default

Thanx buat hadis2 nya ndan
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:39 AM.